HP Memperkenalkan Jajaran Notebook dan Tablet Terbarunya

Jajaran notebook HP akan diperkuat beberapa produk terbaru yang dapat Anda temukan pada notebook seri HP Elitebook, HP ProBook, HP ZBook dan tablet ElitePad Mobile POS Solution. Keseluruhan jajaran notebook dan tablet terbaru akan segera hadir dan mulai didapatkan di pasaran dalam waktu dekat. Setiap seri yang diluncurkan oleh HP pada hari ini mempunyai beberapa jenis dengan perbedaan ukuran layar mulai dari 12″ sampai dengan 17″ dengan kelengkapan yang beraneka ragam yang disesuaikan dengan pangsa pasar yang ditujunya.

Keseluruhan jajaran seri notebook dan tablet HP tersebut mengusung prosesor Intel Core i 4th generation atau lebih dikenal dengan sandi Haswell dan Intel Atom type Z. Dengan penggunaan prosesor terbaru tersebut, HP dapat memangkas dimensi dari notebook tersebut sehingga lebih ramping dan tipis dibandingkan seri sebelumnya dan dapat memanfaatkan kinerja yang lebih tinggi dari prosesor terbaru tetapi tetap hemat daya dan mempunyai daya tahan hidup yang tinggi untuk pemakaian di luar ruangan.

HP EliteBook 800 series

Jajaran Elitebook ini ditawarkan dengan tiga varian yang mengusung ukuran layar yang berbeda-beda. Bisa dikatakan, notebook EliteBook ini mempunyai casing yang tangguh berkat penggunaan rangka magnesium dan dibalut dengan casing alumunium dan telah mengantongi sertifikasi MIL-STD 810G karena ketangguhan dan keandalannya. Selain itu, untuk penggunaan di tempat minim cahaya, notebook ini dilengkapi dengan backlit keyboard. Untuk penggunaan di lingkungan bisnis, HP telah mempersiapkan berbagai kelengkapan, seperti dongle dengan berbagai port tambahan yang di sesuaikan dengan kebutuhan pengguna, travel charger yang mempunyai dimensi dan bentuk yang bersahabat dan lain sebagainya.

HP EliteBook 820 G1: notebook ini mempunyai ketebalan hingga 35 persen lebih tipis dan lebih ringan 18 persen di bandingkan seri berikutnya dan mempunyai bentuk casing yang lebih menawan. Untuk layar, notebook seri ini menggunakan layar berukuran 12″ sehingga notebook ini cocok untuk Anda yang sering berpergian dan membutuhkan perangkat yang ringan dengan fitur lengkap.

HP EliteBook 840 G1: Bentuknya yang tipis membuatnya dapat masuk dalam kelas ultrabook untuk kelas 14″ dengan layar sentuh sebagai opsi dengan sistem operasi Windows 8 dengan daya tahan baterai hingga 33 jam dengan menggunakan baterai tambahan dari HP.

HP EliteBook 850 G1: notebook ini mempunyai layar berukuran besar dengan lebar layar 15.6″ sehingga sangat nyaman sekali digunakan. Layar besar ini tidak membuat notebook ini memiliki ukuran tebal, bisa dikatakan cukup tipis bagi sebuah notebook dengan layar 15.6″.

HP ProBook 600 series

Jajaran ProBook yang diperkenalkan oleh HP saat ini adalah notebook yang diperuntukkan untuk kalangan bisnis yang menggunakan berbagai teknologi terbaru dan dapat menambahkan beberapa modul tertentu yang sesuai dengan pengguna di kalangan perkantoran. Kali ini HP ProBook memberikan tiga pilihan layar yang berbeda, sehingga para pengguna mempunyai pilihan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Selain itu, ProBook dilengkapi dengan port USB3.0, Display port, ethernet dan lain sebagainya untuk menunjang pekerjaan Anda sehari-hari.

HP ProBook 640 G1: Notebook ini memiliki layar berukuran 14″ dengan pilihan prosesor Intel Core i mulai dari i3 sampai dengan i7 seri mobile sehingga mempunyai kinerja yang tinggi dan cocok untuk Anda yang memerlukan kinerja tinggi.

HP ProBook 650 G1: Dengan layar berukuran 15.6″, seri ini sangat nyaman sekali digunakan dan sangat nyaman dibawa mobile karena cukup tipis untuk layar berukuran besar itu. Selain itu, notebook ini dilengkapi dengan tata suara DTS Sound+ yang cukup terdengar jernih ketika digunakan untuk menonton film HD.

HP ProBook 645 G1: Tidak seperti lainnya, ProBook yang satu ini menggunakan prosesor AMD APU yang menggunakan quad core atau dual core tergantung seri yang mana dan menggunakan layar berukuran 14″ dan menawarkan ketanggunahan extra bagi penggunanya.

HP ZBook Workstation

Notebook seri ini diperuntukkan untuk para pekerja profesional yang memerlukan sebuah perangkat mobile yang mempunyai kinerja tinggi layaknya sebuah workstation. Notebook ini ditawarkan dengan tiga ukuran layar, mulai dari 14″, 15″ dan yang terbesar 17″. Selain itu, notebook ini telah menjalani test yang lebih berat dari  MIL-STD 801G, sehingga notebook ini cukup tahan banting untuk pemakaian extreme. Untuk dapur pacu, HP menggunakan prosesor Intel Core i Haswell dengan pilihan graphics mulai dari NVIDIA dengan teknologi Optimus atau AMD Radeon yang dilengkapi dengan AMD Dynamic Switchable Graphics untuk mendapatkan daya tahan hidup yang lebih lama.

Versi HP ZBook dengan layar 14″ mempunyai dimensi sebuah ultrabook tetapi dengan kinerja sebuah workstation. Secara keseluruhan, ZBook lebih tipis dan lebih ringan 10-33 persen dari seri sebelumnya. Untuk kelengkapan port, ZBook ini mempunyai beberapa port yang sangat berguna seperti port USB3.0 dan Thunderbold. Untuk layar, ZBook dengan layar 15″ dan 17″ dilengkpai dengan layar Dream Color display yang dapat menghadirkan warna yang cemerlang dan berspektrum tinggi dan konsisten.
Hal yang menarik dari ZBook ini adalah untuk ukuran layar 15″, perangkat workstation ini dilengkapi dengan dua kompartemen storage dengan opsi RAID 0, sedangkan untuk ukuran layar 17″ mempunyai tiga kompartemen storage dan dilengkapi dengan opsi RAID 5. Untuk storage, HP memberikan beberapa pilihan mulai dari solid state drive hingga hard disk.

HP Elitepad Mobile POS

Tablet  HP ElitePad mobile POS diperuntukkan untuk para pengguna di area toko karena tablet ini dilengkapi dengan barcode scanner dan magnetic stripe reader. Jadi Anda dapat memasukkan barang inventory yang baru datang cukup dengan menggunakan barcode scanner ini dan para pembeli langsung dapat melakukan pembayaran dengan kartu kredit dengan menggunakan magnetic stripe reader di dalam toko tanpa perlu ke kasir. Keuntungan yang didapat adalah Anda dapat langsung melakukan pencatatan data keluar masuk data tanpa perlu memasukkan data secara manual.

Tablet ini dilengkapi dengan prosesor Intel Atom type Z yang cukup memberikan kinerja untuk tablet tersebut. Selain itu, tablet ini dilengkapi dengan casing yang tahan banting yang sudah termasuk baterai di dalamnya sehingga daya tahan hidupnya akan lebih lama. Casing tersebut dilengkapi dengan stripe sehingga Anda lebih mudah memegangnya tanpa takut tergelincir dari tangan.

Selain itu, tablet ini juga dilengkapi dengan OS Windows 8 selain POS (Point of Sales) sehingga Anda dapat menggunakan tablet ini dengan aplikasi Windows. HP ElitePad mobile POS juga dilengkpai dengan port USB sehingga Anda dapat memasang modem USB atau memasang storage external di perangkat ini.

Kamera Leica Ini Terjual USD 1,8 Juta

Tak jarang acara lelang digelar di berbagai belahan dunia mencatatkan angka penjualan yang fantastis untuk suatu barang. Apalagi jika barang yang dilelang adalah satu-satunya di dunia.

Baru-baru ini, sebuah kamera Leica yang didesain oleh Jony Ive, bos untuk urusan desain di Apple, terjual dengan nilai yang sangat tinggi dalam acara lelang amal Sotherby’s.

Kamera Leica M dengan tampilan yang cantik tersebut berhasil menembus harga USD 1,8 juta. Padahal, estimasi awal untuk harganya ‘hanya’ sekitar USD 500 ribu sampai dengan USD 750 ribu.

Selain Leica M, produk lainnya yang dijual dengan harga tinggi adalah Mac Pro, edisi terbaru dari komputer buatan Apple. Sejatinya Mac Pro diharapkan bisa terjual seharga USD 40 ribu hingga USD 60 ribu. Nyatanya, dilepas di angka USD 977 ribu.

Nantinya dana yang terkumpul dari pelelangan akan digunakan untuk memerangi HIV dan AIDS di Afrika melalui yayasan (RED) yang dikelola oleh Bono, vokalis band U2.

Dalam acara lelang Sotherby’s, turut hadir tokoh-tokoh populer di dunia baik dari kalangan selebriti maupun dunia industri teknologi. Salah satunya adalah sang CEO Apple, Tim Cook.

Laporan terakhir menyebutkan bahwa dana yang terkumpul telah mencapai USD 26 juta setelah Bill dan Melinda Gates Foundation setuju untuk menyatuhkan dana milik mereka.

SEGA Bantah Kehadiran Shenmue 3

Entah berapa banyak senyum gamer yang mengembang setelah sebuah informasi yang sudah lama diantispasi akhirnya menyebar di dunia maya. Walaupun belum dikonfirmasikan oleh SEGA sendiri, namun sebuah pendaftaran merk dagang atas nama “Shenmue 3” yang menyebar di dunia maya seolah meninggalkan harapan, terutama bagi gamer yang sempat mencicipi epiknya franchise yang satu ini di Dreamcast dahulu. Konsol yang sudah mati  ternyata tidak menghancurkan animo sendiri. Jika Anda termasuk salah di antara yang percaya dengan eksistensi terbaru ini? Anda tampaknya harus mulai gigit jari.

Para gamer yang naif mungkin akan dengan mudah percaya dengan informasi eksistensi Shenmue 3 tersebut hanya karena embel-embel pendaftaran merk dagang yang ia usung. Namun jika ingin ditelisik, ada beberapa elemen yang mencurigakan, termasuk nama pendaftar yang tidak sinkron dengan nama SEGA sebagai pemilik franchise. Benar saja, bisa dipastikan bahwa kehadiran Shenmue 3 ini hanyalah hoax belaka. Hal ini sudah dikonfirmasikan oleh SEGA secara langsung. SEGA memastikan bahwa informasi ini palsu dan tengah menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas pendaftaran merk dagang ini.

Shemue 3? Sorry, another hoax!

Jadi untuk para gamer yang masih penasaran bagaimana kisah Ryo Hazuki ini akan berakhir, Anda tampaknya harus kembali gigit jari.. Oh,c’mon SEGA!

Review XCOM – Enemy Within: Konten Tambahan Apik untuk Game Sensasional!

Upaya 2K Games membangkitkan kembali seri turn-based strategy lawas yang sempat tertidur lama, XCOM, telah membuahkan hasil positif dengan banyaknya komentar positif yang diterima game perdana untuk seri tersebut, XCOM: Enemy Unknown. Untuk melanjutkan hasil positif tersebut, mereka menyiapkan sebuah expansion pack yang akan membawa beberapa hal baru, serta kisah baru, ke dalam game tersebut, yaitu XCOM: Enemy Within.



Keputusan 2K Games menyerahkan pengembangan seri ini ke tangan studio ternama yang juga mengembangkan seri turn based strategy legendaris, Civilization, bisa dikatakan tepat. Pengalaman studio tersebut dalam mengembangkan game turn based strategy mampu membawa game XCOM: Enemy Unknown menjadi salah satu game turn based strategy terbaik yang pernah ada dalam beberapa tahun terakhir ini. Kini, studio tersebut menambahkan berbagai sentuhan tambahan untuk membuat game tersebut menjadi semakin menarik dalam XCOM: Enemy Within. Seperti apa sentuhan tambahan yang diberikan Firaxis, salah satu studio terbaik di dunia turn based strategy, untuk mengembangkan lebih lanjut seri XCOM baru ini? Mari simak pembahasannya dalam artikel berikut ini!

Mengulang Kembali Kisah Serbuan Alien ke Bumi

Bila Anda masih belum familiar dengan apa itu XCOM, ada baiknya Anda membaca review XCOM: Enemy Unknown terlebih dahulu.

XCOM: Enemy Within membawa kisah alternatif untuk alur cerita utama yang ada di dalam XCOM: Enemy Unknown. Hal itu membuat pemain harus mengulang lagi permainan dari awal untuk mendapatkan kesempatan merasakan cerita Enemy Within yang langsung diintegrasikan ke dalam cerita Enemy Unknown. Untungnya, Firaxis mengemas expansion pack ini sedemikian rupa sehingga pemain yang harus mengulang cerita dari awal pun tidak akan merasakan bahwa mereka memainkan game yang sama bila mereka sebelumnya telah memainkan XCOM: Enemy Unknown.

Mengatur posisi dan aksi tentara khusus XCOM di medan pertempuran masih menjadi sajian utama dalam game ini.

Untuk plot Enemy Within sendiri, Firaxis masih mempertahankan alur yang ada di Enemy Unknown sembari menyelipkan beberapa konten baru yang menggambarkan judul Enemy Within yang diusung expansion pack ini. Dalam Enemy Within ini, selain harus melawan serbuan alien ke bumi (Enemy Unknown), tim XCOM juga harus menangkal ancaman yang datang dari bumi sendiri (Enemy Within). Peperangan melawan alien tentu saja akan semakin sulit dengan adanya ancaman yang datang dari dalam. Pemain harus bertindak dengan lebih jeli, terutama dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, agar bisa menyelamatkan bumi dari ancaman yang datang baik dari luar maupun dari dalam.

Ketika tidak berada dalam pertempuran, Anda tetap harus mengatur apa yang dilakukan pada pekerja di markas XCOM, mulai dari meneliti hal-hal yang ditemukan di medan pertempuran, menyiapkan tentara, serta memproduksi perlengkapan perang.

Sebagai pendukung dari alur cerita tersebut, Firaxis menambahkan beberapa hal baru dalam XCOM: Enemy Within yang pastinya akan memperkaya pengalaman pemain dalam memainkan game ini, seperti resource baru, pasukan baru, senjata baru, perlengkapan baru, serta map baru. Semua hal tersebut telah dipersiapkan sehingga benar-benar mendukung konten cerita baru yang ada di Enemy Within.

Resource Baru yang Membuka Dunia Baru

Meld, resource baru dalam Enemy Within, tersimpan dalam wadah khusus di medan pertempuran dan harus diambil oleh pasukan sebelum batas waktu berakhir.

Sejak awal game, pemain langsung diperkenalkan dengan sebuah resource baru yang disebut sebagai “Meld”. Resource ini merupakan sebuah misteri yang harus dipecahkan oleh tim peneliti di markas XCOM sebelum bisa digunakan untuk berbagai kepentingan tim XCOM sendiri. Nantinya, bila penelitian akan resource Meld ini telah berhasil diselesaikan, pemain akan bisa memanfaatkan resource tersebut untuk membuka beberapa beberapa “perlengkapan tempur” yang pada intinya akan mengubah tentara yang ada menjadi tentara cybernetic atau tentara dengan tambahan beberapa genetics implant.

Resource ini cukup unik, karena di dalam permainan, pemain harus mengambil resource ini dalam beberapa giliran sebelum resource ini tidak bisa diambil lagi karena telah membusuk. Selain jumlahnya yang terbatas, pemain harus benar-benar bergerak cepat mengamankan resource ini karena “kemampuannya” untuk membusuk tersebut. Strategi tertentu tentu saja harus disiapkan untuk mengambil resource ini dengan cepat dan tepat, karena satu kesalahan saja bisa membuat pasukan yang dikirim pulang dengan tangan hampa karena terkena serangan brutal lawan.

Tentara khusus harus mendekati wadah Meld dan mengambilnya secara manual.

Satu hal yang menarik dari Meld ini. Berbagai riset yang pada akhirnya mengungkapkan kemampuan dari Meld ternyata tidak mengubah struktur riset yang ada di Enemy Within ini. Struktur riset yang ada tetaplah sama dengan yang ada di Enemy Unknown, hanya saja, setiap riset yang dilakukan bisa jadi membuka hal baru yang bisa diterapkan dengan menggunakan Meld, sehingga pemain tidak akan dipusingkan dengan makin banyaknya riset yang harus dilakukan.

Musuh Baru dengan Perlengkapan Tidak Kalah Mutakhir

New enemy? Bring it on!

Expansion pack Enemy Within hadir dengan tambahan musuh baru untuk tim XCOM. Musuh baru tersebut hadir sebagai perwujudan judul Enemy Within yang diusungnya, yaitu organisasi yang menentang aktivitas XCOM dan berupaya memanfaatkan serbuan alien ke bumi untuk kepentingan mereka sendiri, yang disebut sebagai EXALT.

EXALT sendiri pada dasarnya organisasi yang serupa dengan XCOM. Hanya saja, mereka memandang aktivitas alien di bumi sebagai suatu hal yang bisa memberikan keuntungan bagi mereka sendiri. Oleh karena itu, mereka turut mengumpulkan dan mengembangkan teknologi yang berbasiskan teknologi yang dibawa oleh alien untuk kepentingan mereka sendiri, yaitu menguasai dunia, atau setidaknya membuat diri mereka menjadi kekuatan yang disegani di dunia.

Ketika bertempur melawan EXALT, pemain akan menghadapi pasukan manusia, bukan alien, yang ternyata memiliki kemampuan tidak kalah dari pasukan XCOM.

Pasukan EXALT secara umum memiliki kemampuan serupa dengan pasukan standar XCOM. Mereka memiliki senjata yang turut berkembang sesuai dengan teknologi alien apa yang telah dibuka oleh XCOM. Mereka bisa saja ditemui di medan pertempuran dengan membawa laser sniper riffle atau heavy laser dengan kemampuan setara dengan yang digunakan oleh pasukan XCOM.

Selain alien, EXALT juga akan menjadi salah satu lawan yang akan dan harus dihadapi oleh pasukan XCOM di medan pertempuran. Pertempuran melawan EXALT ini akan membuka sebuah mode permainan baru yang walaupun tidak terlalu berbeda dengan mode-mode yang ada, akan menghadirkan pengalaman bermain yang berbeda. Informasi lebih detail tentang mode permainan tersebut akan kami bahas di bagian lain dari artikel ini.

Seeker, salah satu unit alien baru yang ada dalam XCOM: Enemy Within.

Pihak alien sendiri juga mendapatkan tambahan tenaga dalam bentuk unit-unit baru. Unit-unit baru tersebut memiliki kemampuan tersendiri yang akan mempersulit upaya pasukan XCOM dalam melindungi bumi. Walaupun jumlahnya tidak banyak, unit-unit baru yang ada tersebut pastinya akan membuat para pemain untuk memikirkan strategi baru untuk menghadapi mereka di medan pertempuran.

Pasukan, Senjata, dan Perlengkapan yang Lebih Bervariasi

Awalnya, pasukan XCOM yang kita miliki tentu saja memiliki perlengkapan yang tidak jauh berbeda dengan awal-awal campaign Enemy Unknown. Namun, seiring dengan ditemukannya resource baru, Meld, dan lawan-lawan baru, tim peneliti di markas XCOM berhasil menemukan kemungkinan untuk membuat senjata dan perlengkapan baru yang membuat pasukan XCOM menjadi lebih kuat, bahkan membuka peluang menciptakan pasukan baru!

MEC Trooper dengan unit MEC-nya menjadi tambahan kekuatan bagi tim XCOM yang dimungkinkan karena adanya Cybernetic Lab dari hasil penelitian Meld.

Kinetic Strike, salah satu kemampuan dari MEC yang bisa membantu pemain memenangkan pertempuran.

Pasukan baru yang kami maksudkan di sini adalah MEC Trooper dengan perlengkapan “wah” mereka, MEC, yang merupakan produk dari Cybernetic Lab. MEC Trooper merupakan kelas tersendiri dari pasukan XCOM yang tentu saja memiliki kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan pasukan biasa. MEC Trooper dengan unit MEC-nya bisa menggunakan senjata kelas berat seperti railgun dan particle cannon serta kemampuan membawa peralatan kelas berat seperti flamethrower. Namun, satu kekurangan, mereka tidak bisa membawa perlengkapan standar seperti grenade, medkit, ataupun Arc Thrower.

Berbagai pilihan implan genetik yang tersedia. Implan baru bisa didapatkan dari otopsi alien yang kita jumpai di medan pertempuran.

Implan genetik untuk berbagai organ tuhuh tentara memungkinkan pemain mendapatkan tentara yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan tentara standar XCOM.

Selain MEC Trooper, kini pemain juga bisa menanamkan implant genetik kepada para tentara mereka sebagai hasil dari berhasil dibangunnya Genetics Lab. Beberapa keunggulan genetis yang berhasil didapatkan dari hasil otopsi alien dapat ditanamkan pada tentara yang ada sehingga kemampuan spesial dari spesies-spesies alien tententu bisa didapatkan oleh tentara XCOM juga.

Senjata dari pihak EXALT yang berhasil dibawa pulang setelah perang bisa juga digunakan oleh tentara XCOM.

Terkait senjata, tim XCOM kini dapat juga menggunakan senjata yang didapatkan dari pihak EXALT. Walaupun tidak berbeda dengan senjata-senjata yang dimiliki tim XCOM, bentuk dari senjata tersebut berbeda dan akan menghasilkan tampilan visual yang berbeda pada unit-unit yang ada. Namun, untuk grenade, Enemy WIthin membawa beberapa tambahan granat yang bisa digunakan oleh pasukan XCOM sebagai hasil dari penelitian lebih lanjut pada beberapa spesies alien, yaitu Ghost Grenade, Needle Grenade, serta Flashbang.

Menjelajahi Dunia XCOM dari Sisi yang Berbeda

Bila selama ini kita mengenal peperangan di XCOM sebagai sebuah peperangan di area tertentu antara sekelompok pasukan khusus melawan alien, kini Firaxis menyuguhkan sesuatu yang agak berbeda di Enemy Within. Pertempuran tidak lagi hanya antara pasukan khusus XCOM melawan alien. Pemain kini bisa merasakan bagaimana susahnya mempertahankan markas dari alien yang mengamuk. Ya! Enemy Within juga menyajikan aksi serbuan alien ke markas XCOM dan pasukan khusus yang ada harus mengalahkan gelombang pasukan alien tersebut untuk menyelamatkan markas mereka.

Melindungi area tertentu yang berpotensi merusak misi rahasia kini juga harus dilakukan oleh pasukan XCOM.

Selain itu, ada juga Covert Ops, dimana  seorang pasukan XCOM yang ditugaskan menyusup ke dalam markas EXALT kini harus kembali bertemu dengan rekan-rekannya sembari mengamankan informasi penting terkait organisasi gelap tersebut. Pemain selain harus menghadapi pasukan EXALT yang datang juga harus melindungi sang pembawa informasi untuk melakukan beberapa tugas khusus, seperti memanipulasi relay tower EXALT atau menyembunyikan posisi transmission device.

Beberapa mode pertempuran baru tersebut tentu saja menghadirkan pengalaman baru bagi para pemain serta memberikan warna baru bagi dunia XCOM secara keseluruhan.

Pernak-Pernik Tambahan

Terlepas dari konten, Firaxis juga menyertakan beberapa masukan dari fans seri XCOM untuk memperbaiki beberapa hal minor yang ada dalam game. Salah satu bentuk perbaikan tersebut adalah adanya tombol untuk membuat semua equipment dari tentara yang sedang tidak bertugas langsung ditarik dan disiapkan untuk tentara yang akan dikirim ke medan pertempuran, sehingga pemain tidak perlu melepas equipment secara manual sebelum memindahkannya ke tentara lain.

Selain itu, Firaxis juga menyediakan beberapa pengaturan tambahan untuk permainan dalam bentuk kumpulan opsi “Second Wave” yang berpengaruh pada beberapa hal dalam permainan. Misalnya, pemain kini memiliki opsi untuk melakukan random pada chance suatu tembakan mengenai sasaran setiap kali pemain melakukan load game. Terdapat juga opsi yang membuat hasil training dari suatu tentara akan bervariasi dari satu individu ke individu lain.

Tentara XCOM ketika menerima medali.

Sistem medali kehormatan kini juga diperkenalkan dalam XCOM: Enemy Within. Medali tersebut bisa diberikan kepada individu yang menjadi tentara XCOM atas prestasi mereka di medan pertempuran. Hal yang unik dari medali tersebut, pemain bisa menambahkan satu kemampuan khusus, seperti meningkatkan mental tentara, sebagai bagian dari medali tersebut. Semua hal tersebut tentu saja akan membawa pengalaman baru bagi para pemain XCOM: Enemy Within.

Kesimpulan

Hell yeah!!

Ajungan jempol kami berikan pada Firaxis atas upaya mereka mengembangkan lebih lanjut seri XCOM yang baru saja bangkit melalui expansion pack Enemy Within ini. Integrasi expansion pack ini ke dalam alur cerita Enemy Within yang cukup baik membuat pemain tidak akan bosan walaupun harus memainkan game tersebut dari awal untuk merasakan konten cerita baru yang ada.

Berbagai hal baru yang ditambahkan oleh Firaxis secara umum tidak merusak apa yang sudah menjadi ciri khas XCOM selama ini. Bahkan, bisa dikatakan beberapa hal baru tersebut malah memberikan warna berbeda untuk seri XCOM yang membuat penggemar makin menikmati game ini.

Kelebihan:

• Integrasi konten baru dilakukan dengan baik
• Konten baru yang membuat variasi  permainan menjadi lebih beragam
• Perubahan-perubahan kecil yang menambah kaya pengalaman memainkan game XCOM
• Adiktif

Kekurangan:

• Latar belakang EXALT yang tidak terlalu jelas digambarkan dalam game
• Tingkat kesulitan tinggi

Game ini cocok untuk: penggemar game turn based strategy, penggemar sci-fi, fans XCOM
Game ini tidak cocok untuk: orang yang tidak suka dengan sci-fi, orang yang tidak suka berpikir lama di depan komputer, orang yang mudah frustasi

Pemerintah Belanda: Google Melanggar Hukum

Data Protection Authority (DPA) milik pemerintah negara Belanda telah mengumumkan bahwa metode pengumpulan data Google telah melanggar regulasi negara tersebut terkait privasi. Agensi pemerintahan ini fokus pada kebijakan privasi Google yang dibuat tahun lalu yang memungkinkan data pengguna dari sejumlah produk Google digabung menjadi satu.

“Google membuat suatu jaring tak terlihat untuk menjaring data pribadi, tanpa sepengetahuan kita,” ujar ketua DPA Jacob Kohnstamm pada sebuah pernyataan tertulis. “Dan ini dilarang oleh hukum:
Google tetap bertahan pada pandangannya bahwa kebijakan privasi mereka ini dibuat untuk memudahkan meningkatkan pengalaman pengguna, namun para kritikus, termasuk DPA, menilai bahwa perubahan ini dibuat untuk membuat suatu sistem iklan baru di seluruh produk Google.

“Sejumlah data-data ini pada dasarnya adalah data sensitif, seperti informasi pembayaran, data lokasi, serta informasi browsing pengguna ke beberapa website,” tambah Kohnstamm. “Google tidak menginformasikan pengguna secara benar mengenai proses penggabungan data mereka dari seluruh layanan Google.”
DPA telah mengundang Google untuk sesi dengar pendapat yang mana kemungkinan besar mereka akan mendapatkan regulasi baru mengenai kebijakan mereka ini.

Film World of Warcraft Kembali Ditunda!

Sebuah film adaptasi game memang meninggalkan dilema tersendiri. Kritik dan mimpi buruk yang lahir dari proses serupa menjadi pemandangan yang umum, apalagi ketika Hollywood terhitung gagal menawarkan atmosfer epik yang sama. Bercermin dari hal inilah, banyak publisher game yang mulai mengawasi langsung proses ini untuk mencegah kualitas yang berada di luar standar mereka. Seperti yang dilakukan Ubisoft di Assassin’s Creed dan Blizzard di World of Warcraft. Jika Anda termasuk gamer yang menantikan judul yang terakhir, Anda tampaknya harus bisa lebih sedikit bersabar.

Film World of Warcraft yang hanya akan dinamakan “Warcraft” ini akhirnya dikonfirmasikan akan ditunda. Sempat direncanakan akan dirilis di 18 Desember 2015 mendatang, Blizzard ternyata cukup pintar untuk tidak bertahan dengan waktu rilis ini. Apa pasal? Karena di tanggal yang sama, salah satu film sci-fi terpopuler dan paling diantisipasi – Star Wars: Episode VII juga akan dirilis. Daripada berhadapan dengan langsung dengan nama besar ini, Blizzard memundurkan rilis Warcraft ke Maret 2016. Belum jelas bagaimana cerita pertempuran epik antara Orc dan Manusia ini akan divisualisasikan, namun Duncan Jones  – otak di belakang Moon dan Source Code dipercaya untuk menanganinya.

Untuk menghindari berhadapan dengan rilis Star Wars: Episode VII, Blizzard memutuskan untuk mengundurkan rilis film World of Warcraft hingga Maret 2016.

2016? Don’t make it sucks!

iPhone Baru Menguasai Penjualan Smartphone di Jepang

Menurut data terbaru, lebih dari 76% penjualan smartphone di Jepang pada bulan Oktober kemarin dikuasai oleh perangkat iPhone 5s ataupun iPhone 5c.

Laporan ini datang dari Kantar World Panel, yang mendemonstrasikan dan membuktikan bahwa pangsa pasar Apple di pasaran Jepang sangat meningkat pada kuartal terakhir ini.

Apple menggapai pangsa pasar 14% pada bulan Juli dan Agustus, naik ke 34% pada bulan September, untuk kemudian menggandakannya pada bulan Oktober kemarin. Salah satu penyebabnya adalah karena adanya kerjasama Apple dengan NTT DoCoMo, penyedia layanan seluler terbesar di Jepang. Mereka sendiri memegang 61% pangsa pasar perangkat smartphone baru di Jepang untuk bulan Oktober kemarin.
iPhone 5s dan 5c sendiri mulai dijual di kawasan tersebut tanggal 25 September, dengan tiga carrier lokal resmi sebagai partnernya, KDDI, NTT DoCoMo, dan Softbank.

Lalu, kapan iPhone 5s dan 5c ini masuk ke kawasan Indonesia? Menurut keterangan dari Apple sendiri, secara resmi perangkat ini akan masuk pada bulan Desember besok. Patut ditunggu apakah iPhone 5s dan 5c ini bisa bersaing dengan perangkat smartphone lainnya di pasaran Indonesia.

Apple, Ericsson, dan Google Mendapat Tuntutan (Lagi) Terkait Paten dan Merek Dagang

Gelombang tuntutan terkait pelanggaran paten dan merek datang kepada raksasa dunia IT kembali muncul! Setelah aksi saling tuntut yang melibatkan beberapa perusahaan raksasa seperti Apple, Samsung, Nokia, LG, Motorola, dan beberapa nama lain sedikit surut, kini giliran 3 perusahaan yang namanya mungkin belum dikenal di dunia IT yang menuntut 3 raksasa, Apple, Ericsson, dan Google atas kasus-kasus pelanggaran paten dan merek datang terpisah.

Apple dikabarkan mendapatkan tuntutan dari DSS Technology terkait penggunaan paten yang baru saja mereka dapatkan di beberapa perangkat buatan perusahaan yang kini dipimpin Tim Cook tersebut. Paten tersebut adalah sistem konektivitas nirkabel Bluetootk ke lebih dari satu perangkat sekaligus di iMac, Mac Mini, iPad, iPhone, iPod Touch, dan iPod Nano. Dalam kasus ini, pihak DSS Technology tampaknya hanya menuntut Apple untuk membayar royalti atas penggunaan paten tersebut.

Untuk kasus yang menimpa Google, sebuah perusahaan bernama HangInOut menuntut raksasa Internet tersebut atas penggunaan merek dagang Hangouts sebagai aplikasi instant messaging mereka. HangInOut sendiri merupakan perusahaan yang membuat aplikasi messaging menggunakan rekaman video yang dirilis untuk produk dengan iOS. Kini, HangInOut sendiri masih berada dalam proses mendapatkan merek dagang HangInOut tersebut dan merasa Hangouts dari Google terlalu mirip dengan apa yang kini tengah mereka perjuangkan.

Sedangkan dalam kasus Ericsson, perusahaan tersebut mendapatkan tuntutan dari Micromax Informatics, perusahaan perangkat mobile dari India, terkait upaya “pemerasan” dalam penggunaan paten. Micromax Informatics menyebutkan bahwa Ericsson meminta royalti dengan jumlah yang tidak masuk akal atas penggunaan paten mereka dalam produk perusahaan asal India tersebut. Kini, pihak berwenang di India tengah menyelidiki Ericsson terkait tudingan dari Micromax Informatics tersebut.

Terkait kasus-kasus yang menimpa mereka, Apple dan Google masih belum memberikan pernyatan resmi mereka. Sedangkan Ericsson telah berusaha mengajak Micromax Informatics untuk berdiskusi dan menawarkan beberapa alternatif. Namun, karena pada akhirnya Micromax Informatics memilih untuk memerkarakan kasus ini, tampaknya diskusi tersebut tidak akan jadi dilakukan.

Sony Optimis Tingkat Kerusakan PS 4 Turun di Eropa

Masalah memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap event besar perilisan konsol. Terlepas dari uji coba prototipe dan desain yang mungkin sempurna di atas kertas, namun kelalaian proses produksi di sisi software dan hardware yang spesifik selalu mewarnai animo para gamer untuk segera mendapatkannya. Hal yang serupa juga terjadi di perilisan konsol saat ini. Beberapa gamer Xbox One melaporkan kerusakan disc drive yang membuat mereka tidak mampu menjalankan game apapun via disc. Sementara Playstation 4 harus berhadapan dengan BLOD dan RLOD. Untuk konsol yang terakhir ini, sang produsen – Sony optimis bahwa hal yang serupa tidak akan terjadi di Eropa.

Dirilis di Amerika Serikat pada 15 November 2013 kemarin, Playstation 4 akhirnya melebarkan sayap rilisnya ke daratan Eropa di akhir bulan ini. Proses rilis yang tidak terlalu mulus, mengingat masalah BLOD dan RLOD yang terjadi di 1% dari total 1 juta Playstation 4 yang terjual. Namun Sony meyakinkan bahwa kejadian yang serupa tidak akan lagi terjadi di Eropa. Jeda waktu rilis dua minggu yang ditawarkan berusaha dimaksimalkan oleh Sony untuk mencari penyebab dari masalah di PS 4 USA dan memperbaikinya. Tidak hanya itu saja, waktu ini juga dimanfaatkan untuk menyempurnakan beberapa game yang dirilis perdana untuk PS 4.

Dengan jeda waktu rilis dua minggu dari rilis USA dan Eropa, Sony menyatakan bahwa mereka sudah menemukan masalah dan berusaha memperbaiki akar BLOD dan RLOD. Mereka berharap angka kerusakan di rilis Eropa akan turun hingga 0%.

Walaupun demikian, Sony juga tetap menghadirkan cukup banyak stok Playstation 4 cadangan hanya untuk berjaga-jaga apabila laporan kerusakan tersebut ditemui lagi, walaupun mereka optimis bahwa persentase yang ada akan hampir mencapai angka 0%. Semoga saja ia semakin sempurna di rilis batch Asia yang baru akan meluncur bulan Desember 2013 mendatang.

Dukungan Microsoft Terhadap Era Teknologi Perbankan yang Telah Bertransformasi

Teknologi saat ini telah berkembang pesat. Untuk dapat mendukung perkembangan teknologi tersebut, dibutuhkan sarana yang juga semakin maju dan memadai. Tidak terkecuali dalam industri keuangan maupun perbankan saat ini, di mana telah terjadi transformasi teknologi yang menunjang para konsumen untuk mendapatkan berbagai layanan yang jauh lebih mudah, praktis, mobile serta memiliki pengalaman sosial yang menyenangkan.

(ki-ka) Singgih Wandojo – Enterprise Partners Group (EPG) Director, Microsoft Indonesia; Hendra Godjali – Managing Director, Financial Services, Accenture; Meisari Arvini Hidayati – Product Marketing Manager, Application & Platform, Microsoft Indonesia; Jos Luhukay – Partner dari Arghajata Consulting

Pada Kamis (28/11), Microsoft bekerja sama dengan Accenture menggelar Financial Service Industry Summit kedua yang menghadirkan berbagai ahli dan profesional dari beragam lembaga keuangan serta perbankan, menyajikan tren industri yang semakin dinamis dengan kehadiran serta ekspektasi akan mobilitas yang lebih tinggi serta perekonomian yang cashless (tanpa uang tunai). Di acara ini juga Microsoft menunjukkan peran serta dukungannya dalam memberikan layanan serta kemudahan bagi para konsumen, terutama konsumen perbankan.

Singgih Wandojo, Direktur Enterprise Partner Group Microsoft Indonesia juga mengungkapkan bahwa tren yang berkembang saat ini terdiri dari: sosial (terutama sosial media), mobile, cloud serta big data. Dengan berbagai tren yang berkembang tersebut, maka akan mempengaruhi berbagai aspek terutama dapat mengubah perilaku masyarakat yang semakin menuntut adanya kemudahan serta kepraktisan untuk bisa diakses kapan pun di mana pun.

“Era cashless untuk masyarakat Indonesia mungkin masih belum bisa dikembangkan. Namun untuk ke depannya terdapat kemungkinan untuk bisa menuju era tersebut, karena masyarakat saat ini sudah mulai mengadopsi tren less cash (tidak membawa uang tunai sebanyak dulu) dan mobile,” ujar Jos Luhukay sebagai partner dari Arghajata Consulting. “Kapan terakhir kali Anda pergi berkunjung ke bank cabang untuk melakukan transaksi? Melakukan transaksi saat ini sudah tak perlu lagi untuk berkunjung ke bank, karena mayoritas akan menggunakan ATM. Saat ini layanan perbankan pun semakin mudah dengan teknologi mobile banking serta internet, yang nantinya akan terus berkembang untuk ke depannya.”

Untuk bisa mengekspansi tren tersebut untuk kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia, membutuhkan pengetahuan serta karakteristik masyarakat Indonesia itu sendiri. Hendra Godjali, Managing Director Financial Services Accenture Indonesia mengungkapkan bahwa terdapat tiga karakteristik penting yang terdapat dalam perilaku konsumen di Indonesia. “Pertama, komunitas, di mana masyarakat Indonesia sendiri merupakan masyarakat yang sangat sosial. Kemudian tingkat kemudahan serta pengalaman sosial yang menyenangkan. Dengan mengetahui karakteristik ini, maka bisa digali potensi dan strateginya untuk menjawab kebutuhan konsumen Indonesia yang tepat.”

Untuk mendukung transformasi industri keuangan ini, Microsoft memiliki platform Windows 8 yang dapat memberikan kemudahan serta inspirasi untuk layanan baru kepada para kosumen.  Tidak hanya platform Windows 8 saja, Microsoft juga turut mendukung dengan aplikasi yang dapat diakses melalui Windows Phone. Perpaduan Microsoft Dynamics CRM dan SQL Server 2012 sebagai penerus SQL Server 2008 R2 akan memberikan jawaban akan kebutuhan layanan perbankan yang semakin mudah dan instan, terutama fitur SQL Server AlwaysOn yang mampu meminimalisasi terjadinya down time serta solusi ketersediaan tinggi dan pemulihan akibat bencana. “SQL Server 2012 ini telah mencatat rekor sebagai database paling aman dan handal dengan jaminan uptime hingga 99,9999%. Tentunya hal ini membuktikan bahwa platform server dari Microsof ini mampu menjamin dan bisa menjadi database dan informasi terbaik,” ujar Meisari Arvini Hidayati selaku Business Group Lead Application Platform Microsoft Indonesia.

Saat ini, terdapat lima bank terbesar yang telah mengadopsi platform milik Microsoft untuk mengembangkan layanan bisnis perbankan demi menjawab kebutuhan dan transformasi bisnis menjadi lebih maju dan mudah, serta meningkatkan kapasitas dan jangkauan layanan untuk seluruh Indonesia. “Para bank tidak akan lagi membuka cabang-cabang baru, karena untuk ke depannya mereka hanya butuh memanfaatkan teknologi yang telah berkembang dan makin maju ini untuk melayani kebutuhan nasabahnya,” lanjut Jos Luhukay.

Worm Linux Baru Mengincar Perangkat Router

Para periset menemukan satu worm Linux baru yang mampu menginfeksi perangkat yang terkoneksi dengan internet seperti router rumah, set-top box, kamera keamanan, dan sejumlah perangkat konsumen lainnya.

Worm dengan nama Linux.Darloz ini sampai saat ini masih diklasifikan sebagai ancaman level rendah, salah satu penyebabnya adalah karena versi terakhir dari worm ini hanya mengincar perangkat yang berjalan dengan prosesor Intel. Seorang periset dari Symantec, Kaoru Hayashi menulis dalam sebuah posting blog yang dipublikasikan hari Rabu kemarin.

gambar via Symantecwor

Namun patut diperhatikan bahwa dengan sebuah modifikasi sederhana, malware ini pun dapat menginfeksi sejumlah perangkat lain dengan file-file ELF (Executable and Linkable Format) pada chipset di perangkat lain, tidak hanya yang berbasis Intel namun juga ARM, PPC, MIPS, dan bahkan untuk arsitektur MIPSEL.

“Saat eksekusi, worm ini akan membuat suatu alamat IP secara acak, mengakses path spesifik pada suatu mesin menggunakan ID dan password yang terdaftar, mengirim rekues HTTP POSTS, yang kemudian akan mengeksploitasi kerentanan keamanan yang ada,” ujar Hayashi. “Bila perangkat target belum di-patch, worm akan di-download dari sebuah server berbahaya, untuk kemudian mencari target selanjut. Sampai saat ini, worm hanya menginfeksi sistem Intel x86, karena URL untuk men-download kode berbahaya tersebut diselubungkan dalam bentuk ELF biner khusus untuk arsitektur Intel.”

Bos Google Khawatir Rusia Akan Ikuti Jejak Cina

Dalam beberapa bulan terakhir ini, kebebasan berinternet di Cina kian mengkhawatirkan. Bahkan sejumlah website asing yang diduga bisa memperkeruh suasana politik dalam negeri diblokir. Tidak sedikit juga warga Cina yang mengkritik pemerintahnya melalui jejaring sosial malah dijebloskan ke dalam penjara.

Penyensoran internet di Cina, menurut seorang petinggi raksasa internet Google bakal diterapkan juga di Rusia. “Kami khawatir jika Rusia bakal mengarah ke model penyensoran internet seperti yang dilakukan Cina,” ujar Chairman Google, Eric Schmidt, dilansir dari Cnet.

Rusia sendiri mulai memberikan regulasi industri internet setelah terpilihnya Presiden Vladimir Putin untuk ketiga kalinya pada tahun lalu. Setelah itu, pemerintah membuat semacam blacklist di luar perintah pengadilan dari berbagai website yang menginformasikan konten bunuh diri, narkoba, dan pornografi anak. Jadi, pihaknya bisa memblokir berbagai website tersebut, meski tanpa membutuhkan putusan pengadilan.

Schmidt pun memprediksikan, kebebasa pengguna internet seperti di blog dan sosial media bisa menjadi pengantar revolusi baru di Cina dan diikuti Rusia dalam kurun waktu sepuluh terakhir nanti, meskipun ada penyensoran di sana-sini. Pasalnya, dengan makin banyaknya pengguna internet Cina yang mencapai 600 juta orang, maka makin banyak juga dari mereka yang menginginkan haknya lebih banyak lagi, seperti menuntut kebebasan berinternet.

Battlefield 4 di Xbox One Juga Bermasalah

Tidak hanya gamer PC dan PlayStation 4 yang kecewa dengan berbagai masalah di game Battlefield 4, mereka para pengguna Xbox One pun turut menyuarakan keluhannya.
Sesuai rencana, DLC teranyar Battlefield 4, Second Assault, rilis lebih dulu secara eksklusif untuk Xbox One dan bisa diunduh gratis bagi member Premium.

Sayangnya, masalah mulai timbul saat banyaknya gamer yang melaporkan bahwa mereka tak bisa mengunduh DLC tersebut. Informasi terakhir menyebutkan bahwa EA dan Microsoft tengah melakukan investigasi untuk menemukan penyebabnya.

Tidak hanya di PS 4 dan PC, ternyata Battlefield 4 versi Xbox One juga dirundung masalah.

“Saat ini yang bisa saya katakan adalah kami menyadari masalah ini dan sedang menyelidikinya dengan Microsoft. Setelah kami mendapatkan rinciannya lebih lanjut, saya pasti akan memberitahu Anda,” tulis EA_Rick dalam forum di Battlelog.

Seperti diketahui, DLC Second Assault sendiri berisi 4 maps dari Battlefield 3 yang dipercantik dengan Frostbite 3 dan ditambah fitur Levolution, yaitu Operation Metro, Operation Firestorm, Gulf of Oman, dan Caspian Border. Bagi yang tidak termasuk dalam member premium bisa membelinya seharga USD 15 mulai 3 Desember mendatang.

EA: Kami Ingin Jadi Perusahaan Terbaik di Amerika Serikat!

Sebuah hubungan cinta dan benci di saat yang bersamaan, kalimat yang satu ini tampaknya cocok untuk menggambarkan interaksi antara gamer dengan salah satu publisher terbesar di industri game – Electronic Arts (EA). Terlepas dari franchise keren yang berhasil mereka telurkan, ada banyak kebijakan EA yang justru tidak populer di kalangan gamer. Ia juga sering dilihat sebagai publisher yang hidup dengan satu tujuan: menghasilkan uang sebanyak mungkin. Karena hal inilah, tidak mengherankan jika EA mendapatkan predikat sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat selama dua tahun berturut-turut. Sebuah citra yang ingin “dilawan” oleh EA sendiri.

Patrick Soderlund – EVP dari EA Studios menyatakan bahwa EA ingin sekali menjadi perusahaan terbaik di Amerika Serikat setelah apa yang terjadi dua tahun sebelumnya. Soderlund mengaku bahwa EA sendiri sangat terpukul dengan “penghargaan” tersebut, cukup untuk memaksa mereka membenahi diri. EA mengerti bahwa akar permasalahan  ini berada di kebijakan mereka yang tidak disukai oleh para gamer. Komitmen untuk berubah ini sudah ditunjukkan dengan menghapuskan Online Pass yang sempat dikeluhkan. Hal seperti ini dilihat Suderland sebagai cara terbaik untuk meraih kepercayaan dan penghargaan dari gamer. Tujuan jangka panjangnya? Tentu saja dipilih sebagai perusahaan terbaik di Amerika Serikat.

Setelah berkutat dengan predikat sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat selama dua tahun terakhir, EA berambisi membalikkan keadaan.

Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah dengan status dan kinerja EA selama tahun 2013 ini, ia sudah berhak menyandang perusahaan terbaik di Amerika Serikat? Atau ia justru berhak atas “penghargaan” sebagai yang terburuk selama tiga tahun berturut-turut? You still have a long way to go to please us, EA..

50.000 Jaringan Komputer Dunia Terinfeksi Malware NSA

Sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan oleh mantan anggota Bandan Keamanan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden mengungkapkan, lembaga tersebut telah menginfeksi 50.000 jaringan komputer di seluruh dunia melalui program malware, di mana program ini adalah program ilegal yang biasa digunakan peretas untuk menyusup ke ke pengguna PC.

Praktik penyebaran malware inipun disebut sebagai Computer Network Exploitation atau biasa disingkat dengan CNE dan dikelola oleh suatu tim dari NSA bernama Tailored Access Operations. Sebagian besar operasi CNE berlangsung di kawasan Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.

Adapun targetnya ialah perusahaan penyedia layanan internet, operator telekomunikasi, dan perusahaan lain yang biasa mengumpulkan informasi pengguna dengan sistem log-in. Salah satu perusahaan yang menjadi korban dari serangan malware buatan NSA ini ialah operator terkemuka di Belgia, Belgacom.

Setelah jaringan terinfeksi, malware tersebut nantinya mampu memberikan akses kepada NSA untuk membuka sejumlah informasi tanpa adanya pemilteran data sedikitpun. Canggihnya lagi, ketika tertanam di suatu jaringan, malware tersebut dapat diaktifkan maupun dimatikan secara manual dari jarak jauh hanya dengan menekan sebuah tombol.

Bisa dikatakan, Tailored Access Operations (TSA) merupakan sekelompok hacker yang bekerja di bawah naungan NSA. Salah satu tugas sakralnya ialah membantu pihak intelenjen dalam mengumpulkan sejumlah informasi dan data dari jaringan komputer target maupun musuh negara.

Peneliti: Tablet Kuasai 50 Persen Pasar PC di 2014

Tak dapat dipungkiri popularitas tablet memang terus melonjak seiring dengan semakin banyaknya pemain di ranah ini. Pengguna bisa memilih satu dari begitu panjangnya daftar produk tablet yang tersedia di pasaran.

Tak hanya nama-nama besar seperti Samsung, Sony, Asus, Acer dan yang lainnya, merek-merek lokal pun turut meramaikan persaingan tablet di Tanah Air. Bentuk yang lebih stylish dan fungsinya yang cocok untuk digunakan secara mobile memang menjadi daya tarik utama.

Beberapa hal di atas tak lain adalah penyebab bertambahnya peminat tablet di seluruh dunia. Dampaknya, kehadiran tablet mulai mengikis pangsa pasar PC desktop serta notebook. Meski saat ini masih banyak notebook baru yang diluncurkan, tak sedikit pengguna yang tak terlalu tertarik dan lebih memilih tablet.

Tak heran jika para peneliti dari Canalys menyebutkan bahwa pada tahun 2014, tablet akan menguasai 50 persen dari total pangsa pasar PC. Apa yang diutarakan Canalys berbekal dari sebuah observasi yang mereka lakukan.

Menurut Canalys, secara keseluruhan pemasaran PC baik dalam bentuk desktop maupun notebook memang cenderung menurun, meskipun ada kabar baik dimana pertumbuhannya meningkat 18 persen di kuartal ke-3 2013.

Apple diprediksi masih akan meraih kesuksesan di 2014. Sementara untuk Android, Canalys menyebut nama Samsung sebagai raja walaupun nantinya akan menghadapi berbagai kompetisi yang cukup berat dari para pesaingnya. Bagaimana dengan Anda? Masih mengandalkan notebook untuk kegiatan sehari-hari? Atau mulai beralih ke tablet?

Volkswagen Luncurkan Aplikasi Smartphone untuk Ciptakan Musik dari Gaya Mengemudi

Untuk semakin memperkaya pengalaman pengemudi mobil besutannya mendapat hiburan saat tengah mengemudi, perusahaan mobil asal Jerman, Volkswagen, meluncurkan sebuah aplikasi smartphone terbaru. Bekerja sama dengan grup musik tari asal Inggris, Underworld, VW menciptakan sebuah aplikasi yang bisa menciptakan musik berdasarkan gaya mengemudi seseorang.

Jika selama ini gaya mengemudi banyak dipengaruhi oleh musik yang didengar saat mengemudi, maka aplikasi dari VW ini akan membalik kebiasaan tersebut. Dengan aplikasi ini cara mengemudi seseorang tidak akan diatur oleh musik melainkan seseorang bisa menciptakan musik sendiri berdasar pada gaya mengemudinya sehingga musik yang keluar di sistem audio mobil akan sesuai dengan mood Anda saat itu juga.

Aplikasi ini akan menciptakan musik secara real-time dimana aplikasi akan membaca bagaimana dan dimana Anda mengemudi. Aplikasi akan mengumpulkan data saat smartphone pengemudi, dalam hal ini disebutkan bahwa iPhone-lah yang bisa digunakan, yang dihubungkan ke komputer di aplikasi VW Golf GTI yang tersedia di komputer on-board dalam mobil,  dimana data yang dibutuhkan diambil dari kecepatan mesin, RPM mesin, kecepatan setir, G-force, lokasi dan sebagainya sehingga bisa tercipta sebuah musik secara live. Data tersebut kemudian diproses dengan mengombinasikan akselerometer, giroskop, mikrofon, GPS dan sensor lainnya yang ada di iPhone. Selanjutnya, semua data yang terkumpul akan disaring dan dihaluskan sebelum digunakan untuk menciptakan nada dan musik yang menarik.

Aplikasi ini memanfaatkan bahasa program musik PD (Pure Data) untuk menghasilkan musik dan efek live sehingga Anda bisa menciptakan musik yang unik dan tentunya orisinil, saat mengemudi secara langsung. Namun sayangnya, saat ini aplikasi ini belum tersedia untuk umum dimana Volkswagen pada awalnya hanya menggunakannya dalam sebuah kompetisi di mana pengemudi dapat memenangkan kesempatan untuk membuat track mereka sendiri pada sebuah acara khusus.

DLC Terbaru GTA Online Akan Hadirkan Kasino?

Berbagai ide dan harapan pastinya muncul di benak para gamer terkait dengan rencana Rockstar untuk merilis DLC terbaru di GTA V. Tentunya semua itu bertujuan agar game open world ini semakin komplit.
Beberapa waktu yang lalu, Rockstar menggoda gamer dengan menyebut akan memberikan sesuatu yang sangat menarik. Meski begitu, tak banyak yang bisa digali tentang fitur-fitur apa yang akan diberikan.
Namun hal berbeda terjadi saat file audio ditemukan dalam update The Beach Bum untuk GTA Online. Hasilnya, berbagai spekulasi pun mulai bermunculan. Salah satunya adalah kemungkinan Rockstar menghadirkan Kasino di Los Santos.

Sebuah rumor baru menyakini bahwa GTA Online akan menyuntikkan fitur kasino di DLC selanjutnya. Hope it’s for the heist!

Dirt racing dan ajang menembak hiu pun diprediksi tersedia dalam DLC tersebut. Ada pula prediksi yang menyebut bahwa akan ada misi baru dimana Anda harus membayar hutang kepada Madrazo.

Rockstar memang belum memberikan rincian yang pasti terkait DLC serta kapan jadwal rilisnya. Tentu saja tak ada pula yang bisa memastikan apakah DLC ini ditujukan untuk mode single player atau GTA Online.

Review Corsair Carbide Series Air 540 – Casing dengan Dua Ruangan Terpisah

Carbide Series adalah jajaran produk casing dari Corsair yang memiliki didesain khusus untuk memberikan potensi pendinginan yang baik. Casing seri tersebut mengusung penempatan perangkat pendingin dan lubang udara yang baik yang secara khusus dapat mengakomodasi kebutuhan enthusiast user. Kami cukup beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk mencoba salah satu casing terbaru dari seri tersebut, Carbide Series Air 540.

Berbentuk seperti kubus, Carbide Series Air 540 memiliki ventilasi yang memanjang pada bagian depan dan bagian atas. Tidak seperti casing pada umumnya, Air 540 memiliki 2 buah ruangan yang berbeda yang berfungsi untuk memisahkan airflow, sehingga sistem yang terpasang akan memiliki airflow yang berbeda dengan airflow pada periperhal Anda. Untuk mengetahui lebih rinci terkait casing baru ini, Anda bisa menyimak review berikut.

Spesifikasi dan Fitur

Berikut ini adalah spesifikasi dari casing Carbice Air 540 sesuai dengan yang kami dapatkan dari situs resmi Corsair.

Garansi	2 Tahun
Dimensi	415 mm x 332 mm x 458 mm
Support Motherboard	ATX, E-ATX, Micro ATX, Mini ITX
Slot Ekspansi	8
Form Factor	Mid-Tower
Material	Besi
	Plastik
Drive Bays	(x2) 5.25” tool-free
	(x2) 3.5”/2.5” tool-free Drive Caddies (Hot Swap)
	(x4) 2.5” tool-free SSD cage
Cooling	(x2) AF140L 140mm Intake fans
	(x1) AF140L 140mm Exhaust fan
Front Panel	(x2) USB 3.0
	(x1) Headphone
	(x1) Mic
Power Supply	ATX (Tidak Termasuk)

Fitur:

• Dual-chamber Direct Airflow Path™ design for outstanding cooling potential
• Clever, space-saving design still offers lots of internal volume
• Includes three High Performance Air Series AF140L fans for better, quieter cooling
• Tons of expansion room for high performance air cooling and liquid cooling
• Full side panel window
• Front dust filter
• Black interior
• Cable routing cutouts with rubber grommets
• CPU cutout in motherboard tray for easy CPU cooler swap-out
• Dual front USB 3.0 ports with internal connector
• Headphone, Microphone front ports
• Eight expansion slots for quad GPU installations
• Fan Mount Locations:
  • Front: 2 x 140mm (included), 3 x 120mm (pre-spaced for radiators)
  • Top: 2 x 140mm or 2 x 120mm (pre-spaced for radiators)
  • Rear: 1 x 140mm (included) or 1 x 120mm
• Dual 3.5” hot swap bays
• Four 2.5” tool-free SSD drive cages
• Maximum GPU Length 320mm
• Maximum CPU Cooler Height 170mm
• Maximum PSU length 200mm
  

Gallery

Carbide Series ini datang dengan menggunakan sebuah box coklat

Pada bagian belakang box ini terlihat bagan yang menggambarkan bagian-bagian yang dapat Anda lepas untuk mempermudah pemasangan atau bahkan dalam melakukan modifikasi

Pada bagian dalam Corsair mengemas casing ini dengan penutup sebuah kain hitam dan menggunakan sepasang Styrofoam untuk melindungi casing dari benturan

Manual Book dan Warranty Card berada diluar casing tetapi tetap terbungkus di dalam kain hitam

Tampak depan dari Carbide Series Air 540

Pada bagian depan ini terdapat Front Panel yang terdiri dari (dari kiri ke kanan): Reset Button, HDD LED, Power Button, 3.5mm Jack Mic-In, 3.5mm Jack Audio-Out, dan 2 buah USB 3.0

Di atas Front Panel, Anda dapat memasang 2 buah Optical Drive atau perangkat lain dengan form factor 5.25″.

Tampak samping kiri dari Carbide Series Air 540

Tampak belakang dari Carbide Series Air 540. Terlihat jelas dua ruangan yang tersedia di casing unik ini. Ruangan di sebelah kanan merupakan tempat komponen utama PC, sedangkan di sebelah kanan untuk periferal pendukung.

Tampak samping kanan dari Carbide Series Air 540

Tampak atas dari Carbide Series Air 540

Tampak bawah dari Carbide Series Air 540

Untuk membuka bagian samping, Anda cukup memutar Thumbscrew ini dengan tangan anda

Setelah membuka Thumbscrew, Anda dapat menarik handle ini kearah belakang

Hal ini berlaku untuk kedua pintu samping casing

Setelah membuka pintu samping casing, Anda akan menemukan 2 buah ruangan yang berbeda, yang diatas ini adalah ruangan untuk sistem Anda

sedangkan diatas ini adalah ruangan untuk berbagai periperhal Anda

Pada ruangan sistem, bersama dengan hardisk dock, Anda dapat menemukan perlengkapan casing ini

Hard disk Dock ini mirip dengan standar hard disk dock yang ada di produk Corsair lain.

Anda dapat melepasnya dengan menekan dua tuas yang ada di bagian depan..

..kemudian menariknya ke luar.

Di bagian dalam yang mengarah kedepan, terdapat 2 buah kipas Corsair bawaan casing. Kipas ini dapat Anda lepas dan Anda ganti dengan radiator watercooling compact karena dibalik kipas ini terdapat sebuah ventilasi yang membentang sepanjang body casing.

Sama dengan bagian dalam yang mengarah ke depan, pada bagian dalam yang mengarah ke atas Anda dapat menaruh radiator watercooling compact. Bagian ini juga dilengkapi dengan ventilasi yang membentang sepanjang bagian atas casing

Pada bagian dalam yang mengarah kebelakang ini, terdapat sebuah kipas Corsair bawaan dari casing yang dapat Anda ganti dengan sebuah randiator 120mm. Selain itu terdapat 8 buah panel I/O untuk memasang Graphics Card atau card-card ekspansi lain.

Pada bagian dalam, Anda akan mendapatkan seluruh tempat periperhal Anda. Gambar diatas merupakan tempat dari Optical Drive.

Anda dapat membuka tempat Optical Drive ini dari dalam dengan menekan ke atas tuas pada gambar diatas.

Tutup Optical Drive yang berada didepan akan mudah ditarik keluar.

Untuk mengunci Optical Drive Anda pada tempatnya Anda dapat menggunakan clip seperti pada gambar diatas. Ini adalah posisi clip terbuka.

Ini adalah posisi clip tertutup.

Gambar di atas adalah gambar kabel yang menghubungkan Front Panel dengan sistem.

Gambar diatas adalah kabel yang menghubungkan Harddisk Dock yang berada di ruang sistem bagian dalam yang menghadap kebawah.

Ruangan untuk Power Supply juga tersedia di sisi lain dari ruang untuk sistem.

Kunci untuk membuat Power Supply yang terpasang tetap berada di tempatnya.

Corsair menggunakan 2 buah Thumbscrew dan 7 buah titik pemasangan agar dapat menyesuaikan ruang ini dengan berbagai bentuk Power Supply.

Gambar di atas merupakan sebuah SSD Dock untuk sistem Anda

Untuk melepasnya Anda dapat menggunakan tuas pada bagian bawah tanda SSD

Tekan kearah bawah terlebih dahulu sampai kunci keluar dari lubangnya.

setelah itu baru ditarik kearah atas untuk melepaskan seluruh SSD Dock.

Selain dapat dilepas secara keseluruhan, untuk menghemat tempat Anda dapat melepaskan satu-persatu SSD Dock ini.

Setiap bagian menggunakan Clip yang tampak seperti pada gambar diatas. Bagian samping kanan.

Bagian samping kiri.

Anda dapat melepaskan Clip ini dengan menariknya kearah berlawanan.

Anda dapat menyimpan SSD Dock yang berlebih apabila Anda tidak menggunakannya.

Pada bagian atas, Anda dapat melepaskan ventilasi untuk melakukan pemasangan radiator.

Ventilasi ini menggunakan 2 buah Thumbscrew dan Anda dapat membukanya dengan mudah.

Setelah membuka Thumbscrew, Anda dapat menarik ventilasi kearah belakang casing.

Setelah ditarik kebelakang Anda dapat mengangkat ventilasi ini keatas.

Pada bagian atas ini Anda dapat memasangkan radiator single radiator (120mm) atau dual radiator (240mm).

Setelah Anda membuka ventilasi bagian atas, Anda dapat membuka ventilasi bagian depan, karena ventilasi bagian depan akan terkunci ketika ventilasi bagian atas terpasang.

Untuk membukanya Anda dapat menarik bagian atas ventiasi keara atas.

Dibalik ventiasi depan Anda akan menemukan sebuah Dust Filter yang terbuat dari besi.

Untuk membuka Dust Filter ini anda cukup menekan salah satu sisi kearah tengah.

Dust Filter ini akan tergeser dan Anda dapat menariknya kearah luar.

Dengan melepas Dust Filter ini, Anda dapat membersihkannya secara berkala.

Dust Filter ini menggunakan Magnet untuk menempel pada casing, sehingga Anda harus hati-hati agar magnet ini tidak menyentuh sistem atau barang-barang elektronik lainnya.

Perlengkapan

Perlengkapan yang diberikan dalam paket penjualan sebagai berikut:

Perlengkapan dimasukkan kedalam sebuah box yang terpasang pada salah satu Hard Disk Dock.

Perlengkapan ini terbungkus dalam sebuah plastik clip.

Motherboard Stud cadangan.

6 buah Cable Ties

22 buah Fan Screw

10 buah Motherboard Screw

 

8 Buah HDD / SSD Screw

Perakitan

Rincian sistem yang akan kami gunakan didalam casing ini adalah sebagai berikut:

Motherboard:	MSI Big Bang-Xpower II LGA 2011 (XL-ATX)
Storage:	SSD Kingston HyperX 120GB
	HDD Seagate Momentus XT 500GB
	HDD 2.5″ Hitachi TT5SAE500
RAM:	2x Corsair Vengance 2800 8GB Kit
VGA:	3x AMD Radeon R9 290X
Power Supply:	Corsair AX1200i
Water Cooling:	Intel BXRTS 2011 Liquid Cooling
Optical Drive:	Samsung SH-B083

Dalam melakukan perakitan, Anda harus memperhatikan stud motherboard ini, karena stud motherboard yang satu ini menonjol keatas bukan ke bawah, dan harus berada di tengah motherboard.

Ini adalah salah satu contohnya. Apabila stud motherboard ini tidak dapat digunakan, Anda dapat menggantinya dengan stud motherboard yang ada dalam paket penjualan.

Cukup mengejutkan, motherboard XL-ATX dapat dipasang ke dalam casing ini.

Radiator Water Cooling kami pasang pada bagian atas.

Dengan menggunakan XL-ATX, kami mengalami kendala untuk memasang 4 buah VGA.

Sehingga kami hanya bisa memasang 3 buah VGA

Dalam pemasangan Power Supply kami hanya menggunakan Power Supply Clip, Power supply kami pun masih terlihat kokoh dan tidak mudah goyang.

Kami tidak perlu lagi menggunakan baut untuk mengencangkan posisi power supply.

Dalam memasang SSD pada bracket, jangan memasangnya dari luar.

SSD Anda tidak akan aman dan tidak dapat dimasukkan kembali ke tumpukkan Dock.

Satu-satunya cara mudah memasang SSD adalah dengan memasukkannya seperti Slot.

Dock ini pun dapat menampung HDD 2.5″ yang tipis sekalipun.

Untuk memasukkan Optical Drive, Anda harus melepas plate depan dan memasukkan Optical Drive Anda dari luar.

Inilah hasil perakitan kami. Tampak Ruang Periperhal.

Tampak Ruang sistem.

Tampak Belakang.

Tampak samping kanan.

Tampak depan.

All Finish

Kesimpulan

Casing Carbide Series Air 540 ini memliki beberapa keunikkan, seperti ventilasi yang membentang pada bagian depan dan atas dan 2 buah ruang terpisah yang dapat memberikan air flow yang lebih baik untuk sistem Anda. Mungkin Anda dapat memuat 2 buah Dual Radiator (240 mm), 1 pada bagian atas dan 1 lagi pada bagian depan untuk pendinginan yang maksimal.

Corsair menyebutkan bahwa casing ini dapat memuat hingga E-ATX Motherboard, dengan rasa penasaran kami mencoba dengan motherboard XL-ATX. Hasilnya, kami dapat memasangnya dengan mudah, akan tetapi kami tidak dapat menggunakan 2 buah Hard Disk Dock pada bagian depan karena terbentur dengan tombol yang ada pada motherboard (dalam kasus ini adalah tombol OC Genie dan Multi BIOS). Dengan menggunakan XL-ATX kami tidak dapat memanfaatkan penggunakan 4 buah VGA karena Slot I/O VGA tidak mencukupi hingga bagian bawah.

Kelebihan:

+ Dapat memuat motherboard XL-ATX

+ Dapat memuat 2 buah Dual Radiator (240 mm)

+ 2 buah ruangan yang berbeda sehingga airflow sistem tidak terganggu

+ Pemasangan PSU tidak memerlukan batu dari belakang casing

Kekurangan:

- Dengan menggunakan Motherboard XL-ATX Anda tidak dapat menggunakan kedua Hard Disk Dock dan tidak mendukung 4 way SLi atau CrossFireX

- Dock Hard Disk 3.5″ hanya disediakan 2 buah

MSRP: $139.99 (Online)