Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Friday 22 November 2013

Review Bioshock Infinite – Burial at Sea Eps.1: Selamat Datang Kembali Rapture!


elizabeth burial at sea

Jika kita membicarakan salah satu pesaing terkuat untuk merebut tampuk pimpinan sebagai game terbaik di tahun 2013 ini, maka nama Bioshock Infinite tentu saja tidak bisa dipisahkan dari kandidat terkuat. Proyek Irrational Games yang sudah lama dinantikan ini memang membuat begitu banyak formula yang membuatnya mudah dicintai. Desain karakter yang “kaya”, cerita yang mengagumkan, dan keberhasilan untuk mengadopsi mekanik gameplay yang kuat menjadi sedikit dari begitu banyak alasan yang membuat game ini memesona. Sisi plot-nya sendiri saja sudah cukup untuk menghasilkan serangkaian perdebatan dan diskusi serius di industri game, membicarakan apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Ken Levine lewat kehadiran kota utopia – Columbia ini.

Sayangnya, terlepas dari penutup cerita yang manis ini, Bioshock Infinite masih menyimpan segudang tanda tanya besar, misteri-misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan. Dengan dijanjikannya kehadiran setidaknya tiga DLC sejak rilis, banyak gamer yang berharap bahwa titik terang untuk pertanyaan ini akan terbuka. Sayangnya, tidak. Irrational justru punya kejutan baru. Lewat konfirmasi kehadiran DLC cerita – Burial at Sea yang akan terbagi dalam dua episode terpisah, gamer akan dibawa ke kota utopia lainnya – Rapture, setting utama yang menjadi pondasi cerita Bioshock 1 dan 2. Bedanya? Selain bertemu dengan karakter-karakter ikonik yang mungkin tidak asing lagi bagi Anda yang mengenal franchise ini lebih awal, kombinasi dua karakter Infinite – Booker dan Elizabeth juga tetap dihadirkan di sini.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh DLC Burial at Sea Eps. 1 ini? Apakah ia berhasil menjadi katalis yang semakin menyempurnakan pengalaman Infinite atau justru membuatnya lebih buruk? Review ini akan membahasnya lebih dalam.

Plot

Anda tetap akan berperan sebagai Booker Dewitt, seorang detektif yang tinggal di Rapture. Satu hari sebelum hari bersejarah Rapture, seorang wanita misterius bernama Elizabeth menemuinya.

Anda tetap akan berperan sebagai Booker Dewitt, seorang detektif yang tinggal di Rapture. Satu hari sebelum hari bersejarah Rapture, seorang wanita misterius bernama Elizabeth menemuinya.
Tidak ada alasan bagi Anda yang belum pernah mencicipi Bioshock Infinite sebelumnya untuk langsung melompat ke Burial at Sea hanya karena sensasi nostalgia Rapture yang ia tawarkan. Terlepas dari perbedaan tema yang ia usung, Burial at Sea masih memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan seri original Infinite. Jadi, sebelum Anda memainkannya, pastikan terlebih dahulu Anda sudah menyelesaikan dan memahami intisari plot yang ditawarkan di ending Infinite sebelumnya. Satu yang pasti, selamat datang kembali di Rapture!

Anda masih akan berperan sebagai Booker Dewitt – seorang detektif yang tiba-tiba kedatangan seorang tamu wanita manis bernama Elizabeth, tepat di tanggal 31 Desember 1958, yang memang menjadi tanggal ikonik di semesta franchise Bioshock secara keseluruhan. Elizabeth meminta Dewitt untuk  mencari seorang anak perempuan bernama Sally yang hilang misterius. Terlepas dari kepercayaan Dewitt bahwa Sally sudah tewas, Elizabeth menyakinkan bahwa sosok anak perempuan ini masih hidup dan sehat. Yang mereka butuhkan saat ini hanyalah mencari orang yang mengetahui lokasi Sally yang sebenarnya. Salah satu yang menyimpan rahasia ini? Sang seniman eksentrik – Sander Cohen.

Misterius, Elizabeth meminta bantuan Dewitt untuk menemukan seorang anak perempuan bernama Sally.
Misterius, Elizabeth meminta bantuan Dewitt untuk menemukan seorang anak perempuan bernama Sally.

Elizabeth sendiri tidak pernah membicarakan motif di balik aksinya ini. Lewat informasi Cohen - sang seniman nyentrik, Dewitt menemukan sedikit titik terang soal lokasi Sally.
Elizabeth sendiri tidak pernah membicarakan motif di balik aksinya ini. Lewat informasi Cohen – sang seniman nyentrik, Dewitt menemukan sedikit titik terang soal lokasi Sally.

Menuju ke gudang Fountaine, Dewitt bertemu dengan rahasia yang mengejutkan.
Menuju ke gudang Fountaine, Dewitt bertemu dengan rahasia yang mengejutkan.

Menerima tawaran klien terbarunya ini, Dewitt pun menyusuri Rapture yang masih kokoh dan solid untuk mencari kebenaran di balik hilangnya Sally. Misteri pun semakin dalam mengingat Elizabeth sendiri enggan berbagi informasi atau motif di balik misi yang ia tawarkan, atau bagaimana ia sendiri dapat berakhir di Rapture. Tidak hanya menyusuri Rapture, Sally dikabarkan terperangkap di gudang Fountaine yang diposisikan sebagai penjara oleh sang karakter ikonik – Andrew Ryan sendiri. Misteri besar pun dimulai.

Let the action begins!
Let the action begins!

Mampukah Booker menemukan Sally? Siapa sebenarnya Elizabeth yang hidup di Rapture ini? Apa misi utamanya? Apakah mereka berhubungan dengan keruntuhan yang meliputi Rapture di Bioshock 1 dan 2? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dari memainkan Burial at Sea Eps. 1 yang satu ini.

Menikmati Rapture yang Damai!

Selamat datang di Rapture!
Selamat datang di Rapture!

Rapture memang tumbuh menjadi salah satu setting gaming yang paling ikonik. Bagaimana tidak? Ia bukan hanya sekedar dibangun dari kegilaan Ryan untuk menciptakan dunia utopia yang mampu memfasilitasi mimpi untuk menciptakan masyarakat yang bebas dari segala macam doktrin, Rapture adalah representasi dari beragam filosofi. Sayangnya, sejak Bioshock pertama dan kedua, Anda hanya harus berhadapan dengan versinya yang sudah hancur berantakan. Penasaran seperti apa Rapture sebelum revolusi terjadi? Burial at Sea menawarkan pengalaman tersebut. Terjadi satu hari sebelum hari bersejarah Rapture, Anda akan menikmati dunia bawah air dengan dinamika sosial yang tercipta di dalamnya. Hebatnya lagi? Irrational tidak lantas “terperangkap” untuk menciptakan sebuah Columbia versi lain. Rapture tetap hadir dengan identitasnya sendiri.

Ini menjadi kesempatan pertama Anda untuk menikmati Rapture yang masih utuh dan damai.
Ini menjadi kesempatan pertama Anda untuk menikmati Rapture yang masih utuh dan damai.

Karakter-karakter ikonik dan desain yang sudah pasti tidak akan asing lagi bagi Anda yang sempat mencicipi Bioshock 1 dan 2.
Karakter-karakter ikonik dan desain yang sudah pasti tidak akan asing lagi bagi Anda yang sempat mencicipi Bioshock 1 dan 2.

Anda akan bertemu dengan serangkaian tokoh ikonik yang mungkin tidak asing lagi bagi Anda yang sudah sempat mencicipi Bioshock pertama dan kedua, beraktivitas “normal” sesuai dengan peran mereka masing-masing sebelum kejatuhan Rapture. Kelahiran pertama Little Sisters, Big Daddy yang memang bekerja sebagai pengebor, atau Cohen yang baru memperlihatkan “sedikit” kegilaannya hanyalah satu dari sedikit pesona Burial at Sea ini. Suasana segar juga hadir dari karakteristik yang berbeda jauh dengan Elizabeth yang selama ini kita kenal, walaupun di sisi lain, Dewitt tidak menawarkan nilai jual yang sama.

Mekanik gameplaynya sendiri tidak banyak berbeda. Anda tetap akan bertempur dengan senjata api dan Plasmid yang menawarkan kekuatan khusus tertentu.
Mekanik gameplaynya sendiri tidak banyak berbeda. Anda tetap akan bertempur dengan senjata api dan Plasmid yang menawarkan kekuatan khusus tertentu.

Elizabeth juga masih akan berperan sebagai baby sitter Anda ketika dibutuhkan.
Elizabeth juga masih akan berperan sebagai baby sitter Anda ketika dibutuhkan.

Lebih menantang memang. Splicer yang mampu menghasilkan damage yang signifikan dan peluru terbatas menawarkan tantangan tersendiri.
Lebih menantang memang. Splicer yang mampu menghasilkan damage yang signifikan dan peluru terbatas menawarkan kesulitan tersendiri.

Jika harus dibahas dari sisi gameplay, perpindahan dari Columbia ke Rapture memang tidak memberikan perbedaan signifikan sama sekali. Sistem pertarungan tetap sama, dengan Elizabeth yang secara konsisten akan terus menjadi ‘babysitter’ Anda dengan melemparkan beragam resource yang memang tengah Anda butuhkan. Skyhook sendiri tetap hadir, namun tidak lagi memainkan porsi yang besar. Anda tetap akan bertarung dengan menggunakan senjata api dan Plasmid yang akan memberikan kekuatan khusus tertentu. Perbedaan mungkin ada pada perubahan nama seperti “Eve” dan “Salt” yang kini mengikuti standar Rapture. Karakteristik para Splicer yang tidak terlalu bervariasi tetap menawarkan tantangan tersendiri, apalagi mengingat bar Health dan Shield Anda yang sangat terbatas, dan akan dengan mudah luluh lantak dengan sedikit terjangan peluru saja. Keterbatasan uang dan peluru yang Anda miliki juga menjadi semacam bumbu penyedap.

Namun Bioshock Infinite tidak pernah menjadikan gameplay sebagai nilai jual utama. Seperti sang seri pertama, Anda akan dihadapkan pada plot yang luar biasa.
Namun Bioshock Infinite tidak pernah menjadikan gameplay sebagai nilai jual utama. Seperti sang seri pertama, Anda akan dihadapkan pada plot yang luar biasa.

Namun Bioshock Infinite memang bukanlah sebuah game yang dikenal karena sisi gameplaynya yang inovatif atau adiktif, tetapi karena memang plot yang mereka suntikkan. Pesona original inilah yang juga akhirnya dibawa ke Burial at Sea. Cerita yang diusung tetap akan dengan mudah membuat kepala Anda berasap penuh tanda tanya. Why? Kita akan membahas hal ini lebih dalam di sesi selanjutnya.

The Other Comstock

*Contain Spoilers – Bioshock Infinite and Burial at Sea Ending – Proceed with caution!*

Constant and Variables
Constant and Variables

Anda yang sudah menghabiskan cerita Bioshock Infinite tentu saja masih ingat bagaimana Elizabeth sempat membicarakan bahwa, Bioshock selalu berkisar tentang eksistensi sebuah mercusuar, sebuah kota, dan kisah seorang pria. Elizabeth bahkan menjelaskannya sebagai sebuah variabel dan konstanta yang tidak bisa terhindarkan. Bercermin dari ungkapan ikonik inilah, banyak gamer Bioshock Infinite yang mungkin menyimpulkan bahwa Burial at Sea akan menceritakan tentang sosok Elizabeth dan Booker yang bereda,

dua entitas yang sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan karakter di Infinite, dimana mereka berdua hidup dan berinteraksi pertama kalinya di Rapture. Namun siapa yang menyangka, persepsi ini ternyata salah besar. Burial at Sea adalah sekuel langsung dari Bioshock Infinite sendiri. Bagaimana bisa?
Di ending Infinite, Elizabeth akhirnya menghancurkan eksistensi sang musuh utama – Comstock di semua semesta dengan cara menenggelamkan Booker. Ini berarti, tidak akan pernah ada lagi Colombia dan tidak ada lagi seorang nabi delusional bernama Comstock. Tetapi anehnya, Burial at Sea seolah “menyangkal” ending ini sendiri dengan mengungapkan fakta bahwa Booker yang Anda mainkan di DLC ini sebenarnya merupakan Comstock di semesta Infinite yang berbeda. Menariknya lagi? Elizabeth yang menemui Anda adalah Elizabeth sama yang menemani perjalanan Anda di Bioshock Infinite original. Lantas mengapa Comstock yang satu ini hidup dari aksi Elizabeth sebelumnya? Mengapa Elizabeth memburunya?

Mengejutkan memang, Alih-alih menawarka sebuah semesta yang benar-benar berbeda, Burial at Sea justru bisa dilihat sebagai sekuel langsung dari Infinite. Sebuah cerita tentang upaya Elizabeth untuk menghancurkan semua Comstock yang ada. Termasuk Booker yang Anda gunakan.
Mengejutkan memang, Alih-alih menawarka sebuah semesta yang benar-benar berbeda, Burial at Sea justru bisa dilihat sebagai sekuel langsung dari Infinite. Sebuah cerita tentang upaya Elizabeth untuk menghancurkan semua Comstock yang ada. Termasuk Booker yang Anda gunakan.

Tidak sengaja membunuh Elizabeth dari usaha penculikannya, Comstock dari semesta ini tidak pernah membagun Columbia. Penyesalannya membuatnya meminta kedua Luteces untuk menghapus ingatan dan melemparkannya ke dunia yang baru sebagai Booker, yang notabene merupakan Rapture yang Anda kunjungi. Oleh karena itu, ia tidak terpengaruh oleh aksi Elizabeth di ending Infinite original.

Tidak sengaja membunuh Elizabeth dari usaha penculikannya, Comstock dari semesta ini tidak pernah membagun Columbia. Penyesalannya membuatnya meminta kedua Luteces untuk menghapus ingatan dan melemparkannya ke dunia yang baru sebagai Booker, yang notabene merupakan Rapture yang Anda kunjungi. Oleh karena itu, ia tidak terpengaruh oleh aksi Elizabeth di ending Infinite original.
Dengan kemampuan untuk menguasai Tear dan mengetahui hal yang terjadi hampir di semua semesta,

Elizabeth tampaknya sangat mengerti bahwa masih ada satu Comstock yang tidak hilang karena aksinya di ending Infinite. Mengapa bisa? Karena progress karakternya yang justru berkebalikan dengan Comstock-Comstock yang lain. Comstock yang Anda mainkan ini sempat melewati proses penculikan Elizabeth masa kecil dari Booker, seperti Infinite. Hanya saja, Elizabeth ini tidak kehilangan jari. Elizabeth dari semesta berbeda ini justru dan meninggalkan perasaan bersalah yang begitu kuat. Comstock pun menyesal dan meminta kedua Lutece untuk menghapus memorinya dan mengirimnya ke sebuah dunia yang berbeda, dan terlahir kembali sebagai Booker Dewitt. Booker Dewitt  yang hidup di Rapture dan ditemui oleh Elizabeth kita.

This not the Elizabeth that you used to know..
This not the Elizabeth that you used to know..

Fakta bahwa Burial at Sea hadir sebagai sebuah sekuel langsung dari Infinite tentu saja mengejutkan. Mengapa? Pertama, karena perubahan karakter Elizabeth yang sangat signifikan, dari wanita polos yang belum pernah melihat dunia, menjadi sesosok wanita yang haus balas dendam dan penuh amarah pada sosok Comstock sendiri. Kedua, bahwa untuk kedua kalinya, Ken Levine terhitung berhasil menawarkan plot twist yang akan membuat Anda cukup shock karenanya. Terkesan dipaksakan? Cukup kentara. Namun setidaknya membuka peluang ketertarikan yang lebih besar untuk Burial at Sea Eps 2. yang akan membawa Anda berperan sebagai Elizabeth langsung. Awal yang menarik.

Kesimpulan

Bioshock Infinite Burial at Sea Episode 1 (25)
Burial at Sea berhasil membuktikan diri sebagai DLC yang pantas untuk dijajal bagi gamer yang sudah mencicipi Bioshock Infinite dan Bioshock pertama pastinya. Sementara bagi Anda yang baru mengenal Infinite saja, sensasi yang ia tawarkan tidak sehebat mereka yang sudah lama mengenal Rapture di masa lalu.

Irrational Games tampaknya “bermain aman” dengan Burial at Sea ini. Membawa karakter yang familiar ke dunia yang juga familiar bagi para penggemar berat Bioshock sebagai sebuah franchise, formula yang satu ini memang terhitung berhasil membawa ketertarikan tersendiri, baik bagi para fans baru ataupun lama. Perubahan karakter Elizabeth yang signifikan dan kesempatan untuk mencicipi Rapture di puncak peradabannya terasa sangat menyegarkan. Apalagi dengan plot twist yang tidak kalah mengejutkan dibandingkan dengan seri originalnya, walaupun agak terasa sedikit dipaksakan. Walaupun tidak terlalu berbeda di sisi gameplay, Burial at Sea juga tetap menawarkan sedikit tantangan yang membuat Anda tidak akan bisa menyelesaikannya dengan hanya sekedar menembak membabi buta.

Bagi pedang bermata dua, plot yang ditawarkan oleh Burial at Sea ini bisa dilihat sebagai kelemahan tersendiri, apalagi bagi mereka yang merasa bahwa ending Infinite sendiri sudah cukup untuk menutup perjalanan dua karakter ini. Kurangnya inovasi di gameplay, selain kehadiran musuh dan perubahan nama elemen di dalamnya juga menawarkan dilema yang sama. Namun satu yang harus diakui sebagai kelemahan, DLC ini mengusung waktu gameplay yang terhitung sangat singkat, bahkan terkesan buru-buru untuk diselesaikan. Walaupun harus diakui, esensi cerita yang ingin disampaikan Irrational tetap tertangkap dengan baik.

Namun di luar kelemahan ini, Burial at Sea berhasil membuktikan diri sebagai DLC yang pantas untuk dijajal bagi gamer yang sudah mencicipi Bioshock Infinite dan Bioshock pertama pastinya. Sementara bagi Anda yang baru mengenal Infinite saja, sensasi yang ia tawarkan tidak sehebat mereka yang sudah lama mengenal Rapture di masa lalu.

Kelebihan

Visualisasi Rapture yang luar biasa.
Visualisasi Rapture yang luar biasa.
  • Perubahan karakter Elizabeth yang menyegarkan
  • Desain Rapture yang memanjakan mata
  • Plot yang diusung
  • Atmosfer Rapture yang terbangun rapi
  • Membangun antisipas yang kuat terhadap kehadiran Episode 2

Kelemahan

Untuk sebuah DLC yang sudah lama dinantikan, waktu gameplay yang ditawarkan terasa tidak sebanding.
Untuk sebuah DLC yang sudah lama dinantikan, waktu gameplay yang ditawarkan terasa tidak sebanding.
  • Waktu gameplay singkat
  • Plot yang mungkin terasa “dipaksakan”
  • Gameplay yang tidak menawarkan hal yang baru
Cocok untuk gamer: yang sudah menyelesaikan Bioshock Infinite, apalagi mereka yang juga sudah menjajal Bioshock 1 dan 2
Tidak cocok untuk gamer: yang belum menyelesaikan Bioshock Infinite, yang mencari konten DLC dengan waktu gameplay yang lama.


Game ini di-review dengan menggunakan Notebook Gaming Xenom Hercules
Intel Core i7 4700MQ (Base/Turbo: 2,4 GHz/3,4 GHz)
Chipset: Intel HM87
2x Radeon HD 8970M 4GB (CrossfireX)
32GB DDR3 @1333 MHz Dual Channel
2x mSATA SSD (RAID 0) + 7200 rpm HDD
17,3 inch @1920×1080 pixels
Windows 8
Catalyst 13.10 Beta
 



No comments:

Post a Comment