Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Wednesday 6 November 2013

Pesan Singkat Berlebihan Bisa Merusak Hubungan Asmara

Hubungan

Penelitian terbaru ini bisa memperingatkan bagi pasangan kekasih yang terlalu berlebihan melakukan komunikasi melalui pesan singkat, seperti SMS maupun chatting. Mereka yang terlalu sering mengirimi pesan singkat ke pasangannya, lambat laun dapat merusak hubungan asmaranya hingga berujung kandasnya hubungan.

Penelitian tersebut mengatakan, jika seorang wanita terlalu sering mengirimi pesan singkat kepada kekasihnya, maka prianya mungkin akan berpikir hal itu sangat mengganggu. Padahal, wanita tersebut merasa lebih tenang melakukan itu, bila rasa rindu dalam dirinya bergejolak. Sebaliknya, jika pria yang melakukan demikian, maka wanitanya akan berpikir, kekasihnya tidak lagi puas dalam menjalani hubungan.
Demikian hasil temuan dari Brigham Young University yang diterbitkan pekan lalu di Journal of Couple and Relationship Theraphy mengenai dampak pesan singkat melalui ponsel terhadap hubungan asmara. Studi ini dimulai sejak 2009 terhadap 276 orang dewasa yang sedang menjalin sebuah hubungan. Dari angka itu, 38 persen sedang berada dalam hubungan serius (berpacaran), 46 persen bertunangan, dan 16 persen sudah menikah.

“Dalam beberapa hal, itu sangat intutif (berdasarkan bisikan hati). Tetapi kami tidak benar-benar melihat adanya hubungan yang nyata seperti ini sebelumnya. Pria dan wanita memiliki hasil temuan yang berbeda,” kata Lori Schade, peneliti tersebut, seperti dilansir dari Salt Lake Tribune.
Menurut Schade, hasil penelitian selama dua tahun tahun itu juga menunjukan, apa yang sudah diketahui tentang sifat laki-laki dan perempuan menjalin hubungannya dalam dunia analog komunikasi digital. Sifat itu mengindikasikan, biasanya perempuan dilihat sebagai pengejar, sementara pria sebagai seorang yang lebih sering menarik diri.

Dengan kata lain, sebaiknya sepasang kekasih tidak membiarkan jempol mereka berbicara saat menanggapi percakapan serius, seperti permintaan maaf dan masalah. Hal seperti itu yang seharusnya bisa dibicarakan langsung dengan bertatap muka. Pasalnya, seringkali berkomunikasi melalui pesan singkat justru malah berujung pada perselisihan karena adanya kesalahpahaman dengan maksud isi teks tersebut.
“Reaksi kekecewaan dengan teks lebih cepat ketimbang bertatap muka. Ada ruang sempit dengan pesan singkat, dan Anda tidak dapat melihat kondisi (emosi) orang yang butuh Anda lihat,” kata Profesor Jonathan Sandberg yang juga menulis laporan tersebut.

No comments:

Post a Comment