Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Tuesday 19 November 2013

Microsoft Bakal Keluar Duit Banyak Setelah Beli Nokia

Nokia

Dana fantastis yang dikeluarkan Microsoft untuk membeli bisnis ponsel Nokia senilai US$ 7,1 milyar tak hanya berhenti sampai di situ saja. Mulai tahun depan, Microsoft akan menghabiskan dana yang lebih fantastis lagi untuk sektor semikonduktor chip guna mendukung produksi smartphone Nokia.
Periset pasar teknologi, IHS memperkirakan, setidaknya Microsoft akan menghabiskan dana sekitar US$ 5,9 milyar di tahun depan nanti untuk membeli chip OEM. Angka itu naik dari US$ 3,5 milyar pada tahun lalu dan US$ 3,78 milyar pada 2011. Pengeluarkan Microsoft pada 2012 dan 2013 ini tidak termasuk dana yang dikeluarkannya untuk membeli Nokia, sementara 2014 merupakan pasca akuisisi tersebut.
Terlebih pada kesepakatan sebelumnya, Nokia meminta Microsoft untuk menambahkan dana sekitar US$ 2 milyar  untuk sektor semikonduktor. Selain itu, setidaknya sekitar 37 persen dari US$ 5,9 milyar atau setara dengan US$ 2,2 milyar akan dihabiskan di sektor chip untuk perangkat nirkabel, seperti smartphone dan tablet.

Padahal, sebelum kesepakatan dengan Nokia terjadi, Microsoft mengeluarkan dana relatif jauh lebih kecil untuk chip nirkabel, yakni US$ 85 juta pada 2012 dan US$ 110 juta pada 2013. Dalam beberapa tahun terakhir ini, belanja chip tersebut difokuskan untuk konsol game mereka, XBox 360.

Nokia 2

Microsoft sendiri beberapa waktu lalu sempat mengatakan, akusisinya terhadap bisnis ponsel Nokia tidak akan menghasilkan keuntungan apapun hingga 2016 nanti. Laba bersih dari penjualan handset Nokia nantinya hanya untuk mengimbangi biaya akuisi dan produksi perangkat.

“Nokia telah mencapai beberapa keberhasilan dengan ponsel berbasis Windows, walaupun penjualan handset ini berada jauh di belakang pasar Andoroid dan Apple iOS. Salah satu tantangan bagi Microsoft ialah merumuskan strategi untuk bisa sukses dan melakukan penetrasi lebih dalam di bisnis smartphone dan tablet,” kata Myson Robles, analis senior di IHS.

No comments:

Post a Comment