Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Wednesday 2 October 2013

Cina Setengah Hati Bebaskan Akses Twitter dan Facebook

Cina 2

Pemerintah Cina akhirnya mencabut larangan penduduknya mengakses Facebook dan Twitter. Namun ironinya, pencabutan tersebut hanya berlaku di wilayah Shanghai saja. Wilayah tersebut merupakan satu-satunya zona perdagangan bebas yang ada di daratan Cina.

Menurut laporan media setempat, South China Morning Post (SCMP), pencabutan larangan mengakses jejaring sosial itu dimaksudkan untuk membantu investor dan warga asing yang ada di Shanghai, “merasa seperti di rumah”. Sehingga, mereka makin tertarik berkunjung ke Cina.

“Dalam rangka menyambut perusahaan asing untuk berinvestasi dan membiarkan orang asing tinggal dan bekerja dengan senang di zona perdagangan bebas, kita mesti berpikir tentang bagaimana kita bisa membuat mereka merasa seperti di rumah,” kata seorang sumber pejabat pemerintah Cina kepada SCMP.

Facebook dan Twitter memang telah dilarang di Cina sejak 2009 silam. Hal ini serupa yang pernah terjadi di sebagian negara di kawasan timur tengah, di tengah gejolak politik dalam beberapa tahun terakhir ini. Pemerintah yang berbasis di Beijing sendiri khawatir, dengan dampak dua jejaring sosial tersebut terhadap kestabilan sosial maupun politiknya. Bahkan baru-baru ini, pemerintah Cina membuat peraturan mengenai pengekangan penduduknya dalam berpendapat di media sosial.

Keputusan Cina membuka akses dua jejaring sosial hanya berlaku di zona perdagangan bebas saja. Ini artinya, penduduk wilayah lain yang ada di Cina, bila memang ingin bebas berinternet mesti berbondong-bondong migrasi terlebih dahulu ke Shanghai. Wilayah tersebut seluas 28,78 kilometer persegi dan baru diresmikan sebagai zona perdagangan bebas oleh kabinet Cina pada akhir Agustus lalu.

Sejumlah petinggi di berbagai perusahaan internet asing yang situsnya dilarang di Cina juga berusaha melobi para pejabat Cina. Bahkan beberapa waktu lalu, Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg telah bertemu dengan kepala kantor komunikasi kabinet Cina, Cai Mingzhao di Beijing. Namun Sandberg menyangkal, kunjungannya ke Cina hanya untuk mempromosikan buku terbarunya.

No comments:

Post a Comment