Di tengah gempuran perangkat Android kelas atas, Sony Ericsson mengambil langkah berbeda dengan menghadirkansmartphone berpenampilan menarik.
Banyaknya smartphone Android yang beredar belakangan ini terkadang membuat bingung calon pembelinya. Alasannya sederhana, aneka smartphonetersebut hampir sama satu dengan yang lainnya. Feature yang ada tidak cukup membuat aneka ponsel itu berbeda satu dengan yang lain.
Alasan itulah yang membuat Sony Ericsson mengambil langkah khusus untuk merilis jajaran produk Xperia mereka. Setelah meluncurkan Xperia Play yang ditujukan untuk kaum muda yang gemar bermain game, kali ini hadir Xperia Ray dengan segmen yang berbeda lagi.
Xperia Ray menargetkan pengguna yang peduli dengan tampilan estetis dan berkelas. Setidaknya demikian kesan awal yang kami dapatkan ketika menggenggam smartphone ini.
Selain itu, bentuk fisiknya memang lebih kecil dan ramping bila dibandingkan dengansmartphone Android umumnya keluaran beberapa bulan terakhir. Ukuran bodinya ini juga mengingatkan kami pada ponsel candybar non-smartphone yang populer kala itu. Agar penampilannya tetap terjaga, SE menggunakan mineral glass yang tahan goresan sebagai bahan pelindung bagian muka.
Layar Xperia Ray memiliki ukuran 3,3 inci. Dengan melihat layarnya, Anda menebak seberapa besar bentuk fisik Ray bila dibandingkan dengan saudaranya yang rata-rata memiliki layar 4 inci (Arc, Play). Tapi, walaupun kecil, resolusi yang dimilikinya tidak berubah, tetap 854x480 sehingga tingkat ketajaman layar Ray jauh lebih baik berkat kerapatan piksel yang lebih tinggi (sekitar 297 ppi vs 233 ppi pada Arc). Efek tajamnya layar Ray sangat terasa terlebih lagi ketika Anda melihat-lihat foto atau menonton video.
Xperia Ray juga dilengkapi Mobile Bravia Engine, sebuah feature tambahan yang meningkatkan kontras, saturasi, serta melakukan noise reduction sehingga foto/video tampil lebih menarik dan “nonjok”. Namun berdasarkan pengalaman kami, MBE ini tidak selalu memberikan efek positif (khususnya untuk foto). Saat melihat foto di perangkat ini dan di PC, Anda akan melihat perbedaannya. Foto di smartphone tampak tampil lebih baik dibandingkan di PC. Namun, kami cukup menikmati tayangan video di layarnya yang berformat 16:9 itu. Ini karena MBE membantu memberikan pengalaman tersendiri sehingga cukup memuaskan kami.
Selain MBE, feature lain yang juga diboyong Ray adalah sensor kamera Exmor-R milik SONY. Berkemampuan 8 megapiksel, kamera Xperia Ray mampu menangkap cahaya lebih banyak bila dibandingkan dengan kamera smartphone lain. Secara teknis, kamera Ray memiliki bukaan lensa f/2.4 dan mampu menaikkan sensitivitas (ISO) hingga 2000 ketika keadaan mulai temaram. Sesuai prinsip kamera digital (makin tinggi ISO, makin banyak noise), begitu pula dengan hasil jepretan Ray di keadaan cahaya yang kurang. Memang hasil fotonya lebih jelas. Namun Anda juga tak bisa mengabaikan noise yang bertebaran di hampir seluruh hasil foto.
Dari sisi spesifikasi, Ray tidak berbeda dengan Xperia lainnya. Masih menggunakan chipQualcomm Snapdragon MSM8255 1 GHz, perangkat ini bisa menjalankan semua aktivitas dengan lancar. Memang, dibandingkan dengan smartphone masa kini yang memiliki prosesordual-core, produk ini tentu “kalah”. Namun, spesifikasi yang dimilikinya sudah cukup untuk menghadirkan kinerja yang baik secara keseluruhan.
****
Sebuah produk ternyata tak selalu harus tampil bongsor dengan layar berukuran sebesar mungkin. Hal ini dibuktikan oleh Sony Ericsson via Xperia Ray-nya. Bagi kami, ukuran yang kompak dan pas di genggaman disertai tampilan yang cantik sudah lebih dari cukup untuk menggoda calon pembeli. Terlebih lagi setelah melihat apa yang mampu dilakukan oleh si mungil ini.
Hasil Pengujian
Dengan spesifikasi yang sama persis, kinerja Ray mirip dengan Play. Namun pada uji Smartbench gaming, setelah kami ulangi beberapa kali, hasilnya menunjukkan Ray sedikit lebih unggul.
Pengujian
|
Sony Ericsson Xperia Play
|
Sony Ericsson Xperia Ray
|
Quadrant Advanced Total
|
1635
|
1794
|
Linpack Single Thread
|
38.31 MFLOPS
|
38.24 MFLOPS
|
Multi Thread
|
- MFLOPS
|
- MFLOPS
|
Smartbench 2011 Productivity
|
1236
|
1273
|
Smartbench 2011 Games
|
1431
|
1755
|
Spesifikasi Sony Ericsson Xperia Ray
Prosesor
|
Qualcomm MSM 8255 1 GHz
|
RAM
|
512 MB
|
Kartu Grafis
|
Adreno 205
|
Internal Storage
|
1 GB (400 MB tersedia)
|
Wireless
|
802.11b/g/n WLAN, Bluetooth 2.1, GPS
|
Kamera
|
Belakang : 8 megapiksel, Depan : VGA
|
Lain – Lain
|
Mobile Bravia Engine, xLOUD, Exmor-R Sensor
|
Layar
|
3,3” 480x854 piksel
|
Bobot
|
175 gram
|
Sistem Operasi
|
Android 2.3.3
|
Garansi
|
1 Tahun
|
Situs Web
| |
Harga kisaran*
|
Rp3.099.000
|
Kamera Resolusi 8 megapiksel dan sensor Exmor-R menjadi andalan utama Ray untuk sektor fotografi
Tidak biasa Lokasi port micro-USB ini berada di tempat yang kurang lazim. Ini agaknya merupakan langkah yang harus diambil akibat bodi rampingnya
Tidak hot-swap Ray tidak mendukung kemampuan hot-swap karena Anda harus membuka tutup belakang dan melepas baterai.
Plus : Kualitas kamera cukup baik, layar tajam, tampilan fisik menarik.
Minus : Tanpa tombol shutter kamera, slot kartu memori tidak v mendukung hot swap.
Skor Penilaian
- Kinerja : 3,75
- Fasilitas : 4.25
- Kemudahan : 4
- Harga : 3,75
- Skor Total : 3,93
- Kinerja : 3,75
- Fasilitas : 4.25
- Kemudahan : 4
- Harga : 3,75
- Skor Total : 3,93
No comments:
Post a Comment