Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Monday 11 November 2013

Tiga Operator Korea Selatan Tersandung Subsidi Smartphone Ilegal

Korea 2

Tiga operator seluler di Korea Selatan tengah tersandung masalah subsidi smartphone ilegal yang bakal dijual ke pelanggan. Ketiganya, yakni SK Telecom, KT, dan LG Uplus, diduga telah melakukan subsidi yang terlalu berlebihan terhadap smartphone high-end terbaru.

Mereka sedang berada di bawah penyelidikan Komisi Komunikasi Korea (KCC) terkait dugaan menjual dua smartphone bundling, yakni Samsung Galaxy S LTE-A dan LG G2 dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini dikhawatirkan malah dapat merusak persaingan dengan perusahaan teknologi lainnya yang tidak memiliki program bundling operator.

Sebagai contoh, SK Telekom yang memiliki pangsa pasar 50 persen di Korsel, menjual Galaxy S4 LTE-A seharga 700.000 won (Rp 7 juta), sementara LG G2 menjadi 800.000 won (Rp 8 juta. Harga keduanya itu pun telah disubsidi oleh pihak SK Telekom guna menarik pelanggan lebih banyak lagi. Padahal, harga di pasaran untuk Galaxy S4 LTE-A maupun LG G2 yang non-bundling berada di kisaran 1,05 juta won (Rp 10 juta).

“LG Uplus telah melanggar UU Telekomunikasi negara sebanyak lima kali, diikuti oleh KT tiga kali, dan SK Telecom sebanyak dua kali. Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung. Kami akan membuat keputusan segera tentang apakah akan memberikan hukuman, termasuk denda terhadap operator seluler tersebut,” kata seorang pejabat internal di KCC, seperti dilansir dari harian Korea Times.

Korea 1

Menurut seorang sumber lainnya, KCC malah sedang mempertimbangkan adanya kemungkinan untuk memberikan denda maksimal mencapai 170 milyar won (Rp 1,7 triliun). Juli lalu saja, pihaknya juga telah memberlakukan denda secara keseluruhan sebesar 66,9 miliar won. Saat ini, baru KT yang telah diperintahkan untuk berhenti menarik pelanggan baru selama seminggu.
“KCC menemukan, LG Uplus memiliki tingkat pelanggaran sebesar 50 persen, diikuti oleh KT dengan 30 persen. SK Telecom sendiri dalam hal ini bukan dalang yang telah memicu perang subsidi ini,” ungkap sumber tersebut.

Secara pangsa pasar telkomunikasi lokal, SK Telecom sendiri meliki pangsa pasar 50 persen, lalu diikuti KT 40 persen, dan LG Uplus sebesar 20 persen. Ketiganya makin bersaing melakukan perang subsidi besar-besaran terhadap smartphone high-end yang mampu berjalan di jaringan 4G LTE-A. Ini mengingat, operator Korea Selatan sedang berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan baru jaringan generasi selanjutnya dari 4G tersebut.

No comments:

Post a Comment