Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Sunday 3 November 2013

Mesin Cerdas Pemecah Kode CAPTCHA Berhasil Diciptakan

captcha

Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart atau lebih populer disebut CAPTCHA menjadi standar penting dalam mengakses semacam formulir online. Pengguna internet diminta untuk menyalin satu atau dua kata unik yang ada di kolom guna memastikan, mereka bukan spambot atau sistem, melainkan manusia. Namun apa jadinya, bila ada mesin canggih yang dapat menuliskan kode CAPTCHA tersebut?

Itulah yang sekolompok peneliti di Vicarious AI katakan bahwa mereka mampu melakukannya. “Kami ingin menunjukan bahwa kami telah mengambil langkah pertama menuju sebuah mesin yang dapat bekerja seperti otak manusia dan kita berada di tempat terbaik di dunia untuk melakukan penelitian kecerdasan buatan,” kata Scott Phoenix, salah satu pendiri Vicarious AI, seperti dilansir dari Reuters.

Phoenix mengatakan, pihaknya mengembangkan algoritma pemecah kode CAPTCHA bukan untuk tujuan jahat dan tidak berniat menjualnya ke pihak yang tak bertanggung jawab. Mereka berharap, teknologi yang dikembangkannya ini dapat diterapkan di bidang, seperti kedokteran, robotika, dan mesin pencari. Atau mungkin, mampu menciptakan teknologi optik pengenalan karakter (OCR) paling canggih yang pernah dibuat.

“Jika mereka berhasil menggunakannya, itu bisa meningkatkan kehandalan OCR yang digunakan oleh banyak bank untuk memindai cek dan IRS (badan pemerintah pengumpul pajak) dapat membaca dokumen cek yang telah dipindai,” kata Karl Groves, pengembang website independen yang salama setahun telah melacak berbagai penelitian yang mampu memechkan kode CAPTCHA.

Sekedar catatan, ini bukan pertama kaliya para ilmuwan komputer telah berhasil memecahkan kode CAPTCHA melalui program khusus. Namun Vicarious mengatakan, teknik yang mereka gunakan lebih handal dan lebih berguna dari penelitian terdahulu. Mereka beralasan, tidak memerlukan data uji coba yang begitu banyak untuk mengenali huruf dan angka secara konsisten dan tidak mamakan daya komputasi. Yang Vicarious lakukan ialah dengan membuat semacam sistem persepsi visual yang dapat meniru kemampuan otak manusia untuk memproses informasi visual dan mengenali objek.

“CAPTCHA telah ada sejak tahun 2000 dan sejak 2003 sudah bermunculan banyak klaim bahwa komputer dapat memecahkan kode angka dan huruf CAPTCHA. Namun, CAPTCHA telah menggunakan sesuatu yang lain, seperti menggunakan gambar dan hanya manusia yang dapat mengidentifikasinya,” Luis von Ahn dari Carnegie Melion Universty sekaligus salah satu pencipta CAPTCHA. Pada 2009, startup teknologi reCAPTCHA yang Ahn dirikan, dijual ke Google.

Sementara itu, Google membuat reCAPTCHA miliknya dengan menggunakan kata-kata yang berasal dari berbagai buku tua dan publikasi lainnya yang sulit untuk didigitalisasi. “Jika Anda benar-benar dapat memcahkan reCAPTCHA Google, Anda mesti mendigitalisasi buku-buku tua itu terlebih dahulu,” kata Greg Mori, seorang ilmuwan komputer dari Simon Fraser University.

CAPTCHA sendiri dibuat untuk mencegah bot menciptakan ratusan bahkan ribuan akun email yang kemudian digunakan untuk mengirim email spam ke banyak pengguna email lain. Saat ini, keberadaan CAPTCHA bukan hanya di email saja, melainkan beberapa website, seperti jejaring sosial, forum, survei data, hingga penyedia berbagi file.

Kendati demikian, keberadaan CAPTCHA juga menimbulkan kontroversi bagi banyak pengguna internet yang merasa keberatan. Bahkan, tak sedikit dari mereka menemukan kode CAPTCHA yang sulit untuk disalin di dalam kolom CAPTCHA dan terus me-refresh ulang agar kodenya berubah menjadi sesuatu yang gampang ditiru.

No comments:

Post a Comment