Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Saturday 23 November 2013

Jixun Foo: “Untuk Bisa Sukses, Dibutuhkan Kultur yang Tepat”

Image00010

Beragam acara menarik yang disajikan dalam Startup Asia Jakarta 2013 ini adalah acara seminar yang mendatangkan sejumlah narasumber berpengalaman. Para narasumber ini pun memberikan beragam ide, opini, pengalaman mereka maupun strategi yang dapat digunakan untuk turut mengembangkan ide terutama bagi para startup muda maupun yang telah berkembang.

Salah satu yang cukup menarik adalah perbincangan mengenai peran Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki perkembangan penetrasi internet yang relatif tinggi, di mana Tanah Air kita memiliki kesempatan untuk berkembang lebih jauh ke depan dalam bidang teknologi terutama jika didukung oleh berbagai investasi bisnis dan IT oleh para enterpreuner. Sehingga terdapat kemungkinan lain untuk Indonesia bisa menjadi “Negara Cina” kedua dengan dukungan dan investasi yang tepat. Namun tentu saja, hal tersebut juga merupakan tantangan bagi para enterpreuner.

(photo copyrighted Tech in Asia)
(photo copyrighted Tech in Asia)

Dalam Startup Asia Jakarta 2013, Tom Clayton dari Bubbly berbincang bersama dengan Jixun Foo dari GGV Capital untuk membahas kemungkinan akan berkembangnya IT dan teknologi di Indonesia seperti layaknya negara Cina yang telah maju dengan ragam teknologi saat ini. Foo menyatakan bahwa dirinya tertarik terhadap Indonesia dan Asia Tenggara, di mana Indonesia merupakan negara yang cocok untuk bisa berkembang sebagai awal perkembangan di Asia Tenggara sendiri. Secara pribadi ia juga menyatakan ketertarikannya akan Indonesia dan Cina, di mana Cina telah memiliki akses hiburan yang dapat diperdayakan bahkan menjangkau di berbagai lokasi yang tidak mampu mendapatkan akses tersebut, dan Foo berpikir bahwa hal tersebut mampu diterapkan di Indonesia juga.

Namun tentunya, untuk bisa mensukseskan hal ini, dibutuhkan penerapan budaya dan kultur yang sesuai. Foo sendiri memberikan contoh terkait hal ini melalui Qunar dan Baidu yang berkultur sesuai satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh lainnya yang diberikan oleh Foo adalah YY.com yang sebelumnya merupakan platform untuk hardcore gamer di tahun 2007 silam. Namun seiring perkembangannya, YY.com menambahkan fitus voice-based social network yang memungkinkan para gamer untuk bisa saling membantu, membuatnya menjadi lebih dari sekedar layanan jaringan sosial biasa untuk para gamer.
Foo juga memaparkan bahwa Qunar dan YY ini akan menjadi bagian dari dunia dan dapat merambah untuk Asia Tenggara. Banyak perusahaan dari Cina yang hendak berkembang menjadi lebih besar, dan Asia Tenggara akan menjadi bagian dari strategi tersebut.

No comments:

Post a Comment