Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Monday 25 November 2013

IBM: Era Komputasi Selanjutnya Ialah Kognitif

IBM 2

Kemunculan perangkat wearable, seperti jam tangan dan kacamata pintar telah memacu permintaan pasar terhadap apa yang disebut “komputasi kognitif”. Itu memungkinkan perangkat dapat membuat keputusan cerdas dan lebih cepat pada saat yang tepat. Demikian menurut seorang eksekutif sennior di IBM.
Wakil presiden IBM Research David F. McQueeney mengatakan, komputasi kognitif sepenuhnya akan mengubah cara berpikir terhadap era perangkat pintar dan membuat perubahan besar ke arah positif. MccQueeny mengungkapkan, IBM berencana untuk membuat sebuah sistem baru yang secara efektif mampu manangani banjirnya data. Ia menyebutnya sebagai “Tsunami Data”.

“Saat ini, setiap bisnis memiliki data yang sesuai dengan klien, pemasok, dan lingkungan. banyak sumber data menemukan penalaran kompleks yang lebih besar dan rumit. Komputasi kognitif sendiri mampu menyediakan cara yang lebih baik bagi perusahaan dalam memanfaatkan informasi, memotong anggaran, dan meningkatkan efisiensi dalam manajemen yang sesuai dengan berbagai tuntutan,” ujarnya, dikutip dari harian Korea Times.

Ia menjelaskan, sejarah komputasi sendiri dibagi menjadi tiga. Era pertama ialah era tabulasi, yakni ditemukannya perangkat kalkulator, mesin tabulasi yang terbuat dari sistem mekanik, dan tabung vakum (vacuum tube). Kemudia era selanjutnya ialah era komputasi program, yakni revolusi dari tabung vakum menjadi microprosesor. Lalu saat ini, lanjutnya, industri teknologi sedang masuk ke era komputasi kognitif, yakni ketika PC dapat membantu pengguna dalam membuka wawawasan dengan kekayaan data yang jauh lebih besar.

Saat ini, pihaknya sudah mematenkan teknologi Watson yang merupakan inti dari teknologi komputasi kognitif. menggunakan kemampuan pengolahan bahasa alami dan analisis, Watson memiliki kemampuan unik untuk memahami secara halus bahasa manusia, menyaring sejumlah Big Data, dan memberikan jawaban berbasis bukti terhadap pertanyaan yang diajukan manusia. Dengan kata lain, teknologi komputasi kongnitif di Watson layaknya kerja cara otak manusia dalam berinteraksi terhadap manusia lainnya.
“Satu fakta yang menarik tentang komputasi kognitif ialah kita memiiki kekuatan komputasi yang sesuai dengan bahasa manusia. Jika komputasi kognitif mampu membantu manusia berpikir lebih baik, maka sistem akan interaktif lebih baik,” imbuhnya yang menambahkan, saat ini sudah banyak pihak pemerintah yang menunjukan minatnya dalam membangun sistem komputasi berkinerja tinggi.

No comments:

Post a Comment