Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Friday 15 November 2013

DICE: COD Bukan Saingan Utama Battlefield!


Battlefield 4 single player (113)

Siapa kompetitor terbesar Battlefield? Sebagian besar gamer yang mengikuti sepak terjang franchise FPS andalan EA ini tentu tidak akan ragu menyebut satu nama: Call of Duty. Terlepas dari statusnya sebagai sebuah game rilis tahunan, Call of Duty selalu mempertahankan tingkat popularitas yang tidak mudah ditundukkan. Terlepas dari teknologi dan invoasi yang ditawarkan oleh DICE, Call of Duty selalu tampil lebih baik di sisi penjualan. Namun siapa yang menyangka, “perang terbuka” antara dua nama besar ini ternyata tidak menjadi fokus bagi DICE sendiri. Mereka bahkan menyatakan bahwa Call of Duty tidak pernah menjadi saingan utama Battlefield.

Gila? Mungkin saja. Namun General Manager DICE LA – Frederik Loving punya argumen yang lain terkait pernyataannya ini. Tidak membantah bahwa Call of Duty adalah kompetitor langsung dari Battlefield, Loving justru menyoroti eksistensi “musuh utama” yang bahkan jauh lebih mengancam – HBO dan Spotify, dua layanan hiburan yang bergerak di luar industri game. Loving menyatakan bahwa dua produk ini memang terbukti sebagai layanan yang cukup untuk membuat individu untuk meluangkan waktu yang banyak. Hasilnya? Semua individu ini akan melupakan produk bernama “Battlefield 4”, yang akhirnya menggagalkan rencana DICE untuk menjaring lebih banyak calon konsumen. Lebih berbahaya daripada “sekedar” Call of Duty.

DICE mengakui bahwa beragam layanan di luar industri game sekelas HBO atau Spotify justru jauh lebih mengancam eksistensi Battlefield, daripada Call of Duty.
DICE mengakui bahwa beragam layanan di luar industri game sekelas HBO atau Spotify justru jauh lebih mengancam eksistensi Battlefield, daripada Call of Duty.

EA dan DICE sendiri belum mengumumkan secara resmi berapa banyak Battlefield 4 terjual hingga saat ini. Satu yang pasti, selain bercokol di tiga besar chart Inggris selama beberapa minggu terakhir, Battlefield 4 juga sempat menjadi yang terbaik di pasar yang lebih sulit – sekelas Jepang, misalnya.
Bercermin dari apa yang disebut Loving, bagaimana dengan Anda sendiri? Produk atau aktivitas di luar industri game apa yang seringkali membuat Anda teradiksi dan akhirnya melupakan gaming itu sendiri?

No comments:

Post a Comment