Thursday 14 November 2013
Developer The Witcher: DRM Itu Hanya Kedok Perusahaan!
DRM sempat dipuja sebagai salah satu mekanisme anti bajakan paling efektif yang bisa dihasilkan industri game. Dengan meminta gamer untuk terus terkoneksi di dunia maya, developer memiliki kekuatan untuk melihat kopi game mana saja yang ilegal dan legal di saat yang sama. Berhasil? Ternyata sama sekali tidak. Hanya dalam waktu singkat, para peretas dengan mudah menundukkan sistem ini begitu saja. Tidak lagi terlihat signifikan di mata para pembajak, sistem ini justru membuat gamer original kelabakan dan repot. Namun terlepas dari fakta yang dengan jelas memperlihatkan mekanisme DRM yang sama sekali tidak bekerja, mengapa masih banyak developer dan publisher yang masih bersikeras mengusung sistem yang sama? Developer The Witcher memberikan sedikit gambaran.
“Kedok perusahaan”, inilah jawaban rasional yang dilemparkan oleh developer asal Polandia – CD Projekt yang memang terkenal lewat sikap tegas mereka soal DRM. Sang CEO – Marcin Iwinski menyatakan bahwa para pelaku di industri game sangat mengerti bahwa DRM tidak lagi efektif untuk menanggulangi pembajakan. Lantas mengapa dipaksakan? Karena ini menjadi satu-satunya bentuk pertanggungjawaban perusahaan di mata para bos, investor, dan para pemegang saham. Dengan terus memaksakan DRM, perusahaan ini akan terlihat “sehat” dan karenanya, tidak akan dianggap menelantarkan produk andalan mereka dan dituntut. Hasilnya? Kepentingan gamer lah yang menjadi korban.
Oleh karena itulah, CD Projekt memutuskan untuk tidak menyertakan mekanisme DRM sama sekali untuk proyek RPG andalan mereka – The Witcher. Dengan kebijakan seperti ini, CD Projekt ingin membangun hubungan saling percaya antara developer dan para gamer basis fans mereka. The Witcher 3: Wild Hunt sendiir rencananya akan dirilis pada tahun 2014 mendatang, untuk PC, Playstation 4, dan Xbox One.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment