Friday 15 November 2013
Bos Samsung dan Apple akan Berdiskui Soal Solusi Damai
Kedua raksasa elektronik berbeda negara yang saat ini sedang bersengketa paten teknologi, Samsung Electronics dan Apple akan melakukan negoisasi damai guna memenuhi batas waktu yang diberikan oleh pengadilan federal di Amerikat pada 8 Januari 2014 mendatang. Itu terkait sengketa paten keduanya yang hingga saat ini masih belum menemui titik terang.
Hakim federal AS yang memimpin kasus ini, Lucy Koh H memerintahkan CEO Samsung mobile Shin Jong Kyun dan CEO Apple Tim Cook untuk segera bertemu dalam waktu dekat. Pihak pengadilan federal AS berharap, kedua petinggi itu bisa melakukan negosiasi damai, menutup sengketa perang paten, dan kembali bersaing sehat di pasar perangkat mobile.
“CEO Shin akan terbang ke AS bulan depan atau Januari 2014 untuk mengadakan pembicaraan dengan Cook. Kami mengakui bahwa Samsung Electronics disarankan oleh hakim Koh untuk kemajuan substansial dalam pembicaraan damai.” kata seorang sumber, dilansir harian Korea Times.
Rencanya, Shin dan Cook kemungkinan akan bertemu selama acara Consumer Electronics Show yang dihelat pada Januari di Las Vegas, AS. Bulan pertemuan tersebut bertepatan dengan usulan kesepakatan damai antara Samsung dan Apple yang dilangsungkan pada 8 Januari mendatang di pengadilan San Jose, California, AS.
Sejauh ini, kedua belah pihak telah bertemu secara resmi sebanyak tiga kali guna menegoisasikan solusi damai. Namun sayangnya, negoisasi tersebut tak kunjung berhasil dan selalu mandek. Negoiasi itu sebelumnya terjadi pada Mei dan Juni tahun lalu.
Menurut sumber tersebut, sewaktu terjadi negoiasi sebelumnya, Apple terlalu banyak meminta pembayaran royalti lisensi paten silang terhadap Samsung. Pasalnya, ada beberapa di produk Samsung yang diduga ilegal menggunakan paten milik Apple. Samsung pun tak bisa menerima tawaran yang diajukan Apple.
“Jika tawaran baru Apple dapat melindungi kehormatan Samsung, maka pembicaraan dapat menghasilkan beberapa hasil yang dapat terlihat,” ujar sumber industri tersebut yang enggan disebutkan namanya itu.
Labels:
News
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment