Penyedia layanan penyimpan data pihak ketiga, Megaupload, dikabarkan akan menghapus semua file pengguna pada hari Kamis. Pelanggan Megaupload baik yang legal ataupun yang ilegal telah mampu mengakses file mereka sejak situs tersebut ditutup pada tanggal 19 Januari lalu.
Sejauh ini, menurut laporan BGR, sudah ada tujuh orang yang yang telah dikenakan biaya karena secara ilegal memungkinkan pengguna Megaupload untuk menyimpan dan berbagi musik, film dan konten lainnya yang dilindungi undang-undang.
Meski begitu ada jutaan pengguna Megaupload lainnya yang menggunakan layanannya secara legal untuk menyimpan foto keluarga dan data pribadi lainnya.
Dalam menyediakan layanannya, Megaupload tidak sendirian, melainkan menyewa kepada pihak lainnya yakni Carpathia Hosting dan Cogent Communications Group untuk menyimpan data miliknya. Sebuah surat yang dilayangkan Kantor Kejaksaan untuk Distrik Timur Virginia, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa kedua perusahaan itu sudah dapat mulai menghapus data secepatnya pada hari Kamis ini.
Dengan penghapusan data itu, mengakibatkan foto pribadi, video, dan musik dari 50 juta pengguna akan terhapus. Terkait dengan itu, Megaupload melalui pengacaranya Ira Rothken, mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang berbicara dengan jaksa dalam upaya untuk menyimpan data.
UPDATE: Menurut informasi terbaru, dilaporkan bahwa pengacara Megaupload telah memkonfirmasi bahwa perusahaan hosting Megaupload telah sepakat untuk tidak menghapus data penggunanya untuk dua minggu ke depan.
"Carpathia dan Cogent telah menyetujui untuk mempertahankan data konsumen untuk beberapa waktu setidaknya dua minggu, sehingga Megaupload dapat bekerja dengan saran yang diajukan AS," kata Rothke melalui akun Twitter-nya.
No comments:
Post a Comment