Pembuat smartphone Galaxy, Samsung, meminta maaf kepada konsumen Cina sekaligus menawarkan perbaikan gratis dan memperpanjang masa garansi untuk beberapa model smartphone-nya. Ini menyusul laporan pemberitaan tak sedap yang disiarkan CCTV, stasiun televisi milik pemerintah Cina.
CCTV melaporkan, memory chip di sejumlah model smartphone perusahaan asal Korea Selatan itu, termasuk Galaxy Note bermasalah. Acara program yang disiarkan pada Selasa (24/10) itu juga menyebutkan, cacatnya memory chip ternyata tidak didukung oleh garansi resmi Samsung. Sehingga, pengguna yang smartphone-nya bermasalah terkait itu mesti merogoh kocek pribadi hingga di atas US$ 100 untuk memperbaikinya meski masa garansinya masih berlaku.
Dalam pernyataan resminya, seperti dilansir dari Wall Street Journal, Samsung mengklaim akan senantiasa mendengarkan kekhawatiran konsumennya dan menjadikan layanan pelanggan sebagai prioritas perusahaan di masa depan.
Sejak tahun lalu, berbagai media yang dikelola pihak pemerintah, termasuk CCTV mulai melancarkan serangan pemberitaannya terhadap sejumlah perusahaan asing di Cina. Mulai dari kasus korupsi hingga penipuan harga yang dilakukan perusahaan asing tersebut.
Belum lama ini, CCTV mengkritik Starbuck karena menjual kopi di Cina juah lebih mahal ketimbang negara lain dalam rangka meningkatkan margin labanya. Lalu pada Maret lalu, media tersebut juga mengkritik layanan purnajual Apple. CEO Tim Cook pun meminta maaf serta berjanji meningkatkan layanan perusahannya di pasar smartphone terbesar di dunia itu.
Kritikan terhadap Samsung ini malah menimbulkan sejumlah keraguan efektivitas dialog antara pemerintah Cina dengan perusahaan asing yang belum lama ini digelar. Pada waktu itu, Presiden Cina, XI Jinping bertemu dengan para petinggi di puluhan perusahaan asing, termasuk Samsung. Ia ingin mendengar pendapat perusahaan asing mengenai iklan usaha di Cina.
Mereka juga mendesak Xi Jinping agar mengurangi hambatan berbisnis di Cina, sepeti kebijakan yang justru menguntungkan perusahaan dalam negeri maupun BUMN. Ia pun berjanji akan menegakkan aturan bagi semua pelaku pasar, meski tanpa penjelasan lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment