Pada Selasa (29/10), PT. Rittal
Indonesia mengadakan acara interview eksklusif dengan Bpk. Erick Hadi
selaku Country Manager dari PT. Rittal Indonesia untuk memperkenalkan
apa itu Rittal sekaligus menjelaskan produk serta strategi apa yang akan
diambil oleh Rittal dalam membangun cabang ke-64 ini untuk Indonesia.
Rittal merupakan perusahaan Jerman yang didirikan oleh Friedhelm Loh, yang awalnya memfokuskan diri untuk pembuatan Enclosure & Housing, atau dapat disebut juga sebagai sistem panel untuk perangkat elektronik seperti perangkat untuk server atau data. “Nama Rittal sendiri sesungguhnya sudah cukup dikenal di berbagai sektor industri di Indonesia, hanya saja mungkin masih kurang terdengar jika berbicara tentang industri yang terfokus pada IT,” ungkap Erick.
Panel buatan Rittal ini kemudian akan diberikan perangkat elektronik (Power Distribution) untuk membuat sistem dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya sekedar memberikan panel dan perangkat listrik saja, tetapi Rittal juga menyediakan sistem pendingin atau penghangat untuk menjaga kondisi perangkat dalam panel tersebut mampu bekerja maksimal di kondisi cuaca seperti apapun. Sistem pendingin atau penghangat ini dikenal dengan nama Climate Control. Ketiga komponen utama tersebut pun disebut sebagai Rittal – The System, yang merupakan produk basis dari Rittal. Tidak hanya menghadirkan solusi untuk sistem perangkat dan pendingin, Rittal juga mulai merambah untuk arsitektur IT serta software and service.
Di Indonesia sendiri, produk Rittal yang sudah banyak digunakan oleh para rekanannya adalah produk enclosure, cooling serta monitoring system baik dalam bentuk software maupun hardware. Sektor yang menggunakan solusi dari Rittal ini antara lain sektor industri seperti industri minyak dan gas, industri manufakturing, industri makanan dan minuman, serta industri yang berfokus kepada proses pembuatan produk seperti misalnya pabrik kosmetik.
“Kami memulai untuk juga merambah ke bidang IT untuk solusi ini, karena datang dari fenomena data center atau server room yang mulai semakin meningkat dan perusahaan membutuhkan sebuah perangkat yang efisien secara biaya, ruang serta waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan semua perangkat yang dibutuhkan,” lanjut Erick. “Di Indonesia, pertumbuhan Rittal sendiri sudah mencapai 40% per tahun dan sudah memiliki sekitar 20 customer; kebanyakan dari pengguna produk kami berasal dari industrial. Kami berharap agar tahun depan kami bisa mendapatkan customer lebih banyak lagi, yaitu sekitar 150 customer baru untuk di Pulau Jawa maupun di luar Jawa.”
Rittal merupakan perusahaan Jerman yang didirikan oleh Friedhelm Loh, yang awalnya memfokuskan diri untuk pembuatan Enclosure & Housing, atau dapat disebut juga sebagai sistem panel untuk perangkat elektronik seperti perangkat untuk server atau data. “Nama Rittal sendiri sesungguhnya sudah cukup dikenal di berbagai sektor industri di Indonesia, hanya saja mungkin masih kurang terdengar jika berbicara tentang industri yang terfokus pada IT,” ungkap Erick.
Panel buatan Rittal ini kemudian akan diberikan perangkat elektronik (Power Distribution) untuk membuat sistem dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya sekedar memberikan panel dan perangkat listrik saja, tetapi Rittal juga menyediakan sistem pendingin atau penghangat untuk menjaga kondisi perangkat dalam panel tersebut mampu bekerja maksimal di kondisi cuaca seperti apapun. Sistem pendingin atau penghangat ini dikenal dengan nama Climate Control. Ketiga komponen utama tersebut pun disebut sebagai Rittal – The System, yang merupakan produk basis dari Rittal. Tidak hanya menghadirkan solusi untuk sistem perangkat dan pendingin, Rittal juga mulai merambah untuk arsitektur IT serta software and service.
Di Indonesia sendiri, produk Rittal yang sudah banyak digunakan oleh para rekanannya adalah produk enclosure, cooling serta monitoring system baik dalam bentuk software maupun hardware. Sektor yang menggunakan solusi dari Rittal ini antara lain sektor industri seperti industri minyak dan gas, industri manufakturing, industri makanan dan minuman, serta industri yang berfokus kepada proses pembuatan produk seperti misalnya pabrik kosmetik.
“Kami memulai untuk juga merambah ke bidang IT untuk solusi ini, karena datang dari fenomena data center atau server room yang mulai semakin meningkat dan perusahaan membutuhkan sebuah perangkat yang efisien secara biaya, ruang serta waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan semua perangkat yang dibutuhkan,” lanjut Erick. “Di Indonesia, pertumbuhan Rittal sendiri sudah mencapai 40% per tahun dan sudah memiliki sekitar 20 customer; kebanyakan dari pengguna produk kami berasal dari industrial. Kami berharap agar tahun depan kami bisa mendapatkan customer lebih banyak lagi, yaitu sekitar 150 customer baru untuk di Pulau Jawa maupun di luar Jawa.”
No comments:
Post a Comment