
Beberapa waktu lalu AMD sempat menggelar GPU14 Tech Day Event yang berlangsung di Hawaii. Acara tersebut merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh berbagai kalangan, mulai dari pencinta produk AMD hingga para pengamat hardware di dunia. Hal tersebut memang tidak aneh karena sebelumnya sempat beredar rumor bahwa AMD akan mengumumkan graphics card terbaru meraka pada acara tersebut. Dan benar saja rumor tersebut menjadi kenyataan dimana AMD mengumumkan bukan hanya sebuah graphics card, tetapi 5 buah seri graphics card terbarunya.

Hal tersebut tentu saja langsung menyedot perhatian banyak pihak, pasalnya AMD juga memperkenalkan penggunaan skema penamaan model baru untuk graphics cardnya yang belum pernah berubah sejak AMD mengakuisisi ATI pada tahun 2006 lalu. Skema penamaan model yang baru ini dibagi dalam dua segmen besar, yaitu R9 dan R7 serta sub-segmen 2xx. Dengan penggunaan skema penamaan baru tersebut, tentu saja kita berharap AMD dapat memberikan suatu keistimewaan yang baru juga. Hal itu sepertinya akan terjawab secara perlahan seiring dengan dirilisnya berbagai macam seri graphics card AMD terbaru ini oleh berbagai vendor.

Setelah sebelumnya kami sempat menguji ASUS Radeon R9 280X, kali ini kami kembali mendapat kiriman lainnya yaitu sebuah ASUS Radeon R9 270X DirectCU II TOP. ASUS berbaik hati mengijinkan kami untuk “bermain-main” dengan tipe tertinggi Radeon R9 270X milik mereka. Dan berikut ini adalah ulasang lengkap kami mengenai graphics card tersebut!
Platform Pengujian ASUS R9 270X DirectCU II TOP
- Prosesor: Intel Core i7 3960X @4.5 GHz
- Motherboard: Intel DX79SI LGA2011 socket
- Graphics Card: AMD R9 200/HD 7000/HD 6000/HD 5000 Series; NVIDIA GTX 500/600/700 Series & GTX TITAN
- Memory: 4x 2GB Kingston HyperX blu. (@1600 MHz; 1.65 V)

- Storage: Kingston HyperX SSD 120GB

- Power Supply: Corsair AX1200

- CPU Heatsink: Corsair H100 (Fan Speed Minimum)

- Casing: Corsair 500R (All Fan On)

- Monitor: LCD Monitor 1920×1080
- Input: Generic Keyboard and Mouse
- OS: Windows 7 Ultimate 64-bit SP1
- Driver : Catalyst 13.11 Beta (R9 200)|13.10 Beta 2|13.6 Beta 2|13.1|12.2|12.3|12.8; Forceware 326.80|326.4|320.49|320.39|314.07|306.23|304.79 Beta
Arsitektur

Unit pengolah grafis Radeon R9 270X tidak lain adalah chip GPU Southern Island kelas tengah yaitu Pitcairn XT. Chip GPU serupa juga dapat ditemukan pada Radeon HD 7870 GHz Edition. Walaupun begitu, Pitcairn XT pada Radeon R9 270X memiliki nama lain yaitu Curacao XT. Pitcairn XT atau Curacao XT berbasiskan arsitektur GCN (Graphics Core Next) generasi pertama. Chip GPU tersebut memiliki 20 CU (Compute Units) dimana di dalamnya terdiri dari 1280 Stream Processor, 80 Texture Units, dan 32 ROP Units. Pitcairn XT atau Curacao XT tetap menggunakan proses fabrikasi 28 nm dengan 2,8 milyar transistor di dalamnya.
Spesifikasi

Spesifikasi teknis dari ASUS Radeon R9 270X DirectCU II TOP ini ternyata tidak jauh berbeda dibandingkan spesifikasi reference dari Radeon R9 270X. ASUS meningkatkan spesifikasi clock graphics card ini pada kecepatan 1050 MHz untuk base clock GPU dan 1120 MHz untuk boost clock GPU. Sayang sekali untuk clock memori, ASUS masih mengikuti spesifikasi reference AMD. Walaupun peningkatan spesifikasi clock terlihat cukup kecil, tentu saja kami tetap penasaran dengan peningkatan performanya. Sejauh mana peningkatan performa yang didapatkan dapat Anda lihat dengan terus mengikuti review kami kali ini.
Radeon R9 270X Features
- Microsoft DirectX 11.2

- AMD Mantle

Mantle merupakan API terbaru dari AMD yang dapat dijadikan alternatif dari API DirectX milik Microsoft. Saat ini Mantle dioptimalkan untuk arsitektur GCN (Graphics Core Next) dimana arsitektur tersebut bisa ditemukan sejak Radeon HD 7000 Series (Southern Island). Secara teori, Mantle akan membuat game berjalan lebih lancar karena game mampu memanfaatkan sepenuhnya kemampuan sebuah graphics card terutama graphics card GCN. Dalam waktu dekat, DICE akan segera mengimplementasikan API Mantle pada game teranyar mereka, Battlefield 4.
- AMD HD3D
- AMD Eyefinity 2.0


Radeon R9 200X mendapatkan update pada teknologi Eyfinity dimana graphics card ini dapat menjalankan konfigurasi multi-monitor tersebut dengan menggunakan konektor DVI+DVI+HDMI. Pada graphics card generasi sebelumnya, konfigurasi Eyefinity mewajibkan penggunaan konektor Display Port. Tentu saja hal ini akan memudahkan pengguna, terutama di Indonesia, mengingat monitor dengan input Display Port jarang ditemukan.
- AMD CrossfireX
- AMD PowerPlay
- AMD PowerTune with Boost

- AMD ZeroCore Power
- AMD Accelerated Parallel Processing (APP)
- Bitstreaming Audio
- Discrete Digital Multi-Point Audio (Next Generation)

Radeon R9 200X mendapatkan update lainnya pada teknologi Discrete Digital Multi-Point Audio yang kini dikombinasikan dengan teknologi Smart Channel Splitting. Jika pengguna menggunakan konfigurasi Eyefinity dimana setiap monitor memiliki speaker di dalamnya, maka pengguna akan mendapatkan konfigurasi speaker depan kiri, tengah, dan kanan seperti pada konfigurasi surround sound.
- Enhance Quality Anti Aliasing
- Universal Video Decoder 3.0
- PCI Express 3.0 x16
- Dual-Link DVI
- Display Port 1.2
- HDMI 1.4a
Kemasan Produk


Paket Penjualan

Di dalam kemasan Anda akan mendapatkan paket penjualan yang terdiri dari:
- Speed Setup
- DVD Driver + GPU Tweak Utility
- Crossfire Bridge
- Molex to 6-pin PCIe power connector (disertakan pada paket penjualan sebenarnya)
Graphics Card
Seperti yang terlihat pada gambar, terdapat jarak kosong yang cukup jauh antara bagian tepi heatsink dengan bracket konektor display. Cukup disayangkan, ASUS tidak memanfaatkan jarak kosong tersebut dengan menggeser posisi heatsink mendekati bracket terserbut sehingga ukuran graphics card ini menjadi lebih pendek sehingga memiliki tidak memakan banyak tempat terutama untuk casing berukuran kecil.
Heatsink tersebut juga menerima hembusan udara dari 2 buah kipas konvensional dengan diameter 80 mm. Berbeda sekali dengan ASUS Radeon R9 280X DirectCU II TOP yang dilengkapi dengan satu buah CoolTech Fan. Dengan sistem pendinginan ini ASUS mengklaim dapat membuat graphics card ini 20% lebih dingin dan 3 kali lebih sunyi dibandingkan sistem pendingin reference.
Untuk menguji performa sistem pendinginan ini kami menjalankan aplikasi Unigine Heaven dan mendapatkan hasil seperti dibawah ini :
ASUS R9 270X DirectCU II TOP :
- Full-load : 69 °C (fan speed: Auto @39%)
- Idle : 32 °C (fan speed: Auto @20%)
- Empat buah LED indikator
- VRM
Selain itu untuk menjamin kestabilan voltase yang diterima oleh chip GPU, ASUS telah melengkapi graphics card ini dengan inovasi DIGI+ VRM with Super Alloy Power. Lebih detailnya ASUS telah melengkapi graphics card ini dengan 8 phase Super Alloy Power, serta menggunakan DIGI+ VRM yang diklaim dapat mengurangi noise pada listrik hingga 20%, meningkatkan efisiensi pengunaan tenaga listrik hingga 15% serta meningkatkan umur graphics card hingga 2.5 kali lebih lama dibandingkan graphics card reference.
Graphics card ini juga dilengkapi dengan sebuah konektor Crossfire yang akan memberikan kesempatan bagi pengguna, untuk melipatgandakan kemampuan graphics card hingga mendekati dua kali lipat dengan menambahkan sebuah graphics card sejenis. Penggunaan konektor PCI Express 3.0 x16 yang menyediakan bandwidth data bagi graphics card hingga 16GBps menjamin graphics card terbaru dari AMD ini tidak akan kekurangan bandwidth selama bekerja.
ASUS Radeon R9 270X DirectCU II TOP menyediakan konektor display sebagai berikut:
- 1x DVI-I
- 1x DVI-D
- 1x DisplayPort
- 1x HDMI
Third-person Action/Shooter Game
Batman Arkham City
Lost Planet 2
Resident Evil 6
Racing Game
DiRT 3
Grid 2
Konsumsi Daya
Kesimpulan
Untuk kalangan gamer yang menginginkan graphics card generasi baru yang telah dilengkapi dukungan API terbaru DirectX 11.2 dan Mantle, serta kemampuan untuk memainkan hampir semua game terkini di resolusi gambar 1920 x 1080 pada setting kualitas grafik terbaik, ASUS R9 270X DirectCU II TOP ini cocok Anda jadikan sebagai salah satu pilihan. Untuk performa keseluruhan graphics card ini mampu memberikan performa sekitar 5% lebih tinggi dibandingkan Radeon R9 270X reference. Jika performa bawaan masih kurang memuaskan, pengguna dapat meng-overclock graphics card ini lebih tinggi lagi dengan aplikasi ASUS GPU Tweak atau dapat juga menggunakan aplikasi serupa lainnya.
Sistem pendingin DirectCU II pada graphics card ini juga bekerja dengan baik dimana temperatur graphics card terjaga pada 69 °C saat kondisi full load dengan kecepatan kipas hanya 39% saja. Jika temperatur graphics card dirasa masih kurang dingin, pengguna dapat mengatur ulang kecepatan kipas sesuai keinginan masing-masing melalui aplikasi ASUS GPU Tweak atau dapat juga memaksa kipas tersebut untuk berjalan pada kecepatan penuh. Tentu saja semakin tinggi kecepatan kipas akan meningkatkan tingkat kebisingan. Walaupun begitu, dengan kecepatan kipas “Auto”, graphics card ini tidak menimbulkan kebisingan berarti sehingga kenyamanan pengguna tetap terjaga.
Terlepas dari segala macam kelebihan di atas, cukup disayangkan ASUS menyediakan paket penjualan yang tergolong minim. Absennya DVI to D-Sub converter juga merupakan nilai minus yang cukup besar bagi para pengguna di Indonesia, mengingat rata – rata pengguna di Indonesia masih mengandalkan sinyal analog dari konektor D-Sub untuk menghubungkan graphics card dengan monitornya. Mari kita berharap dalam keadaan kurs yang masih tinggi dan belum stabil ini, harga graphics card ini saat hadir di pasar Indonesia nanti harga yang diberikan tidak terlalu tinggi.
ASUS Radeon R9 270X DirectCU II TOP
- Produsen : ASUS
- Info : www.asus.com
- Harga :
- Distributor Indonesia : ASUS Indonesia
- Telepon : (021) 601 8218
No comments:
Post a Comment