Peluang kerja di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia memang begitu menjanjikan. Ini terjadi seiring dengan perkembangan TIK di tanah air yang terus tumbuh dan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih banyak lagi. Akan tetapi, jumlah SDM TIK yang ada, ternyata masih belum memenuhi permintaan industri yang bergerak di bidang itu.
Hal ini diakui oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Kepala Badan Litbang SDM Kominfo, Aizirman Djusan mengatakan, untuk memenuhi migrasi penggunaan broadband masyarakat hingga 2015 mendatang, dibutuhkan sekitar enam juta tenaga kerja di bidang TIK. Sayangnya, lanjut Aizirman, ketersediaan tenaga kerja di bidang ini baru mencapai empat juta orang. Ini berarti, industri telekomunikasi dan sejenisnya di tanah air masih membutuhkan sekitar dua juta tenaga kerja di bidang TIK.
“Untuk itu kita masih kekurangan tenaga kerja bidang TIK sekitar 2 juta orang. Hal ini merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi tenaga kerja TIK Indonesia,” kata Aizirman, dilansir dari laman situs berita Kominfo.
Ia menjelaskan, sebagai peluang karena ini bisa menjadi kesempatan terbuka bagi tenaga kerja TIK untuk mengisi kekurangan dua juta orang tersebut. Sementara sebagai tantangan, karena pada tahun yang sama, yakni 2015, Indonesia mulai memasuki ASEAN Economy Community (AEC). Hal itu akan membawa konsekuensi berupa pasar barang dan tenaga kerja bebas di wilayah ASEAN. “Oleh karena itu, tenaga kerja TIK Indonesia perlu menyiapkan diri menghadapi peluang dan tantangan tersebut,” imbuhnya.
Maka dari itu, guna mempersiapkan tenaga kerja TIK yang dapat berkompetensi seiring dibukanya AEC 2015, pihaknya berencana untuk memfasiitasi penyususunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNII). Akhir tahun nanti, Ia menargetkan, ada empat SKKNI yang sudah tersusun, yakni SKNII di bidang Kahlian ICT (TIK) Project Manajement, perposan (pos), penyiaran, dan telekomunikasi.
Berbicara soal gaji pekerja TIK di Indonesia sendiri, dilansir beberapa situs perbandingan gaji di Indonesia, umumya bagi mereka yang belum berpengalaman (fresh graduate), mendapat gaji per bulan berkisar antara 2,6 juta hingga Rp 4,2 juta. Itu tegantung dari jenis pekerjaan yang mereka tangani. Fresh graduate yang bekerja di bidang ahli jaringan dan perangkat keras, biasanya paling tinggi dibanding jenis pekerjaan IT lainnya, yakni mendapat gaji maksimal hingga 4,2 juta.
Apakah Anda tertarik?
No comments:
Post a Comment