Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
dalam sebuah laporan terbarunya mengatakan, mobile broadband merupakan
teknologi yang paling cepat berkembang dalam sejarah umat manusia.
Pertumbuhan tiap tahunnya terus melesat signifikan karena semua orang
dengan mudah mengakses internet melalui perangkat mobile mereka.
Dalam hal penggunaan internet, menurut PBB, 50 persen penduduk dari 70 negara di seluruh dunia merupakan pengguna jaringan internet mobile. Sementara itu ada sepuluh negara yang kesemua penduduknya telah memiliki akses internet mobile, di antaranya Qatar dan Selandia Baru.
Laporan tersebut mengungkapkan, langganan broadband mobile yang memungkinkan penggunanya dapat mengakses internet melalu smartphone, tablet, dan laptop dari tahun ke tahun menunjukan pertumbuhan hingga 30 persen. Bahkan akhir tahun nanti diperkirakan pertumbuhannya bisa meningkat hingga tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hal negara dengan penetrasi broadband rumah tangga tertinggi di dunia, dipegang Korea Selatan. Negara yang menjadi basis Samsung dan LG itu memiliki penetrasi hingga 97 persen. Sementara Swiss memimpin dalam hal broadband langganan tetap per tahun dengan lebih dari 40 persen penduduknya. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat hanya berada peringkat peringkat 24 dalam hal penetrasi broadband rumah tangga, sementara langganan broadband per tahun berada di posisi 20, tepat di belakang Finlandia dan Jepang.
“Analisis terbaru dalam laporan tahun ini menunjukan kemajuan dalam hal ketersediaan broadband, tetapi kita boleh melupakan mereka yang masih tertinggal,” kata Hamadoun TourĂ© I, sekretaris jenderal dari kelompok komunikasi PBB yang juga menjabat wakil ketua Komisi Broadband di PBB.
Selain itu, untuk pertama kalinya laporan tersebut juga menargetkan, kesetaraaan gender dalam mengakses broadband akan terjadi pada 2020 mendatang. Pihaknya tak ingin, ada ketimpangan antara wanita dan pria dalam hal mengakses internet. Selama ini, PBB melihat ada jarak yang cukup jauh di antara keduanya di mana penggunaan internet masih didominasi kaum pria.
“Ini juga laporan terbaru penting untuk mengungkapkan kekhawatiran tentang kesenjangan gender dalam mengakses internet. Kita perlu memastikan bahwa semua orang dan yang paling krusial saat ini yakni generasi muda memiliki akses yang sama untuk teknologi informasi dan komunikasi,” kata Hamadoun.
Dalam hal penggunaan internet, menurut PBB, 50 persen penduduk dari 70 negara di seluruh dunia merupakan pengguna jaringan internet mobile. Sementara itu ada sepuluh negara yang kesemua penduduknya telah memiliki akses internet mobile, di antaranya Qatar dan Selandia Baru.
Laporan tersebut mengungkapkan, langganan broadband mobile yang memungkinkan penggunanya dapat mengakses internet melalu smartphone, tablet, dan laptop dari tahun ke tahun menunjukan pertumbuhan hingga 30 persen. Bahkan akhir tahun nanti diperkirakan pertumbuhannya bisa meningkat hingga tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hal negara dengan penetrasi broadband rumah tangga tertinggi di dunia, dipegang Korea Selatan. Negara yang menjadi basis Samsung dan LG itu memiliki penetrasi hingga 97 persen. Sementara Swiss memimpin dalam hal broadband langganan tetap per tahun dengan lebih dari 40 persen penduduknya. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat hanya berada peringkat peringkat 24 dalam hal penetrasi broadband rumah tangga, sementara langganan broadband per tahun berada di posisi 20, tepat di belakang Finlandia dan Jepang.
“Analisis terbaru dalam laporan tahun ini menunjukan kemajuan dalam hal ketersediaan broadband, tetapi kita boleh melupakan mereka yang masih tertinggal,” kata Hamadoun TourĂ© I, sekretaris jenderal dari kelompok komunikasi PBB yang juga menjabat wakil ketua Komisi Broadband di PBB.
Selain itu, untuk pertama kalinya laporan tersebut juga menargetkan, kesetaraaan gender dalam mengakses broadband akan terjadi pada 2020 mendatang. Pihaknya tak ingin, ada ketimpangan antara wanita dan pria dalam hal mengakses internet. Selama ini, PBB melihat ada jarak yang cukup jauh di antara keduanya di mana penggunaan internet masih didominasi kaum pria.
“Ini juga laporan terbaru penting untuk mengungkapkan kekhawatiran tentang kesenjangan gender dalam mengakses internet. Kita perlu memastikan bahwa semua orang dan yang paling krusial saat ini yakni generasi muda memiliki akses yang sama untuk teknologi informasi dan komunikasi,” kata Hamadoun.
No comments:
Post a Comment