Selamat Datang ,Dan Selamat Membaca, Enjoyy :)

Tuesday 8 October 2013

OC Haswell Dengan Chipset Murah, Part 1: MSI B85-G43



Overclocking, sebuah teknik modifikasi PC untuk mendapat performa lebih tinggi, sering dilakukan banyak pengguna PC yang membutuhkan kinerja lebih. Seringkali, banyak pengguna PC yang membeli komponen PC lebih murah, lalu meng-overclock-nya untuk mendapat performa lebih baik dari harga yang dibayarkan. Sayangnya, jika kita berbicara mengenai platform Intel, sejak kemunculan arsitektur Sandy Bridge tahun 2010 akhir, overclocking menjadi sesuatu yang harus ‘dibayar’, karena untuk melakukan overclocking prosesor, si pengguna diharuskan membeli prosesor K-series dan juga motherboard dengan chipset tertentu (P67 dan Z68 pada jamannya). Dengan ini, overclocking untuk mendapat performa lebih dengan harga murah sudah tidak bisa lagi dilakukan.

Akhir-akhir ini, dunia overclocking digemparkan dengan adanya kemungkinan melakukan overclocking prosesor Intel Haswell dengan motherboard berchipset murah. Karena sebuah bug pada microcode, beberapa motherboard dengan chipset H87, B85, dan H81, sekarang bisa mengenali prosesor Intel Haswell seri-K dan melakukan overclocking dengan metode penggantian CPU Multiplier. Intel dikabarkan tidak setuju akan praktik overclocking ini dan mengeluarkan update microcode untuk membuat motherboard dengan chipset seri ‘H’ dan ‘B’ kembali tidak bisa melakukan overclocking.

Namun, menurut informasi yang kami terima dari berbagai toko komputer dan vendor motherboard, update microcode dari Intel sampai saat artikel ini ditulis belum diterapkan, dan berbagai motherboard berchipset H87, H81, dan B85 masih memiliki fitur overclocking. Berbekal rasa penasaran, kami pun membeli dua buah motherboard, yang satu berchipset B85, dan yang satunya lagi berchipset H87, untuk mencari tahu lebih jauh mengenai overclocking di chipset ini.

Pada artikel berikut, Anda bisa membaca bagian pertama dari eksperimen kami dengan motherboard berchipset B85.

Spesifikasi Chipset Intel B85

B85 diagram, kilk untuk memperbesar
B85 diagram, kilk untuk memperbesar

Chipset B85, ditujukan Intel bagi pengguna kantoran yang menginginkan motherboard berharga terjangkau dan hanya memiliki fitur-fitur basic. PCH(chipset) Intel B85 tidak memiliki RAID support, hanya bisa menggunakan konfig grafis PCIe 1×16 (namun kadang ada vendor yang memberikan support crossfire mode 16x + 4x berbekal PCIe lane dari PCH), dan memiliki dukungan DDR3 hingga DDR3-1600Mhz saja. Untuk fitur lengkapnya, Anda bisa menyimak tabel dibawah ini:
*klik untuk memperbesar*
*klik untuk memperbesar*
Limitasi kecepatan memori di DDR3-1600
Limitasi kecepatan memori di DDR3-1600


Dengan fitur yang minim, biasanya motherboard berchipset B85 memiliki harga relatif murah, jauh dibawah motherboard berchipset Z87. Fitur Overclocking, meskipun ‘tidak resmi’, tentu membuat motherboard B85 sedikit lebih menarik di pandangan berbagai overclocker berkantong tipis (seperti kami :p).

Motherboard Pilihan : MSI B85-G43

Meskipun tema kali ini adalah overclocking dengan motherboard murah, namun kami tetap memiliki standar tertentu dalam memilih motherboardnya, tentunya untuk menjamin durabilitas motherboard tersebut selama overclocking dijalankan. Pilihan motherboard B85 kami jatuh kepada : MSI B85-G43.

DSC00527ss
Gambar resolusi tinggi, klik untuk memperbesar
Gambar resolusi tinggi, klik untuk memperbesar

DSC00533ss
VRM 6-phase untuk VCC_IN, dan dilengkapi heatsink untuk menjaga suhunya saat CPU di-overclock
VRM 6-phase untuk VCC_IN, dan dilengkapi heatsink untuk menjaga suhunya saat CPU di-overclock

Dengan harga kurang dari US$120, MSI B85-G43 mengusung spesifikasi yang cukup baik. MSI memberikan 2x PCIe 16x untuk opsi Multi-GPU(hanya Crossfire, berjalan di mode 16x dan 4x, 16x dari PCIe Controller pada CPU, 4x dari PCIe Controller pada chipset), dan juga beberapa opsi ekspansi tambahan, mulai dari legacy PCI , PCIe 1x, 6x SATA, dan 4 USB 3.0 (2 di bagian I/O, 2 melalui front panel header).

Namun yang benar-benar membuat kami tertarik memilihnya adalah desain VRM/Regulator Daya 6-phase , dan MOSFET yang diberi Heatsink untuk melepas panas. Banyak motherboard murah yang tidak memberikan opsi ini , walaupun agak wajar, karena motherboard seperti ini tidak didesain untuk overclocking.

Ruang Lingkup & Metode Pengujian

Pengujian kami kali ini cukup sederhana, yakni:
  • Memastikan CPU Core i5-4670K kami bisa di-overclock, dengan target 4.4 Ghz dan harus lolos uji stabilitas LinX 0.6.4
  • Memberikan step-by-step overclocking di MSI B85-G43
  • Menguji beda performa antara platform B85 dengan Z87
Prosesor yang kami pilih adalah Core i5-4670K, karena pengguna chipset murah B85 dan H87 lebih mungkin memilih Core i5 dibanding Core i7. Pengujian performa dengan motherboard Z87 kami lakukan untuk menguji beda performa antara platform Z87 yang bisa melakukan overclocking memori DDR3 diatas 1600Mhz, sedangkan B85 dilimit di 1600Mhz.

Platform Pengujian

DSC00540ss
Berikut spesifikasi lengkap testbed kami :
  • CPU : Core i5-4670K ‘Haswell’
  • Motherboard : MSI B85-G43, BIOS V3.1
  • Motherboard pembanding : MSI Z87-G45 Gaming
  • RAM: G.SKill TridentX DDR3-2400C10 2x4GB (F3-2400C10-8GTX)
  • VGA: MSI GTX 650Ti Boost 2GB (1033Mhz GPU Clock, 1162Mhz Max. Boost Clock)
  • SSD: OCZ Agility 120GB
  • PSU : Corsair AX860i 860W
  • CPU Cooler : Noctua NH-D14

    Step-by-Step Overclocking

    Berikut langkah-langkah kami melakukan overclocking di motherboard chipset B85, MSI B85-G43. (Anda juga bisa mengunjungi halaman Overclocking Guide Haswell kami disini untuk lebih memahami variabel-variabel overclocking pada Intel Haswell)
    Disclaimer :
    1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas Prosesor, Memory Controller, Power Supply, Cooling, dan lain sebagainya
    2) Overclocking, jika dilakukan dengan tidak benar, dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (ketidakstabilan, bahkan kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau Anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang Anda lakukan. JagatReview tidak bertanggung jawab atas semua kerusakan hardware yang Anda alami dengan mengikuti overclocking guide berikut ini. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!
    Langkah-langkah :
  • Masuk ke menu ‘OC’ pada BIOS B85-G43, ubah opsi ‘Adjust CPU Ratio‘ ke 44.
  • Ganti ‘CPU Ratio Mode’ ke ‘Fixed Mode’
  • Set ‘Adjust Ring Ratio’ ke ’40′
  • (RAM kami memiliki nilai SPD pada DDR3-1600, sehingga kami tidak perlu mengubah DRAM Frequency dan juga timingnya, namun jika Anda mau, Anda bisa mengubah nilai DRAM Frequency secara manual ke DDR3-1600)
  • Ubah CPU Core Voltage Mode ke ‘Override Mode’, dan set CPU Core Voltage ke ’1.200V’ *
  • Ubah CPU Ring Voltage Mode ke ‘Override Mode’, dan set CPU Ring Voltage ke ’1.150V’
  • *) Nilai CPU VCore ini berdasarkan CPU yang kami miliki, jika sistem Anda tidak stabil, Anda bisa mencoba VCore lebih besar seperti 1.25V atau 1.3V(max).
  • Masuk ke DigitALL Power, set ‘CPU Phase Control’ ke ‘Disabled’ untuk mematikan power saving lewat active phase switching.
  • Masuk ke bagian ‘CPU Features’ , set ‘Intel C-State’ ke ‘Disabled’
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat screenshot setting BIOS kami dibawah ini:
Step1s  Step2s  Step3s
Step4s  Step5s

Dan ini setting akhir overclocking kami, seperti yang terdeteksi CPU-Z :
*Klik Untuk Memperbesar*
*Klik Untuk Memperbesar*

Bagaimana stabilitas dan performanya? Mari kita lihat bersama

Stability Test

Sebuah sistem yang dioverclock tentunya harus memiliki stabilitas yang baik untuk bisa digunakan sehari-hari. Ada berbagai software yang bisa Anda gunakan untuk menguji kestabilan sistem, kami memilih LinX 0.6.4, dan menjalankannya sekitar 3x Loop. Berikut hasilnya :

*klik untuk memperbesar*
*klik untuk memperbesar*

Prosesor kami bisa berjalan di 4400Mhz dengan stabil, tak ada masalah. Sekarang saatnya untuk Uji performa.

Performance Test

 

Pada uji performa, kami menggunakan beberapa benchmark sintetik, dan juga aplikasi game. Disini kami juga membandingkan hasil yang didapat pada platform B85 dengan Z87. Pengujian di Z87 dilakukan dengan setting sama, hanya saja XMP dari RAM kami hidupkan (DDR3-2400 10-12-12-31). Hasil pengujian dibawah ini juga memperlihatkan berapa jauh beda performa yang didapatkan dari penggunaan memori berkecepatan lebih tinggi, yang tidak bisa dilakukan B85 karena ada limitasi di DDR3-1600.

Cinebench R11.5




Cinebench R11.5 merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kinerja hardware dalam merender sebuah scene 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor(Points-pts). Semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.

B85OC_CBR115

Dengan overclocking, prosesor i5-4670K di MSI B85-G43 mendapat kinerja 22% lebih tinggi dari default, namun platform Z87 yang bisa menggunakan DDR3-2400 unggul tipis.

3DMark Fire Strike



3DMark Fire Strike adalah benchmark terbaru yang mulai menjadi favorit di kalangan power user dan enthusiast. Berbasiskan API DirectX 11, 3DMark Fire Strike sangat cocok digunakan untuk mengukur kemampuan PC Gaming kelas atas.

B85OC_3DMarkFSTotal

B85OC_3DMarkFSGPU

B85OC_3DMarkFSPhysics

Antara Z87 dan B85, tidak banyak kami temukan perbedaan , kecuali di Physics Score, dimana platform Z87 unggul karena kecepatan RAM yang lebih tinggi.

AIDA64 v3.00

 



AIDA64 (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan.

B85OC_AIDARead

B85OC_AIDALatency

Pada benchmark memori ini, keunggulan platform Z87 terlihat jelas karena ia mampu menjalankan kecepatan ram DDR3-2400, dan B85 tidak.

Game Benchmark – StarCraft II / Crysis 3 / GRID 2

SC2

Starcraft II adalah game RTS yang sangat adiktif dan terkenal di kalangan PC gamer.Selain membebani GPU, game ini cukup membebani CPU dan RAM. Kami menggunakan resolusi Full HD 1080p (1920×1080), Texture Quality High, dan Graphic Quality High untuk menjalankan sebuah custom demo yang berisi battle scene antara ras Protoss dan Zerg.

B85OC_SC2
Setting : 1920×1080, Texture Quality :High, Graphics Quality: High


Crysis 3, dikenal sebagai salah satu game terberat saat ini, selalu menjadi acuan performa PC Gaming high-end. Kami menggunakan setting 1920×1080, FXAA, Graphics Detail : High, Texture Detail : High

B85OC_Crysis3
Setting : 1920×1080, FXAA, Graphics Detail :High, Texture Detail : High




GRID 2, salah satu racing game popular, kami gunakan karena game ini bisa membebani GPU kelas atas sekalipun. Preset setting yang kami gunakan adalah resolusi 1920×1080, 4x MSAA, Preset HIGH.

Setting : 1920x1080, 4x MSAA, Preset HIGH
Setting : 1920×1080, 4x MSAA, Preset HIGH

Dari ketiga game yang kami uji, nampaknya hanya Starcraft II yang menunjukkan peningkatan FPS cukup berarti karena overclocking. Kedua game lain, Crysis dan GRID 2, nampaknya masih terlalu membebani GPU sehingga efek overclocking CPU tidak terlalu terasa.


Kesimpulan

Kemampuan overclocking pada B85, meskipun ‘tidak resmi’, mampu membuat sebuah motherboard B85 dengan harga terjangkau untuk mendekati performa motherboard dengan chipset Z87, meskipun Anda yang menggunakan B85 tidak bisa mengakses opsi RAM lebih tinggi dari DDR3-1600 serta tidak bisa mengganti BCLK.

Mengingat overclockability prosesor Haswell dengan pendingin biasa(aircooling) terhambat karena panasnya, kami memprediksi sebagian besar pengguna Haswell seri K akan menjalankan CPU mereka di 4.4 – 4.6 Ghz , pada voltase CPU 1.2 – 1.25V untuk penggunaan harian. Angka 4400 s/d 4600Mhz pada CPU Haswell ini bukanlah hal yang sulit ditangani motherboard murah berchipset B85, selama Anda menggunakan motherboard B85 dengan durabilitas cukup baik.

Dengan beda harga sekitar Rp 1.000.000 hingga 1.500.000 dari motherboard Z87 kelas menengah ke atas, memilih motherboard B85 tentunya bisa membuat anda mengalokasikan dana ke tempat yang lain, seperti membeli VGA yang lebih bagus atau Casing yang lebih modis. Walau perlu diingat, fitur overclocking ‘tidak resmi’ di B85 bisa saja hilang saat anda meng-update BIOS dalam beberapa tahun kedepan.
Sekarang, pilihan ada di tangan anda, mencari motherboard B85 yang memiliki fitur overclocking ‘tidak resmi’ namun berharga murah, atau memilih motherboard Z87, yang dirancang untuk overclocking dengan opsi tuning lebih melimpah, namun lebih mahal. You Decide!

DSC00528ss
Pilih Z87? Atau cukup dengan B85?

PS. Saksikan juga part 2 kami, yang menggunakan motherboard H87, pada waktu mendatang. Bye!

No comments:

Post a Comment