Arsitektur. Baik Intel maupun AMD memakai pandangan
yang berbeda terhadap prosesor, yakni dari arsitektur prosesor itu
sendiri. Dalam hal ini, tidak ada yang bisa dikatakan lebih unggul atau
tidak. AMD mengintegrasikan memory controller ke dalam prosesor nya,
sehingga jalur data antara prosesor dengan chipset jadi lebih singkat.
Intel tidak mengintegrasikan memory controller ini ke dalam prosesornya
(meskipun sekarang pandangan itu sudah dirubah dengan kehadiran Core i7 /
codename Nehalem) dan lebih berfokus pada penanaman memori internal
pada prosesor. Baik Intel maupun AMD, memiliki keunggulan masing-masing.
Bagi AMD, penanaman memory controller yang sering disebut sebagai
HyperTransport ke dalam prosesor membuat transfer data rate menjadi
lebih cepat (karena data tidak harus menunggu dari memori utama), tetapi
menjadikan memori internal pada prosesor menjadi kecil. Bagi Intel,
pengintegrasian memory internal prosesor yang besar (didapat dari
penanaman jumlah transistor yang besar) membuatnya perkasa dalam hal
aplikasi multi-threading karena berkaitan dengan fungsi utama memori
internal prosesor itu sendiri (sebagai penyimpan data sementara yang
akan diolah oleh prosesor), tetapi kurang digdaya dalam kisaran harga.
Saya sebagai penulis mengakui,teknologi Intel setingkat diatas teknologi
AMD. Oleh karena itu, user harus membayar dana yang lebih untuk sebuah
prosesor Intel.
Daily Use. Kalo denger kata-kata orang, AMD itu
lebih ditujukan untuk gaming, sedangkan Intel ditujukan ke aplikasi
berat. Pandangan ini hampir benar, dikarenakan dalam hal gaming tidak
dibutuhkan memori prosesor yang besar (sering disebut L2 Cache) tetapi
transfer data yang cepat (sekarang sudah diambil alih oleh GPU). Intel
jauh lebih menyenangkan dipaksa bermain dengan banyak aplikasi karena
memori internal nya yang besar dibanding prosesor sekelas AMD.
Frekuensi dan chipset. Kedua hal ini saya gabungkan
karena memiliki kaitan satu sama lain. Namun sebelum itu, satu hal yang
saya ingin tekankan, jangan samakan antara frekuensi AMD dan Intel.
Sebagai contoh, prosesor AMD Sempron 3000+ 1,8GHz dengan Intel Pentium 4
1,8Ghz bukan berarti memiliki kecepatan yang sama, Sudah ditekankan
dari awal, karena AMD mengintegrasikan HyperTransport ke dalam prosesor
nya, sehingga proses transfer data menjadi lebih cepat. (Lihat saja ke
dalam produk AMD dan Intel di pasaran. Apabila kalian jeli dalam melihat
pasar, Produk-produk AMD hampir jarang ada yang meiliki frekuensi lebih
besar dari 3GHz (baik socket 754 maupun 939 / 940(AM2)). AMD dengan
kecepatan 1,8GHz tersebut, sebenarnya performa nya sama dengan Intel
2,2Ghz. (Tidak ada rumus perhitungan yang pasti akan hal ini, tetapi
kenyataannya demikian). Bagi frekuensi Intel yang kecil, hal ini bukan
jadi kendala besar buat Intel. Karena, dengan pengalaman yang banyak
sebagai produsen chipset bagus di platform motherboard Intel, maka
R&D (research and development) untuk chipset Intel berkembang dengan
pesat terutama dalam hal overclockingnya (sejak jaman Intel dengan
socket 478, sudah banyak motherboard dengan chipset Intel di pasaran,
mulai dari seri 845 hingga 975X. Sedangkan AMD, baru mengintegrasikannya
mulai dari chipset AMD 600 series chipset yang digunakan untuk socket
AM2). Makanya, jangan heran kalau prosesor Intel dapat ditarik hingga
mencapai clock speed 4GHz lebih hanya dengan menggunakan air cooling
bahkan stock cooling, sedangkan AMD sudah boyo untuk dipaksa lari di
4Ghz walaupun menggunakan dice / phase cooling.
Grafis onboard. Untuk bab ini, saya lebih suka untuk
langsung memberikan juara kepada platform AMD. Karena,
motherboard-motherboard dengan platform AMD banyak memakai chipset
dengan grafis terintegrasi dari nVidia maupun ATi Radeon yang sudah
sangat memadai dalam hal grafis nya, berbanding terbalik dengan Intel.
Waktu sebelum merger antara AMD dengan ATi dilakukan, beberapa produsen
motherboard banyak menggunakan chipset nVidia pada motherboard AMD
(selain chipset AMD itu sendiri), sedangkan pada motherboard Intel hal
ini juga ada, tetapi sebagian besar hanya sebatas chipset berkemampuan
SLI (nForce 590, nForce 680). Hal ini dikarenakan persaingan tidak
langsung antara Intel dengan nVidia. (ketika AMD dan ATi join….intel ama
nvidia malah perang).
Onboard graphics intel? Jangan diharapkan….Walaupun Intel telah
megeluarkan chipset grafis GMA X4500 yang sudah mendukung DX10 dan fitur
Aero pada Vista, tetap saja masih sangat jauh lebih baik nVidia maupun
ATi.
Overheating. Sedikit ilustrasi, ketika saya
menanyakan apa yang ia ketahui tentang AMD, ia mengatakan bahwa prosesor
AMD itu cepat panas. (berbicara kondisi default ya….bukan setelah
overclock loh). Betul, apabila dibandingkan Intel seri Dualcore E2xxx
dengan Athlon X2 4/5xxx (memori internal prosesor sama, 1MB), maka
Athlon lebih cepat panas. Mengapa? Pendapat saya pribadi, AMD lebih
cepat panas karena dengan clock speed yang besar, panas yang dihasilkan
juga besar. Demikian hal nya dengan cooling dari AMD yang cukup besar
dengan bentuk persegi dan kipas yang airflow per second nya kecil, tentu
saja lebih cepat panas. Sebenarnya, berkaitan sedikit dengan ilmu
fisika, semakin besar suatu media, maka perambatan panas nya juga akan
semakin lama, sehingga panas dari prosesor yang akan dibuang oleh kipas
melalui heatsink akan jauh lebih lama dibandingkan heatsink fan yang
kecil. (sekarang, cooling Intel makin tipis aja kan ukurannya? )
Conclusion. Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dan olah sendiri (brain made), berikut ini beberapa kesimpulan yang bisa saya tarik.
* Jika anda seorang penggila game atau gamer sejati, yang gemar
memainkan game sambil denger musik, gunakanlah platform AMD. Pilih yang
core speed nya berkisar antara 2GHz sampai 3Ghz. Game tidak butuh memori
internal prosesor yang besar.
* Jika anda seorang analyst / video creator / designer, pemakaian Intel
akan sangat membantu pekerjaan Anda. Anda tidak perlu menunggu dalam
waktu yang lama ketika sedang mengerjakan proses rendering / computing,
karena internal memori prosesor yang besar.
* Jika anda seorang yang gemar browsing / komputasi standar, pilihlah
prosesor dengan TDP (Thermal Design Power) yang ber-watt kecil. Agar
listrik anda hemat.
* Jika anda seorang pemula yang ingin belajar overclocking, silahkan
berlatih dengan prosesor Dualcore Intel (E2xxx series) atau Athlon X2
3/4xxx series. Chipset mainboard juga sangat berperan dalam proses
overclocking.
* Jika anda seorang overclocker yang sudah paham sedikit demi sedikit
dengan overclocking, silahkan bermain dengan prosesor yang anda suka,
dengan mainboard berchipset bagus, dan perhatikan masalah cooling.
* Jika anda seorang enthusiast overclocking dan gemar untuk melihat
angka 5GHz ke atas di cpu-z, gunakan Celeron 347 atau Pentium 4 631
dengan mainboard P965 (Broadwater). 5Ghz bisa dicapai dengan hanya air
cooling.
Guidance List of well-known manufactured product in overclocking (additional)
Motherboard
DFI (Firstcom), Asus (Astrindo Senayasa), Biostar (SME)
Processor
Intel (for overclocking basic, lebih baik memakai prosesor seri apa saja
dengan clock speed terendah). AMD (Phenom X4 810 and X3 720 generation
2, udah enak diajak lari2 sama 790GX)
Memory
Team Xtreem non Dark (Micron D9GMH or D9GKX chipsets), Kingston value
(most of them using Micron D9HNH), Corsair DHX/XMS Series (Promos), OCZ,
Adata Extreme Edition (D9GMH)
Hardisk
Cari aja yang cache hardisknya besar… karena pemakaian hardisk
tergantung kebutuhan aja. Tapi sih, saya lebih recommend merk Western
Digital. Lebih panjang umur…
VGA
nah…sesuaikan sama keinginan anda..
PSU
FSP (Tier 2), Corsair (Tier 1), Seasonic, Tagan (Tier 1), Antec (Tier 2), Acbel (Tier 3). Makin kecil tier makin bagus
No comments:
Post a Comment