Bagi sebagian besar calon pembeli barang elektronik seperti hardware
PC, laptop, dan sekarang yang paling banyak dicari adalah gadget tablet
dan smartphone, membaca referensi produk dari berbagai review merupakan
cara paling umum untuk menentukan baik atau tidaknya produk tersebut
sebelum membeli dan mencobanya secara langsung. Dan review sendiri pada
umumnya menggunakan aplikasi benchmark sebagai acuan standar
pengujian yang dapat mencerminkan performa produk tersebut dan nantinya
hasil benchmark tersebut dapat dibandingkan dengan produk lainnya.
Lalu apa yang terjadi jika aplikasi benchmark hasilnya menjadi tidak
relevan karena “sabotase” khusus untuk meningkatkan perolehan skor dari
benchmark tersebut? Adalah dua nama produsen smartphone dan tablet
raksasa yaitu Samsung dan HTC, beberapa produknya masuk kedalam ban list Futuremark
karena diindikasi melakukan kecurangan dengan sengaja memasukkan kode
khusus kedalam produknya. Smartphone/tablet Samsung dan HTC ini akan
mendeteksi aplikasi Futuremark yang telah diinstall, lalu melakukan by pass CPU dan GPU throttling yang
biasanya terjadi saat suhu dirasa terlalu tinggi dan bahkan kode khusus
ini dapat meningkatkan kecepatan prosesor (overclock), agar hasil akhir
produknya jauh lebih tinggi dibandingkan kompetitor lain yang
menggunakan chip prosesor yang sama.
Tentu saja skenario khusus tersebut tidak akan berlaku saat
smartphone ataupun tablet tersebut saat menjalankan aplikasi sehari-hari
ataupun bermain game. Karena itu kecurangan tersebut akan merugikan
konsumen yang mendapatkan informasi tidak akurat dari hasil benchmark
yang dihasilkan. Berikut adalah pernyataan yang diberikan oleh pihak
Futuremark:
“People rely on Futuremark benchmarks to produce accurate and
unbiased results. That’s why we have clear rules for hardware
manufacturers and software developers that specify how a platform can
interact with our benchmark software,” Futuremark President Oliver
Baltuch said in a statement. “In simple terms, a device must run our
benchmarks without modification as if they were any other application.”
Saat ini Futuremark baru mengumumkan beberapa gadget dari kedua
perusahaan besar ini saja kedalam black list, mungkin saja ban list ini
akan bertambah karena memang beberapa produsen cukup banyak melakukan
“trik” ini agar produknya memiliki nilai lebih saat dibandingkan dengan
produk lain yang menggunakan hardware setara.
No comments:
Post a Comment