Terputusnya jaringan seluler, internet, dan telepon rumah di hampir
semua bagian Pulau Semar, Filipina akibat Topan Haiyan, hanya ponsel
lawas yang berjaringan 2G saja yang mampu berfungsi di daerah tersebut.
Sementara smartphone seperti Samsung seri Galaxy, iPhone, atau iPhone
tak bisa digunakan.
Sebuah katedral di Borongan yang telah berusia 300 tahun menjadi
salah satu dari beberapa tempat yang mampu menjangkau sinyal seluler
lebih dari 150 kilometer. Sejumlah warga pun berdiri di luar gereja
dengan tangan ke atas sambil memegang ponselnya, sembari berharap
mendapat sinyal.
“Ini seperti mukjizat dari Tuhan. Kalau dicoba 100 kali, hanya akan
berhasil satu kali,” ungkap Jose Japson ketika berdiri di depan katedral
sembari mengangkat ponsel menghadap langat dengan berdoa, diberi berkah
berupa jaringan seluler, dilansir dari Wall Street Journal.
Jose Rosete, juru bicara Smart, operator seluler lokal mengatakan,
beberapa jenis ponsel tetap bisa berfungsi, meski sistem komunikasi,
seperti menara BTS rusak berat. Misalnya, Smart telah memasang dua
stasiun pemancar sinar ukuran kecil di wilayah timur Samar, salah
satunya dibangun di Balai Kota Borongan, dekat katedral.
Stasiun tersebut mampu menangkap sinyal satelit yang kemudian membuat
konneksi dengan jaringan yang lebih jauh. Masalahnya, jaringan dari
stasiun tersebut memiliki kemampuan terbatas dan hanya dipergunakan
untuk kondisi darurat saja. Hanya layanan jaringan 2G saja mampu
berjalan. Sehingga, smartphone yang umumnya membutuhkan koneksi minimal
3G tak berfungsi.
Adapun untuk akses internet, Departemen Sosial dan Pembangunan
Kesejahteraan Filipina turut memberi bantuan pinjaman laptop dilengkapi
jaringan internet kepada korban topan Haiyan. Setiap orang, hanya
mendapat jatah online selama tiga menit saja, waktu yang cukup untuk
sekedar mengabarkan keadaannya melalui Twitter maupun Facebook. “Kami
harus membuat jaringan berfungsi untuk menenangkan pikiran mereka,” kata
seorang teknisi IT pemerintah, Felino Castro.
No comments:
Post a Comment