Dilema memang menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan setiap kali sebuah platform gaming terbaru dirilis ke pasaran. Perasaan inilah yang mungkin menghantui sebagian besar gamer konsol saat ini, ketika Playstation 4 dan Xbox One sudah mulai dirilis ke pasaran. Walaupun keduanya belum resmi masuk ke pasar Asia, namun beberapa toko retail besar sudah bisa menjualnya di harga yang tentu saja lebih tinggi. Bagi gamer yang cukup berkelimpahan, tidak ada paksaan untuk memilih. Mereka bisa membeli kedua konsol tersebut dan menikmati semua game dan fitur eksklusif perdana yang ditawarkan oleh platform next-gen. Namun untuk kita yang sebagian besar hadir dengan dana tabungan yang terbatas, pilihan adalah mutlak sesuatu yang harus dilakukan. Jadi, Playstation 4 atau Xbox One?
Untuk memastikan konsol mana yang memang Anda butuhkan, tentu saja ada beragam hal yang harus dipertimbangkan. Artikel ini sendiri memang didesain untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran apa saja yang harus Anda pikirkan sebelum membeli salah satu dia antaranya, tidak hanya sekedar untuk memenuhi hasrat gaming sementara, tetapi juga sebuah investasi jangka panjang, setidaknya hingga konsol ini lebih matang dalam beberapa tahun ke depan. JagatPlay sendiri memang belum menyentuh Playstation 4 ataupun Xbox One sendiri, namun ada begitu banyak informasi di dunia maya yang sudah cukup kuat untuk membantu memberikan sedikit gambaran.
Jadi, Playstation 4 atau Xbox One?
Spesifikasi
Berbeda dengan generasi sebelumnya, baik Playstation 4 dan Xbox One kini tentu saja diperkuat dengan perangkat keras yang jauh lebih kuat. Mengusung arsitektur X86, keduanya juga menjadikan APU dari AMD sebagai basis tenaga, namun tentu saja dengan perbedaan yang cukup signifikan satu sama lain. Keduanya mengusung spesifikasi sebagai berikut:Playstation 4
- CPU: Single-chip X86 AMD “Jaguar” – 8 Cores
- GPU: AMD Radeon Graphic Core Next with 1152 shaders (1.84 TeraFLOPS/s)
- RAM: 8 GB GDDR5
- Optical Drive: Blu-ray/DVD
- Storage: 500 GB 5400 RPM SATA II (Bisa diganti dengan storage lain – minimal 160 GB, lebih tipis dari 9,5mm)
- External Storage: No
- Second Screen: PS Vita via Remote Play
- USB: USB 3.0 (2 ports)
- Bluetooth: Bluetooth 2.01 (EDR)
- A/V Hookups: HDMI output (4K Support), Optical output
- Power Supply: internal
- Region Lock: No
Xbox One
- CPU: 8 Core Microsoft custom CPU
- GPU: AMD Radeon GPU 853 MHz with 768 shaders (1.31 TeraFLOPS/s)
- RAM: 8 GB DDR3
- Optical Drive: Blu-ray/DVD
- Storage: 500 GB Hard Drive
- External Storage: Yes via USB
- Second Screen: SmartGlass
- USB: USB 3.0 (3 ports)
- Bluetooth: No
- A/V Hookups: HDMI output (4K Support), Optical Output
- Power Supply: eksternal
- Region Lock: No
The Controller
Kontroler memang menjadi pintu gerbang paling utama untuk menikmati sebuah video game secara optimal. Di generasi sebelumnya, Microsoft memang menetapkan standar ergonomi yang luar biasa lewat kontroler Xbox 360 yang super nyaman untuk digunakan di beragam genre dan platform. Ia bahkan menjadi salah satu kontroler fisk yang paling diminati untuk diadaptasikan ke PC.Sony sendiri berbenah diri di Playstation 4. Mengusung kontroler baru – DualShock 4, Sony mengubah desain ergonomi yang ada agar lebih nyaman digunakan, termasuk kedua tombol trigger di bagian belakang yang selama ini menjadi keluhan. Tidak hanya itu saja, mereka juga menyematkan satu area touchpad di bagian tengah layar untuk mengakomodasi navigasi dan menawarkan mekanik unik tersendiri dalam gameplay. Tombol share juga disematkan untuk Anda yang ingin berbagi konten multimedia yang tengah Anda mainkan.
If it ain’t broke – don’t fix it, idiom yang satu ini tampaknya menjadi alasan Microsoft untuk mempertahankan desain konvensional yang mereka tawarkan di kontroler Xbox One. Desain ergonomi yang tetap nyaman, terlepas bentuk yang terlihat sedikit lebih bulky menawarkan sensasi yang kabarnya, tidak banyak berbeda. Penambahan feedback disuntikkan di bagian trigger yang baru untuk menawarkan sensasi yang lebih maksimal.
Menariknya? Baik DualShock 4 maupun kontroler Xbox One dapat digunakan di PC.
The Games
Agak sedikit aneh memang jika keputusan Anda untuk membeli sebuah konsol hanya akan didasarkan pada kemampuan kasar yang mereka tawarkan. Karena pada akhirnya, pengalaman gaming Anda akan didefinisikan oleh game-game yang dirilis untuk masing-masing platform tersebut. Seperti kebiasaan rilis konsol sebelumnya pula, sebagian besar game yang dirilis perdana ini memang dipertunjukkan untuk memperlihatkan seberapa signifikan visualisasi yang mampu dihasilkan oleh platform generasi terbaru ini. Beberapa di antaranya memang tampil memukau. Lantas game apa saja yang pantas untuk dilirik di masing-masing platform?Now
Playstation 4 saat ini diperkuat dengan beberapa judul rilis: Killzone: Shadow of Fall (Metacritic: 74), Knack (56), dan Resogun (83). Sebagian besar review menyebutkan bahwa Killzone: Shadow Fall memang menjadi showcase kemampuan terbaik yang bisa dihasilkan oleh Playstation 4, lewat kombinasi visual yang memang terasa seperti next-gen. Namun di sisi gameplay dan cerita? Shadow Fall gagal mengeksekusi hal tersebut. Knack juga dilihat sebagai “kegagalan” karena kebingungan menentukan nilai apa yang sebenarnya ingin mereka tawarkan. Primadona utama di game-game rilis perdana Playstation 4 justru jatuh pada sebuah game shoot’em up – Resogun yang tidak hanya memesona di sisi visual, tetapi juga menawarkan gameplay yang super adiktif.Sementara di sisi lain, Xbox One hadir dengan lebih banyak game untuk rilis perdana ini: Ryse: Son of Rome (61), Killer Instinct (73), Forza 5 (82), Dead Rising 3(77), dan Crimson Dragon (57). Di antara semua game yang ditawarkan tersebut, proyek dari Crytek – Ryse: Son of Rome diciptakan sebagai game showcase yang memperlihatkan kualitas visual seperti apa yang mampu dihasilkan oleh Xbox One. Sayangnya, seperti halnya Shadow Fall, gameplay yang ditawarkan begitu repetitif, membosankan, dan sama sekali tidak menggugah. Dead Rising 3 yang berjalan di 720p 30fps banyak diklaim sebagai game yang menyenangkan, namun kehilangan sentuhan humor dan identitas yang membuat franchise Dead Rising dicintai di masa lalu, walaupun tetap mampu tampil gila lewat kombinasi senjata yang bisa dihasilkan. Sementara primadona rilis perdana ini jatuh ke tangan Forza 5 yang berhasil menawarkan game simulasi balap yang adiktif dan memesona secara visual di saat yang sama.
Sementara untuk game third party yang dirilis untuk kedua konsol tersebut? NBA 2K14 (83) adalah satu-satunya game yang mampu memperlihatkan kemampuan next-gen secara optimal. Dengan engine yang memang didesain khusus untuk generasi baru ini, game ini tampil memesona tidak hanya di sisi visual, tetapi juga beragam fitur tambahan yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan NBA 2k14 generasi saat ini.
The Future
Jika game-game di rilis perdana ini sama sekali tidak menggugah Anda untuk membeli salah satu dari antara keduanya, maka Anda tampaknya harus menantikan kehadiran game lainnya yang akan terus meluncur di masa depan, baik dari third party ataupun exclusive.The Exclusive: Playstation 4 saat ini masih memiliki empat proyek utama yang membuat sepak terjang konsol ini kian terlihat menarik. Infamous: Second Son menjadi game yang paling diantisipasi di tahun depan, Drive Club sebagai game racing free to play, Uncharted 4 yang baru diperkenalkan, The Order: 1886 yang diklaim akan mendefinisikan ulang genre third person shooter dengna identitas yang unik, dan yang terakhir – Deep Down dari Capcom akan mengusung genre MMO. Sementara Xbox One masih menyimpan Quantum Break yang masih misterius, tentu saja sebuah seri Halo yang sempat diperkenalkan lewat teaser di E3 2013 kemarin. Pesona utamanya? Tetap Titanfall yang berhasil menjaring begitu banyak penghargaan selama satu tahun terakhir ini.
The Third Party: Ada begitu banyak game third party super keren yang akan meluncur untuk Xbox One dan Playstation 4. Kita membicarakan game sekelas Watch Dogs, MGS V: Phantom Pain, Final Fantasy XV, The Division, dan beragam proyek ambisius lainnya.
The Features
Kedua konsol ini memang sudah hadir dengan kebijakan yang hampir serupa satu sama lain, namun hadir dengan nilai jual yang cukup berbeda, apalagi menyangkut identitas utama yang mereka usung. Sony menawarkan Playstation 4 sebagai sebuah konsol gaming next-gen yang terhitung konvesional, sementara Microsoft memosisikan Xbox One sebagai sebuah media hiburan yang terintegrasi – dengan misi utama untuk membuat konsol ini memuat semua fungsi dan menggantikan alat yang biasa Anda butuhkan di ruang tamu. Atas alasan ini pulalah, Microsoft menyuntikkan sebuah slot HDMI-in ke dalam konsol yang satu ini.Membahas soal fitur yang menjadi nilai jual utamanya, Playstation 4 menawarkan kemudahan untuk meng-optimalisasi Twitch.tv untuk membantu Anda melakukan live-streaming atau menontonnya. Sebuah fitur yang mungkin masih relevan untuk kita yang tinggal di Indonesia. Sementara Xbox One didesain untuk menawarkan semua layanan yang berhubungan dengan televisi, dari acara-acara yang bisa Anda dapatkan via Netflix, Hulu, atau Cable sendiri. Seberapa relevan dengan kita yang tinggal di Indonesia? Sebagian besar fitur yang ditawarkan ini mungkin akan tampil maksimal di negara sekelas Amerika Serikat. Namun untuk kita yang tinggal di Indonesia? Hampir semua fitur “televisi” ini tidak akan bisa kita nikmati. Pada akhirnya, Xbox One hanya akan menjadi sebuah konsol gaming “saja” ketika ia tiba di Indonesia.
Harga
Ini mungkin menjadi bahan pertimbangan paling utama sebelum Anda memutuskan untuk memilih antara Playstation 4 atau Xbox One. Di region Barat, Playstation 4 memang ditawarkan USD 100 lebih murah dibandingkan Xbox One, dimana ia bercokol di posisi USD 399, sementara konsol next-gen Microsoft tersebut ditawarkan sekitar USD 499. Namun seperti yang sudah bisa diprediksi, harga ini tentu tidak akan berlaku ketika kedua produk tersebut tiba di Indonesia lewat jalur retail besar yang tidak resmi. Harga pun melonjak berkali-kali lipat.
Playstation 4 versi Amerika yang tersedia di retail besar Jakarta di Indonesia saat ini ditawarkan dengan kisaran harga sekitar Rp 8.5 juta. Dengan versi Asia yang akan meluncur pada bulan Desember mendatang, Playstation 4 mungkin akan mengalami penurunan harga yang cukup signifikan – dengan harga sekitar Rp 7-7.5 juta / unit yang ada. Sementara Xbox One yang belum ditawarkan di region Asia juga ternyata juga sudah masuk ke Indonesia pada saat artikel ini ditulis. Sebuah unit Xbox One kini ditawarkan di kisaran harga Rp 10.5 – 11 juta/unit.
Konsol yang sudah cukup mahal? Anda juga harus memastikan dana Anda cukup untuk membeli game-game eksklusif dan third party yang ditawarkan masing-masing platform. Sebagai gambaran, game eksklusif Playstation 4 – Killzone: Shadow Fall ditawarkan dengan harga Rp 720.000/ keping, sementara game third party sekelas NBA 2K14 bercokol di harga Rp 620.000,-. Kisaran harga yang tidak banyak berbeda juga ditawarkan untuk platform Xbox One di Indonesia.
Jadi, Playstation 4 atau Xbox One?
Semua keputusan tentu saja kembali ke tangan Anda. Xbox One memang di atas kertas memiliki performa yang lebih lemah dibandingkan Playstation 4. Seberapa signifikan perbedaan ini akan terasa? Saat ini keduanya mungkin terlihat menawarkan kualitas visual yang tidak banyak berbeda, namun dengan lebih banyak engine next-gen yang ditawarkan di masa depan dan kemungkinan besar menjadikan PC sebagai platform pengembangan, perlahan namun pasti, perbedaan ini akan terasa kentara. Mungkin tidak akan terlihat sangat signifikan, namun Xbox One mungkin menyiasati hal tersebut dengan terus menawarkan game-game yang berjalan di 720p. Jika perbedaan resolusi bukan masalah, maka perbedaan performa bukan sesuatu yang harus Anda pikirkan.
Pilihan antara Playstation 4 dan Xbox One tentu saja kembali pada game-game apa saja yang sebenarnya ingin Anda mainkan. Jika Anda termasuk gamer yang mencintai Infamous: Second Son dan menantikan kehadiran Uncharted 4 di masa depan, maka Playstation 4 tentu menjadi pilihan yang paling rasional. Sementara bagi Anda yang ingin mencicipi Quantum Break yang misterius, Titanfall di Xbox One, dan potensi untuk kembali melihat franchise HALO di beberapa tahun mendatang, konsol next-gen Microsoft tersebut menjadi pilhan yang terbaik. Sementara di sisi game third party yang ditawarkan, hampir tidak ada perbedaan kualitas. Keduanya akan mendapatkan game third party dalam jumlah yang tidak banyak berbeda. Fakta bahwa Kingdom Hearts 3 juga akan dirilis ke Xbox One membuktikan tren tersebut. Namun jika tidak ada satupun game yang mampu menarik Anda saat ini, akan jauh lebih rasional untuk menunggu hingga game yang benar-benar menarik hati Anda dirilis. Mengapa? Karena dengan sabar menunggu, Anda akan mungkin akan bertemu dengan harga konsol yang jauh lebih murah dan cukup “matang” dari sisi jumlah game yang ditawarkan. Tidak perlu terburu-buru.
Namun semua keputusan tentu saja kembali lagi pada harga. Playstation 4 versi Asia akan meluncur harga yang lebih murah, bahkan bisa mencapai Rp 2 atau 3 juta lebih murah dibandingkan dengan Xbox One di bulan Desember mendatang. Jangan lupa, selisih harga ini juga termasuk hardware Kinect 2.0 yang menjadi bundle Xbox One. Tidak hanya konsol, Anda juga harus menyiapkan dana sekitar 600-750 ribu Rupiah untuk setiap game yang ada, mengingat kedua konsol ini masih berada jauh dari kata “pembajakan”. Dan jangan lupa pula, masih ada alternatif lain bernama: Nintendo Wii U yang kini menawarkan game-game first party super keren yang selalu berhasil mendulang review positif di kalangan para kritikus.
Jadi bagaimana dengan Anda sendiri? Playstation 4 atau Xbox One?
Source Gambar: Various via Google
No comments:
Post a Comment