Gelombang tuntutan terkait pelanggaran paten dan merek datang kepada raksasa dunia IT kembali muncul! Setelah aksi saling tuntut yang melibatkan beberapa perusahaan raksasa seperti Apple, Samsung, Nokia, LG, Motorola, dan beberapa nama lain sedikit surut, kini giliran 3 perusahaan yang namanya mungkin belum dikenal di dunia IT yang menuntut 3 raksasa, Apple, Ericsson, dan Google atas kasus-kasus pelanggaran paten dan merek datang terpisah.
Apple dikabarkan mendapatkan tuntutan dari DSS Technology terkait penggunaan paten yang baru saja mereka dapatkan di beberapa perangkat buatan perusahaan yang kini dipimpin Tim Cook tersebut. Paten tersebut adalah sistem konektivitas nirkabel Bluetootk ke lebih dari satu perangkat sekaligus di iMac, Mac Mini, iPad, iPhone, iPod Touch, dan iPod Nano. Dalam kasus ini, pihak DSS Technology tampaknya hanya menuntut Apple untuk membayar royalti atas penggunaan paten tersebut.
Untuk kasus yang menimpa Google, sebuah perusahaan bernama HangInOut menuntut raksasa Internet tersebut atas penggunaan merek dagang Hangouts sebagai aplikasi instant messaging mereka. HangInOut sendiri merupakan perusahaan yang membuat aplikasi messaging menggunakan rekaman video yang dirilis untuk produk dengan iOS. Kini, HangInOut sendiri masih berada dalam proses mendapatkan merek dagang HangInOut tersebut dan merasa Hangouts dari Google terlalu mirip dengan apa yang kini tengah mereka perjuangkan.
Sedangkan dalam kasus Ericsson, perusahaan tersebut mendapatkan tuntutan dari Micromax Informatics, perusahaan perangkat mobile dari India, terkait upaya “pemerasan” dalam penggunaan paten. Micromax Informatics menyebutkan bahwa Ericsson meminta royalti dengan jumlah yang tidak masuk akal atas penggunaan paten mereka dalam produk perusahaan asal India tersebut. Kini, pihak berwenang di India tengah menyelidiki Ericsson terkait tudingan dari Micromax Informatics tersebut.
Terkait kasus-kasus yang menimpa mereka, Apple dan Google masih belum memberikan pernyatan resmi mereka. Sedangkan Ericsson telah berusaha mengajak Micromax Informatics untuk berdiskusi dan menawarkan beberapa alternatif. Namun, karena pada akhirnya Micromax Informatics memilih untuk memerkarakan kasus ini, tampaknya diskusi tersebut tidak akan jadi dilakukan.
No comments:
Post a Comment