Badan regulasi telekomunikasi pemerintah Thailand (NBTC) tengah
mempertimbangkan melewatkan teknologi mobile 4G dan malah langsung
melompat ke Long Term Evolution-Advance (LTE-A) 4.5G.
Teknologi jaringan generasi selanjutnya dari LTE 4G itu yang saat ini
sedang gencarnya dihadirkan di negara maju, seperti Korea Selatan,
Amerika Serikat, dan Australia. Biasanya, negara-negara maju tersebut
sebelum masuk ke ranah LTE-A akan lebih dulu menghadirkan teknologi 4G
bagi pelanggannya.
Bisa jadi, Thailand menjadi satu-satunya di kawasan Asia Tenggara
yang pertama kali hadirkan teknologi tersebu dibanding negara lainnya,
termasuk Indonesia yang baru berencana beralih ke 4G.
NBTC berencana ingin melelang band 25MHz dari spektrum 1800MHz yang
sebelumnya digunakan bersama oleh True Move dan Digital Phone dan
17,5MHz dari spektrum 900MHz yang digunakan oleh AIS. Kedua frekuensi
itu rencananya akan dilelang pada September mendatang.
Itu dilakukan guna menawarkan infrastruktur jaringan 4.5G dengan
menggunakan LTE-A kepada pihak ketiga. Dengan begitu, operator setempat
dapat menggunakan spektrum 900MHz dan 1.8GHz secara bersama-sama guna
memberikan konektivitas LTE-A bagi pengguna mobile broadband.
“Jika kita datang dengan resolusi menggunakan tingkatan paket,
Thailand bisa lansung melompat ke mobile broadband 4.5G dan melewatkan
teknologi 4G,” kata ketua komite telekomunikasi NBTC, Col Settapon
Malisuwan kepada media setempat, Bangkok Post.
Teknologi LTE-A ini pertama kali diluncurkan oleh dua operator
terkemuka di Korea Selatan, SK Telecom dan KT. Sementara Telestra
Australia juga berencana menghadirkan teknologi tersebut pada akhir
tahun nanti. Kecepatan internet di jaringan LTE-A dipercaya mampu
menawarkan dua kali lebih cepat dari 4G biasa, yakni mencapai 150 Mb/s.
Yang jadi pertanyaannya adalah, siap kah penduduk Thailand beralih ke
smartphone pendukung jaringan 4.5G. Pasalnya, harga smartphone yang
berjalan di jaringan LTE-A bisa jauh lebih mahal dari 3.5G maupun 4G.
Sekedar informasi, Samsung Galaxy S4 dengan chip khusus LTE-A memiliki
harga sekitar US$ 770 atau setara Rp 8,8 juta. Semoga saja tidak menjadi
“Pedang Bermata Dua”.
No comments:
Post a Comment