Rusia akan meramaikan dunia maya
dengan rencana peluncuran mesin pencari bernama ‘Sputnik’. Nama
tersebut dipilih disesuai dengan nama satelit pertama buatan Rusia dan
menjadi satelit pertama di dunia, yang diluncurkan tahun 1957. Jika
rencana ini terwujud, Sputnik akan diluncurkan pada kuartal pertama
tahun 2014 mendatang dan bisa diakses melalui website www.Sputnik.ru.
Menurut laporan dari surat kabar Vedomost yang disarikan oleh Reuters, mesin pencari Sputnik akan didukung oleh pemerintah Rusia dan perusahaan telekomunikasi yang dikontrol oleh pemerintah negara tersebut, Rostelecom. Dalam laporan surat kabar tersebut, Rostelecom akan menurunkan dana hingga lebih dari $20 juta untuk menyukseskan proyek search engine tersebut. Jika rencana dari pemerintah Rusia ini menjadi kenyataan, Sputnik kemungkinan besar akan menjadi mesin pencari utama bagi semua fasilitas pemerintah dan organisasi pemerintah di negara tersebut.
Rusia sendiri dikenal sebagai negara dengan pengguna internet terbesar di Eropa yang senantiasa menerapkan kontrol negara melalui web termasuk meluncurkan daftar blacklist untuk situs-situs yang mendistribusikan konten seperti pornografi anak. Dan beberapa pihak mengindikasikan bahwa dengan peluncuran mesin pencari buatan sendiri ini merupakan upaya lain dari kepemimpinan Rusia untuk membuat kontrol yang lebih ketat untuk seluruh aktifitas internet di negara tersebut.
Reuters menyatakan bahwa pasar mesin pencari di Rusia saat ini didominasi oleh dua pemain utama yang nampaknya tidak akan mengalah begitu saja jika Sputnik benar-benar hadir. Kedua mesin pencari tersebut adalah mesin pencari asal Belanda, Yandex yang memiliki sekitar 62% trafik aktifitas pencarian di Rusia, diikuti Google dengan trafik 25% dan Mail.ru. Dan meskipun ada potensi bagi pemain besar lain, menurut analis VTB Ivan Kim, kehadiran Sputnik masih memiliki kelemahan dan sulit mencapai kesuksesan karena dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi yang tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam layanan semacam itu.
Menurut laporan dari surat kabar Vedomost yang disarikan oleh Reuters, mesin pencari Sputnik akan didukung oleh pemerintah Rusia dan perusahaan telekomunikasi yang dikontrol oleh pemerintah negara tersebut, Rostelecom. Dalam laporan surat kabar tersebut, Rostelecom akan menurunkan dana hingga lebih dari $20 juta untuk menyukseskan proyek search engine tersebut. Jika rencana dari pemerintah Rusia ini menjadi kenyataan, Sputnik kemungkinan besar akan menjadi mesin pencari utama bagi semua fasilitas pemerintah dan organisasi pemerintah di negara tersebut.
Rusia sendiri dikenal sebagai negara dengan pengguna internet terbesar di Eropa yang senantiasa menerapkan kontrol negara melalui web termasuk meluncurkan daftar blacklist untuk situs-situs yang mendistribusikan konten seperti pornografi anak. Dan beberapa pihak mengindikasikan bahwa dengan peluncuran mesin pencari buatan sendiri ini merupakan upaya lain dari kepemimpinan Rusia untuk membuat kontrol yang lebih ketat untuk seluruh aktifitas internet di negara tersebut.
Reuters menyatakan bahwa pasar mesin pencari di Rusia saat ini didominasi oleh dua pemain utama yang nampaknya tidak akan mengalah begitu saja jika Sputnik benar-benar hadir. Kedua mesin pencari tersebut adalah mesin pencari asal Belanda, Yandex yang memiliki sekitar 62% trafik aktifitas pencarian di Rusia, diikuti Google dengan trafik 25% dan Mail.ru. Dan meskipun ada potensi bagi pemain besar lain, menurut analis VTB Ivan Kim, kehadiran Sputnik masih memiliki kelemahan dan sulit mencapai kesuksesan karena dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi yang tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam layanan semacam itu.
No comments:
Post a Comment