Nokia berharap dapat lebih bersaing dengan smartphone Android murah dengan tiga ponsel Asha series terbarunya, yakni Asha 500, 502, dan 503. Masing-masing ketiganya memiliki harga di bawah US$ 100 atau berkisar dari US$ 69 hingga US$ 99.
Bagi Nokia, jajaran ponsel Asha menjadi begitu penting untuk pasar negara berkembang, ketimbang Lumia yang berbasis Windows Phone dan memiliki harga yang masih terbilang mahal. Nokia ingin keberadaan Asha dapat membawa angin segar dalam menyingkirkan eksistensi smartphone Android murah yang harganya berada di bawah US$ 110. Ini mengingat Lumia masih mendapat sambutan dingin dari segmen menengah atas.
Dari ketiganya, Asha 503 merupakan paling canggih dibanding 502 dan 500. Ponsel seharga US$ 99 itu sudah mampu mengakses 3.5G, berkamera 5 megapiksel dengan lampu flash, dan layar sentuh 3 inci yang dilindungi Corning Gorilla Glass 2. Sementara Asha 502 memiliki spesifikasi serupa dengan 503 namun tak dilengkapi 3.5G dan Gorilla Glass 2, dibanderol 10 dolar lebih murah. Lalu yang terakhir, Asha 500 dengan spesifikasi lebih rendah, yakni layar sentuh 2,8 inci dan kamera 2 megapiksel dijual seharga US$ 69.
Meski memiliki harga murah, ketiganya pun sudah dilengkapi Wi-Fi, mendukung slot microSD hingga 32GB, dua kartu SIM, dan baterai dalam keadaan standby mampu bertahan selama 35 hari. Pilihan warna casing-nya pun pun beragam, mulai dari merah, hijau cerah, putih, biru-kehijauan, hingga hitam.
Ketiga ponsel Asha yang diperkenalkan dalam acara Nokia World pekan lalu itu sudah mulai tersedia di seluruh Afrika, Asia Fasifik, dan Timur Tengah sebelum akhir tahun nanti. Ketiganya pun telah dibekali antarmuka pengguna (UI) versi terbaru dari ponsel feature nokia sebelumnya yang diperkenalkan pada awal tahun ini, Asha 501.
Selama kuartal kedua tahun ini, sebelum Trio Asha terbaru ini hadir, Nokia sendiri telah berhasil menjual 4,3 juta unit ponsel Asha. Sayangnya, angka itu menunjukan penurunan bila dibandingkan penjualan tiga bulan pertama tahun ini yang mencapai 5 juta unit dan 9,3 juta unit selama kuartal keempat tahun lalu.
Meski begitu, Asha 501 cukup membantu penjualan ponsel feature Nokia pada kuartal kedua ini. Ada kecenderungan, Asha versi terbaru menjadi pendorong penjualan ponsel feature Nokia ketimbang versi sebelumnya. Nokia berharap, Trio Asha terbaru juga mampu memulihkan penderitaan penjualan Asha akibat tekanan dari smartphone Android murah.
Selain itu, guna menarik pengembang aplikasi untuk Asha, Nokia pun suah merilis software develoment kit (SDK) versi pertamanya pada Agustus lalu dan kini sudah masuk ke versi 1.1 (beta). Pihaknya berharap, pengembang pihak ketiga dapat dengan mudah menciptakan aplikasi Java untuk OS Asha.
No comments:
Post a Comment