Desain
130.7 x 68.9 x 7.1 mm, 127 grams, KEVLAR® fiber, Gorilla Glass
Keberadaan Samsung Galaxy S2 sebagai ponsel Android tertipis mulai digoyahkan oleh Motorola RAZR XT910 ini. Pasalnya bagian paling dominan hanya terukur 7.1 mm. Sebagai perbandingan Samsung Galaxy S2 memeliki ketebalan 8.5 mm.
Namun tipisnya RAZR Droid belum bisa dibilang tertipis karena masih ada area yang dibuat menebal 10.6 mm pada bagian ujung atas. Meski tidak begitu luas sekitar 2 x 13 cm saja, namun karena aturan yang biasa digunakan pada perhitungan dimensi adalah mengukur bagian terluar, maka hal ini masih dipertanyakan.
Soal ketebalan di bagian ujung atas ini bisa dimaklumi, sebagai tempat dimana kamera 8 megapixel dan semua port micro USB, HDMI dan konektor audio 3.5 mm berada.
Apapun itu, Motorola Razr XT910 memang sebuah ponsel dengan ketipisan yang signifikan. Luas layar membuat ponsel melebar, namun karena tipis maka kadang terasa aneh ketika digunakan untuk menelpon tanpa handsfree.
Pihak Motorola mengklaim ponselnya ini tahan benturan dan goresan. Mereka telah mempersenjatai RAZR Droid ini dengan material anyar yang mereka sebut KEVLAR fiber. Material organik yang dipercaya 5 kali lebih kuat dari baja. Untuk melindungi dari goncangan, PCB dilindungi tulang metal dan semua komponen yang berada di sekelilingnya dilaminasi menjadi satu bagian utuh. Tanpa celah. Termasuk baterai yang disatukan dengan bodi layaknya iPhone. Sementara sebagai pelindung layar, mereka menyematkan kaca Gorilla.
Layar
Super AMOLED capacitive touchscreen, 16 juta warna, 540 x 960 pixels, 4.3 inches (~256 ppi pixel density)
Layar Motorola RAZR XT912 merupakan layar yang sama dengan Samsung Galaxy S2. Namun dengan resolusi yang lebih tinggi. Mengusung rasio display 16:9 layar ponsel ini bak monitor komputer yang Anda bawa kemana-mana.
Sayang kualitas tampilannya kurang mengesankan. Secara teori, layar ponsel ini bisa tampil lebih baik dari Galaxy S2. Nyatanya tidak, di beberapa sisi terlihat seimbang, namun kadang juga terlihat di bawah kualitas S2. Jika dibandingkan dengan ponsel pintar lain, semisal iPhone 4s, maka layar RAZR menang di luas layar saja. Sementara di sisi ketajaman gambar, kepadatan pixel dan kenyamanan di mata, iPhone 4s lebih unggul.
CPU
TI OMAP 4430 Dual-core 1.2 GHz Cortex-A9, GPU PowerVR SGX540, 1 GB RAM
Dilihat dari spesifikasi, RAZR XT910 sudah bisa dibilang ponsel pintar MASA KINI. Kanal prosesor ganda sudah disiapkan untuk menjalankan fitur-fitur terkini dengan lebih baik. Hal ini juga dipercaya mampu mengurangi lag terlebih untuk ponsel dengan luas layar seperti ini. Dengan bantuan GPU yang menjadi standar ponsel-ponsel pintar anyar dan RAM yang memadai maka secara teori, ponsel ini tidak akan mengalami banyak masalah saat digunakan.
Kami biarkan aplikasi benchmark yang menilai se’sangar’ apa kinerjanya. Dan berikut ini adalah hasilnya. Dibandingkan dengan sejumlah hasil Benchmark ponsel dual core lain yang pernah kami review.
Motorola RAZR XT910 2348
Samsung Galaxy S2 3255
LG optimus 2X 2560
Software
Android v2.3.5 aka Gingerbread, MotoCAST, Smart Action
Setiap RAZR Droid dipersenjatai dengan OS Android versi Gingerbread. Tapi jika Anda mengharapkan tampilan MotoBLUR lawas yang kontroversial itu, maka Anda tidak akan menemukannya di sini. Motorola telah merubah habis-habisan interface Customnya sehingga tampil lebih sederhana, mengandalkan widget-widget yang nyaman dilihat serta digunakan dan pastinya bebas masalah.
Semua yang kita ketahui tentang update-an Android ini sudah tersedia. Termasuk download manager yang setia mengikutinya kemana-mana. Tapi ada sejumkah widget yang mungkin akan membedakan produk ini dengan Gingerbread lain.
Adalah Motocast merupakan salah satu solusi streaming media dari pc/mac ke dalam ponsel atau sebaliknya, merupakan salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan pada RAZR. Kinerjanya seperti iCloud pada iPhone, namun lebih luas. Kita bisa menampilkan dokumen, foto dan media lain semisal video dan musik dari PC yang sama-sama terinstal Motocast. Baik berada di jaringan yang sama atau tidak, maka kita bisa mensinkronisasikannya. Yang oenting ada jaringan internet di kedua perangkat.
Sebenarnya masih banyak lagi aplikasi lain yang terinstal sebagai salah satu ciri khas Android Motorola, namun fungsinya lebih spesifik dan akan kita bahas di subjudul yang lain. Satu hal yang paling menarik adalah munculnya Smart Action. Mengingatkan kita pada fitur Automator di Macinthos. Dimana sistem akan menjalankan rangkaian setingan untuk beberapa kasus khusus atau skenario yang kita buat sendiri. Misalnya, di jam tertentu WiFi, dan jaringan telepopn bisa mati bersamaan, lalu diikuti oleh matinya layar screensaver guna menghemat daya.
Kamera
8 MP, 3264x2448 pixels, autofocus, LED flash, Video: 1080p@30fps, Sekunder: 1.3 megapixel
Besaran resolusi yang dibawa kamera Motorola RAZR XT910 merupakan standar kamera ponsel-ponsel terkini dan itu adalah permulaan yang baik. Sejumlah setingan advance muncul di kamera ponsel ini untuk meningkatkan kualitas. Dengan lensa 8 megapixel, kamera ini bisa menghasilkan foto dengan resolusi maksimal 3264 x 2448 pixel dalam moda 4:3. Sementara itu, sesuai dengan orientasi layar yang wide, kamera pun bisa menangkap foto dengan moda 16:9.
Lalu bagaimana dengan video? Standar juga, yakni bisa merekam video HD 1080p dalam framrate 30 fps. Kualitasnya kurang memuaskan di sisi video, sementara unuk kualitas kamera bisa dilihat pada pembahasa hasil kamera berikut ini.
Hasil Kamera
Kamera RAZR XT910 tidak peka terhadap perubahan cahaya. Setidaknya jika dibandingkan dengan kamera Samsung Galaxy S2 dan iPhone 4s. Hal ini diatasi dengan peningkatan pada nilai exposure yang kerap menghasilkan noise. Foto indoor dengan moda makro menghasilkan foto yang dipaksakan tingkat kecerahannya. MEski sudah diperlembut, namun tetap menghaslkan noise. Sementara pemotretatn di luar ruang cukup menjanjikan meski tidak sebaik kamera 8 megapixel milik Samsung Galaxy S2 dan iPhone 4s.
Konektivitas dan Selular
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900, HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100, HSDPA 14.4 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps, GPRS, Wi-Fi 802.11 b/g/n, dual-band, DLNA, Wi-Fi hotspot, Bluetooth v4.0, MicroUSB
Semua yang Anda butuhkan sudah tersedia di ponsel ini. Anda bisa baca spesifikasi di atas. Tapi ada beberapa yang menarik untuk kami bicarakan. Terutama di kualitas penerimaan WiFi yang kami rasa ada di bawah rata-rata ponsel Android yang kami review. Ketika ponsel lain, di satu titik mampu menerima sinyal WiFi hingga full bar, maka RAZR hanya dua hingga tiga saja, bahkan hilang sama sekali.
Selain masalah di WiFi yang mungkin saja hanya ada di produk yang kami tes, tidak ada yang bisa kita bahas di sisi ini. Terutama bagi Anda yang sudah menggunakan Android sebagai perangkat hostspot portable yang dipercaya.
Baterai
Lithium-ion 1780 mAh
Tanpa menggunakan pengukuran secara ilmiah, kami mencoba menggunakan ponsel ini dari full charge hingga habis benar dalam waktu lebih kurang 28 jam dengan penggunaan telefon, internet. Musik, kamera dan sedikit video. Jika Anda menggunakan untuk salah satu fungsi di atas dengan lebih berat, maka akan ada pengurangan durasi, begitupun sebaliknya.
Kesimpulan
Motorola XT910 adalah RAZR sejati yang lebih pintar dengan sistem operasi Android terkini. Namun terlalu berkonsentrasinya Motorola pada desain harus dibayar dengan sejumlah kekurangan pada kinerja CPU, kamera dan WiFi. Meski tidak bisa dibilang jelek, namun alangkah baiknya Motorola memperbaiki sisi ini agar selain bodi tipis dan kokoh kita pun bisa mendapatkan produk yang bisa diandalkan dalam penggunaan sehari-hari. (Ahmad Sanusi)
KELEBIHAN:
- Tipis, tahan benturan dan tahan cipratan air
- Layar kapasitif lebar 4.3 inchi
- Dual core 1.2 GHz
- Android Gingerbread
- GPS
- Video recorder 1080p 30 fps
- QuickOffice
KEKURANGAN:
- Kamera kurang mumpuni di harga segini
- Bodi terlalu lebar
- Hanya support MicroSIM
- Reception WiFi kurang baik
No comments:
Post a Comment