Saat
pertama melihat tampilan notebook Asus K-series ini, tampilan panel cover
yang sangat kinclong menggoda mata kami. Saking beningnya,
kami bahkan bisa berkaca di panelnya. Ketika memegang notebook yang beratnya
kurang dari ini, ternyata terdapat “batik” pada covernya yang menambah estetika
dari Asus K43B.
Saat
membuka notebook untuk dinyalakan, polesan warna coklat tampak menutupi semua permukaan
interior, termasuk area sandaran tangan yang diberi corak berkontur. Penambahan
kontur pada area ini menambah kesan mantap pada telapak tangan ketika menggunakan
notebook. Tetapi sayangnya, penempatan lampu indikator di bawah area mousepad
terlihat tidak efisien. Pasalnya, kita tidak bisa memantau indikator-indikator
apa aja yang sedang aktif, seperti indikator WiFi ataupun tombol caps-lock yang
sedang menyala.
Secara
keseluruhan desain interior Asus K43B terlihat sederhana tanpa akses tombol tambahan
untuk fasilitas khusus. Di barisan keyboard tersusun rapi tombol-tombol
bergaya chiclet yang empuk, dan di atasnya terdapat speaker Altec
Lansing yang menghadirkan alunan suara cukup nyaring.
Di
sisi konektivitas, terdapat port HDMI yang sudah menjadi standar notebook
saat ini. Anda dapat menghubungkan notebook ini ke layar yang lebih
besar atau HDTV milik Anda. Sayangnya, tidak disediakan koneksi USB super cepat
3.0 yang mulai banyak digunakan notebook lain di lini yang sama.
Penempatan port USB yang berada
di sebelah kiri juga dinilai tidak ergonomis. Letak kedua port sangat
berdekatan, bahkan untuk flashdisk ukuran normal ditambah satu konektor mouse
USB sudah sangat penuh sesak. Solusinya mungkin Anda harus memakai salah
satu port dengan flashdisk ukuran mini atau menggunakan salah satu flashdisk
di port sebelah kanan.
Akan
tetapi keunikan notebook ini adalah pada prosesor yang digunakan. Sama
seperti Asus EeePC 1215B, notebook ini menggunakan AMD Fusion E350 (atau
dikenal sebagai Zacate). Kenapa unik? Karena AMD E350 sebenarnya ditujukan
untuk netbook dan notebook tipis, sementara Asus K43B ini
memiliki layar 14 inci.
Menggunakan
prosesor di atas level seharusnya memang menguntungkan dari sisi harga dan daya
tahan baterai. Namun resikonya, performanya pasti tertinggal dibanding prosesor
di segmen tersebut—dalam hal ini Intel Core i3. Jika menengok hasil pengujian,
terlihat bagaimana performa notebook ini jauh di bawah HP Pavilion G4
yang menggunakan Core i3-2310M. Untungnya di pengujian grafis, Asus K43B masih
bisa menandingi.
(Rizky Iskandar)
(Rizky Iskandar)
****
Meski
memiliki performa lumayan, keberadaan AMD E-350 di kelas notebook 14
inci memang sedikit dipaksakan. Dengan performa Intel Core i3 yang lebih gegas,
agak sulit bagi AMD E-350 untuk bersaing. Namun Asus K43B ini memiliki satu
keunggulan: harga yang kompetitif (US$429). Jadi notebook ini lebih cocok bagi
pengguna biasa yang mencari notebook 14 inci dengan harga terjangkau.
Hasil
Uji
Ketika
masuk ke notebook 14 inci, AMD E-350 mau tidak mau harus bersaing dengan
prosesor Intel Core i3 yang menjadi “penguasa” di segmen tersebut. Di sinilah
baru terlihat kelemahan AMD E-350. Meski cukup bersaing di pengujian grafis,
AMD E-350 jelas bukan lawan di pengujian aplikasi standar.
Pengujian
|
Asus
K43BY
(AMD E-350 1.60GHz, memori DDR3-10700 4GB, VGA AMD Radeon HD6310 + AMD Radeon HD6470M, baterai 56Wh, 14 inci) |
HP
Pavilion G4-1050TU
(Intel i3-2310M 2.10GHz, memori DDR3-10700 2GB, Intel HD Graphics 3000, baterai 47Wh, 14 inci) |
Sysmark
2007
|
56
|
136
|
PCMark
Vantage
|
2231
|
4795
|
3DMark
Vantage
|
P1483
|
P1440
|
Cinebench
R11.5
|
0,62
|
2,05
|
Stalker
(Day)
|
13,1 fps
|
12,30 fps
|
Encoding
video
|
49 menit 2 detik
|
10 menit 55 detik
|
Encoding
audio
|
4 menit 13 detik
|
1 menit 47 detik
|
Daya
Tahan Baterai
|
||
Memutar
HD Video
|
3 jam 22 menit
|
1 jam 46 menit
|
Battery
Eater (Text)
|
4 jam 48 menit
|
4 jam 26 menit
|
Spesifikasi
ASUS K43B
Layar
|
14
inci, 1366x768 pixel
|
Prosesor
|
AMD
E350 (dua inti, 1,6 GHz, 1 MB L2 cache)
|
Memori
|
4
GB DDR3
|
Chipset
|
AMD
ID1510/ AMD SB850
|
Kartu
Grafis
|
AMD
Radeon HD 6310 Graphics 512 MB + AMD Radeon HD6470M
|
Harddisk
|
500
GB, SATA-II
|
Kartu
suara
|
Realtek
HD
|
Optical
drive
|
DVD-RW
Multi Recorder
|
Fasilitas
|
WiFi
802.11 b/g/n, Bluetooth, Ethernet, HDMI, USB 2.0 (3x), webcam, card
reader
|
Sistem
Operasi
|
Windows
7 Home Premium 64-bit
|
Baterai
|
56
Wh / 10.8V
|
Dimensi
|
34,8
x 24,3 x (3,5 - 3,8) cm
|
Bobot
|
2,172
kg + batere
|
Garansi
|
3
tahun
|
Situs
Web
|
|
Harga
kisaran*
|
US$429
|
*Asus Indonesia, (021) 4586-5050
Efisien
Letak lubang pembuangan yang berada di samping menjanjikan pembuangan panas yang optimal namun tetap hening meski pada kondisi beban maksimal.
Letak lubang pembuangan yang berada di samping menjanjikan pembuangan panas yang optimal namun tetap hening meski pada kondisi beban maksimal.
Luas
Area mousepad yang luas dan sudah didukung mouse gesture memungkinkan Anda bernavigasi secara leluasa.
Area mousepad yang luas dan sudah didukung mouse gesture memungkinkan Anda bernavigasi secara leluasa.
Atraktif
Penambahan corak alur-alur garis yang dinamis pada panel yang mengilat menambah kesan keren notebook secara keseluruhan.
Penambahan corak alur-alur garis yang dinamis pada panel yang mengilat menambah kesan keren notebook secara keseluruhan.
Plus : Desain keren, kemampuan grafis cukup memuaskan;
harga murah
Minus
: Port USB yang tidak ergonomis, tidak ada dukungan USB 3.0
Skor Penilaian
- Kinerja : 3,6
- Fasilitas : 3,4
- Penggunaan : 4
- Harga : 4,5
- Skor Total : 3,8
No comments:
Post a Comment